"Yasudah ge, jangan lupa makan dan jaga kesehatanmu ya." Ucap Xiao Zhan pada ponsel yang ia tempelkan di telinganya.
Setelah memastikan Jingyu sampai di rumah dengan selamat, Xiao Zhan meneleponnya untuk memberikan wejangan-wejangan khas yang selalu diberikan istri pada suaminya.
"Oh iya ge, bagaimana dengan—"
Malam sudah larut ketika Xiao Zhan mendengar pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Pemuda itu merasa heran ketika melihat Wang Yibo berdiri di ambang pintu dan menatap kosong seisi kamar.
"Wang Yibo? Apa yang kau lakukan?" Tanyanya waspada. Karena Xiao Zhan tak pernah sekalipun melihat Wang Yibo berkeliaran di sekitar kamarnya, apalagi di tengah malam seperti ini. Dengan hati-hati Xiao Zhan meletakkan ponselnya yang masih menyala di atas kasur dan berjalan menghampiri majikannya itu. "Apa ada yang bisa kubantu Yibo?"
"Aku menginginkanmu Zhanzhan." Wang Yibo tanpa aba-aba mendorong tubuh kurus Zhan hingga membentur dinding dan melumat bibir manis yang selama ini didambakannya.
"Ngh! Yi-Yibo!" Xiao Zhan memukul pundak tegap lelaki di depannya, namun percuma karena Yibo tak bergeming sedikitpun. Bau alkohol menyeruak memenuhi indra penciuman Xiao Zhan saat Yibo mempersempit jarak di antara mereka berdua. Anehnya Wang Yibo tidak terlihat mabuk sama sekali mengingat toleran tingginya terhadap alkohol. "Akh!" Xiao Zhan memekik terkejut ketika Wang Yibo mengangkat tubuhnya dengan mudah dan melemparkannya ke kasur.
Wang Yibo memenjarakan tubuh kurus itu di bawahnya, menatap mata bulat Xiao Zhan yang bergetar ketakutan dengan intens. "Aku mencintaimu Xiao Zhan."
———————————————————————
CUT!!
Adegan NC hanya tersedia di versi PDF
———————————————————————
Setelah puas, Wang Yibo merebahkan diri di samping Xiao Zhan yang sekarang sudah tak sadarkan diri di sampingnya.
Nafas Wang Yibo tak beraturan. Ada perasaan bahagia yang tak dapat dijelaskan tengah ia rasakan, namun juga diiringi dengan rasa bersalah yang hinggap ketika melihat lelaki manis kesayangannya terlihat begitu kacau dan berantakan. Ia mengecup pucuk hidung Xiao Zhan dan menyelimuti tubuh mereka berdua, lalu berbaring memeluk pinggang ramping pujaan hatinya dan tertidur lelap dengan senyuman yang masih terpatri pada wajah tampannya.
.
.
Xiao Zhan tersadar ketika matahari sudah tepat di atas kepala. Tirai kamarnya sudah terbuka lebar, sprei di tempat tidur pun kini sudah berganti, dan tubuhnya tidak terasa lengket lagi serta terbalut dalam pakaian bersih.
Namun pinggangnya terasa remuk dan sakit ketika coba digerakkan.
Lelaki manis itu tidak beranjak sama sekali dari ranjangnya, hanya tergeletak menatap kosong pada jendela. Memikirkan reka ulang kejadian semalam. Air matanya menetes ketika teringat pada suaminya.
Bagaimana bisa dia melakukan hal sehina itu? Xiao Zhan merasa dirinya sangat kotor dan menjijikkan. Apa yang akan dilakukan suaminya jika mengetahui hal ini? Xiao Zhan takut. Sangat takut jika Jingyu akan membuangnya. Ia benar-benar tidak ingin kehilangan cinta suaminya.
"Hiks, Jingyu ge..." Xiao Zhan terisak. Tak dapat membendung air matanya yang mengalir deras. "Wang Yibo, hiks apa salahku padamu hingga kau melakukan hal sekejam ini padaku hiks..." Tangisnya pecah.
