"HEI! MAU KEMANA KAU BOCAH TENGIK?!" Seorang pria berambut panjang berperawakan kekar dengan tattoo yang mungkin sengaja dipamerkan di otot bisepnya, berteriak sambil mengejar seorang pemuda jangkung yang terus berlari dengan cepat.
"Tch!" Huang Jingyu, berlari kencang menghindari para rentenir yang lumayan jauh tertinggal di belakangnya. Karena hampir setiap hari bermain kejar-kejaran seperti ini membuat kemampuan atletiknya yang sudah hebat bertambah cepat dan gesit.
Masuk ke dalam gang sempit dan dengan lincah memasuki belokan-belokan yang sudah sangat dihafalnya. Karena tempat ini termasuk salah satu rute pelariannya saat menghindari rentenir-rentenir yang selalu mengejarnya.
"Yah! Itu dia!" Salah satu anak buah si rambut panjang melihat sekelebat sosok Jingyu ketika berlari dan mengejarnya lagi, diikuti oleh yang lainnya.
"Sial..." Pemuda itu pun memanjat tumpukan kayu milik sebuah rumah reot dan melompat ke atap rumah. Genteng-genteng yang sudah berumur puluhan tahun itu banyak yang pecah ketika dipijak. Ia sedikit merasa bersalah pada sang pemilik rumah.
"Hei! Turun dan bayar hutangmu bocah sialan!"
"Ah paman, aku ini hanya meminjam sedikit dari bosmu kenapa tidak kau lepaskan saja hutangku yang tak seberapa itu" Keluhnya.
"Dasar tak tahu malu! Kau pikir kami tidak tahu kalau kau punya hutang disana-sini?!" Pria berambut panjang itu lekas memerintahkan anak buahnya untuk memanjat kayu satu-persatu untuk menangkap buronannya itu. Satu orang anak buahnya berhasil naik dan hampir mencapai atap.
"Ckck merepotkan saja." Jingyu mengacak rambutnya dan memutar otak.
Rumah yang ia naiki adalah rumah paling ujung di gang. Dengan pagar tembok menjulang yang membatasi gang kumuh itu dengan gedung dan pertokoan mewah di kota Beijing tersebut. Kemampuan fisik pemuda itu memang hebat, namun untuk melompat ke atas pagar setinggi itu membuat Huang Jingyu kurang percaya diri. Ia masih memperhitungkan peluang keberhasilannya ketika tangan salah satu anak buah rentenir itu berhasil mencapai genteng yang dipijaknya saat ini.
"Sialan." Jingyu mengumpat dan menginjak tangan si anak buah hingga membuat sang korban terjatuh.
"AAHHH dasar bocah bajingaaaan!" Si anak buah yang terjatuh itu berteriak kesakitan. Walaupun tinggi atap rumah itu tak seberapa namun jika terjatuh dari sana tetap saja sakit, apalagi punggungnya menubruk tanah bebatuan yang tak diaspal
Loncat atau tidak ya. Jingyu masih sempat-sempatnya berpikir setelah diteriaki.
Apa boleh buat.
Jingyu melompat ke pagar tembok yang menjulang di sebrangnya, beberapa anak buah rentenir yang akhirnya berhasil naik ke atap berteriak mengumpatinya. Beruntungnya pagar yang menghadap gang kumuh itu memiliki permukaan yang tak rata, sangat berbeda dengan permukaan lainnya yang menghadap arah perkotaan, rata dan dicat bersih. Pemuda jangkung itu bergelantungan layaknya orang yang sedang melakukan panjat tebing. Jingyu yang ahli dalam berbagai bidang olahraga pun dengan mudah memanjat pagar itu sampai ke atas.
"Woohoo selamat tinggal paman! Semoga kita tidak bertemu lagi!" Huang Jingyu menjulurkan lidahnya mengejek si rentenir yang memasang wajah geram seolah akan meledak. Pemuda jangkung itupun turun melalui dahan pohon di balik tembok tersebut. Ia mendarat di tanah dengan gesit. Dan tanpa menoleh ke belakang pemuda itu berlari hingga sampai di keramaian, trotoar tempat orang-orang berlalu lalang. Ada banyak toko, boutique, dan kios-kios mewah disana. Lampu jalanan yang indah, dan gedung-gedung pencakar langit membuatnya terkagum sejenak.
Kemudian Ia tersadar dan segera mencari tempat untuk menghindari keramaian tersebut. Berjalan tergesa-gesa hingga akhirnya ada tempat yang lumayan sepi. Sebuah restoran bintang lima, namun anehnya hanya ada satu mobil yang terparkir disana. Tidak biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine, Not Yours [Yizhan] END PDF✔️
Hayran KurguHuang Jingyu adalah seorang penggila judi. Ia terpaksa menjaminkan istrinya yang cantik, Xiao Zhan, pada seorang konglomerat kaya raya bernama Wang Yibo karena terlilit hutang. Wang Yibo yang akhirnya berhasil mendapatkan cinta pertamanya berada dal...