Keesokan paginya Wang Yibo menemukan Xiao Zhan sedang menyiram beberapa pot bunga yang berada di taman. Xiao Zhan tak menyadari Wang Yibo sedang memperhatikannya karena pemuda tampan itu berdiri di balik jendela besar mansion yang menghadap ke arah taman.
Liu Haikuan yang sedari tadi mengikuti langkah Yibo ikut berhenti. Memperhatikan pandangan sahabatnya yang tertuju pada sosok manis di luar. Mata tajam Wang Yibo terlihat sendu.
"Apa kau menyesal membawanya kemari?" Tanya Haikuan.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut si pemuda bermarga Wang tersebut.
"Katakan saja jika kau butuh bantuan, aku akan membantumu sebisaku." Ucapnya lagi. Haikuan ingin mengembalikan mood pemuda itu seperti biasa. Selain karena rasa persahabatannya, sudah beberapa hari ini atmosfer di kantor terasa suram. Banyak bawahan yang terkena teguran keras dari Wang Yibo meskipun hanya melakukan kesalahan sepele sekalipun. Bahkan karyawan yang tidak mengikat tali sepatunya dengan benar pun ikut terkena amukan dari sang presdir tersebut.
"Dia belum sarapan sejak pagi." Ujarnya lesu. "Zhanzhan sudah menghindariku selama beberapa hari, aku hanya khawatir dia akan sakit jika terus melewatkan waktu makan karena tak mau melihatku."
Haikuan mengangguk. "Nanti aku akan membawakan makanan untuknya. Kau tenang saja, cukup fokus pada rapat hari ini." Ia menepuk pundak sahabatnya pelan, mencoba meyakinkan.
Wang Yibo hanya mengangguk, lalu melanjutkan langkahnya yang tertunda. Menuju salah satu mobil yang telah disiapkan oleh sopir pribadi keluarga Wang dan berangkat ke tempat kerja dengan berat hati.
.
.
"Permisi Zhan. Apa aku mengganggumu?" Sapa suara yang tak asing. Xiao Zhan menolehkan kepalanya ke belakang dan mendapati Liu Haikuan berdiri di sana, menjulang tinggi di samping semak-semak hias.
"Haikuan ge?"
"Kebetulan sekali aku bertemu denganmu disini. Apa yang sedang kau lakukan Zhan?" Tanyanya basa-basi.
"Hanya merapikan tanaman." Jawab Zhan sambil melepas sarung tangan kotor dari tangannya.
"Sudah makan? Hari ini aku membawa bekal terlalu banyak." Haikuan menyerahkan kotak bento di tangannya pada Xiao Zhan.
"Untukku?" Tanya Xiao Zhan sambil menatap kotak yang terlihat elegan itu.
"Tentu saja, sayang kan kalau dibuang."
"Apa? Dibuang?" Xiao Zhan segera memeluk kotak itu. Tak rela jika makanan yang terlihat mahal ini berakhir di tempat sampah. Haikuan terkekeh melihat tingkah imut kelinci manis di depannya.
"Tadinya akan kubuang jika kau tidak mau." Ujarnya ringan sambil mengangkat bahu. Ia menggiring Xiao Zhan untuk duduk di salah satu bangku yang berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine, Not Yours [Yizhan] END PDF✔️
Hayran KurguHuang Jingyu adalah seorang penggila judi. Ia terpaksa menjaminkan istrinya yang cantik, Xiao Zhan, pada seorang konglomerat kaya raya bernama Wang Yibo karena terlilit hutang. Wang Yibo yang akhirnya berhasil mendapatkan cinta pertamanya berada dal...