Tok tok
Suara ketukan di pintu tak menunggu Xiao Zhan untuk menjawab dan langsung terbuka dengan pelan. Terlihat Bibi Zhang yang masuk membawakan bubur dan air putih di atas nampan.
"Nak Zhan, Tuan Wang bilang kau sedang sakit. Sebaiknya sarapan dulu, ini sudah siang." Ucap Bibi Zhang dengan suara tenang. Wanita paruh baya itu cukup tau apa yang terjadi pada Xiao Zhan saat tadi pagi membereskan kamar ini. Ia hanya melihat sekilas Wang Yibo yang menggendong Xiao Zhan ke kamar mandi, berkata padanya bahwa ia akan merawat lelaki dalam pelukannya tersebut.
Xiao Zhan hanya menggeleng sambil mengusap air matanya. Menolak apapun yang dibawa oleh wanita paruh baya tersebut.
"Zhanzhan, bibi turut sedih kau harus mengalami hal seperti ini." Bibi Zhang mendudukkan dirinya di samping lelaki manis yang sudah banyak membantunya selama sebulan ini. Sebenarnya ia cukup tahu seperti apa niat Tuan Wang pada Xiao Zhan jika dilihat dari perlakuannya yang berbeda. Namun tak disangkanya jika Tuan Wang yang biasanya sangat tenang dan dingin akan kehilangan kontrol dirinya pada Xiao Zhan. "Kau anak yang baik, bibi yakin kedepannya semua akan baik-baik saja." Bibi Zhang mengelus rambut kusut pemuda di sampingnya dengan sayang.
Xiao Zhan terisak keras mendengar kalimat penghiburan dari Bibi Zhang. "Hiks Bibii"
Bibi Zhang mengusap air mata di sudut matanya yang ikut mengalir ketika melihat Xiao Zhan menangis. Wanita itu memeluk tubuh kurus Zhan yang bergetar karena terus terisak. "Nak Zhan," Bibi Zhang menepuk-nepuk pelan punggung sempitnya menenangkan.
"Bi, aku benci Wang Yibo, hiks bagaimana jika Jingyu ge tau hal inii" Tangisnya semakin kencang membayangkan skenario-skenario buruk yang mungkin bisa saja terjadi di masa depan.
Bibi Zhang tidak membantah kalimat pertama Xiao Zhan, wajar saja jika dia menbenci Tuan Wang atas apa yang telah pria itu perbuat padanya. Bibi Zhang juga tak berniat untuk membela majikannya. "Nak Zhan, jangan salahkan dirimu." Ia mengusap air mata di pipi tirus Xiao Zhan, tidak tega melihat tangis pilu pemuda ini. "Bibi yakin suamimu sangat mencintaimu, apa yang kau pikirkan belum tentu akan terjadi."
"Hiks ji-jika suamiku tau hidupku akan hancur Bi, aku tidak bisa hidup tanpanya..."
.
.
Tbc
Yang mau hujat authornya dipersilahkan🥲👉
Maaf kalo tata bahasanya hancur, jujur agak malu nulis sama baca ulang adegan papapa,,
Oiya sekalian mau promosi ff yizhan yang baru aku upload, judulnya 'Bittersweet Symphony'.
Masih bagian cast dan prolog sih. Kalau berkenan boleh dimasukin ke library/reading list dulu sembari nunggu bab 1-2 yang masih proses kuketik👇Makasih yang udah mampir baca😊
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine, Not Yours [Yizhan] END PDF✔️
FanfictionHuang Jingyu adalah seorang penggila judi. Ia terpaksa menjaminkan istrinya yang cantik, Xiao Zhan, pada seorang konglomerat kaya raya bernama Wang Yibo karena terlilit hutang. Wang Yibo yang akhirnya berhasil mendapatkan cinta pertamanya berada dal...