Sosok yang di ketahui ibu rumah tangga itu kini sedang sibuk berkutat sama peralatan dapur. Terus meracik bumbu-bumbu serta mencampur semua bahan yang udah di cincang tadi.
Kepala nya menoleh ke belakang, wajah cantik nya bisa terlihat dengan jelas.
"KIM JUNKYU! TURUN! SARAPAN SINI LO!" teriak wanita beranak dua itu.
Suara tapakan kaki dengan langkah terburu-buru terdengar. Sosok bunda itu hanya menggelengkan kepala nya pelan melihat tingkah si bujang.
"Udah bangun?" tanya bunda ketika anak bujang manis nya sudah duduk di kursi makan.
Anak bujang alias Junkyu tadi hanya mengangguk dengan mata yang belum sepenuh nya terbuka.
"Bangunin adek sama ayah sana" suruh sang bunda.
Si sulung melotot tak terima.
"Masa' yang di teriakin cuma Kyu? Dobby sama ayah sekalian juga dong!" ketus Junkyu.
Bunda merotasikan mata nya malas.
"Protes sekali lagi botol kecap melayang" Setelah itu dapat terdengar suara hentakan kaki yang lagi-lagi membuat sang bunda menggeleng pelan.
"Ada-ada aja. Biasa bu, anak-anak" monolog sang bunda.
▢
▢
"Bangun, pintar" Junkyu jengah, udah lima kali kepala adek nya itu di sentil tapi ngga bangun-bangun.
Mata nya mengedar ke sekitar kamar sang adek. Lalu menangkap sebuah benda yang masih menyala terang, menampakkan ruang obrolan sang adik dengan... Waw, pacarnya.
"Ckckck, bocil pfft" komen Junkyu ketika melihat isi ruang obrolan itu.
"PFFT- zeyenk?!"
"humph-! Satu ranjang?! Astagfirullah"
"Halah, simigi iki mimpi nikih simi kimi tiris pinyi inik din kiti minii birsimi, HOWWEKK-!!"
translate :: (semoga aku mimpi nikah sama kamu terus punya anak dan kita menua bersama)
"Ih- idihh?! Apa nich? nanti aku nusuk berapa ronde ya?- HAHHAHAHAHAHAAHA, BUNDDAAA!!!"
"IH KAKAKKKK!!!!" Tangan bocah laki-laki yang baru menginjak 14 tahun itu mencegat sang kakak saat hendak berlari keluar.
"Ciee, apa nih? Begadang bahas gini doang" ucap Junkyu dengan sinis, sembari menunjukkan hp adek nya tepat di depan wajah.
Dengan kasar di ambil hp tersebut oleh pemilik nya. Bocah lelaki itu melirik kesal sang kakak. Dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul ia mengetik pesan "good morning" ke pacar nya.
Junkyu mengintip ke layar ponsel sang adek. Seketika mata nya menatap malas sosok yang lebih muda 3 tahun dari dia.
"Cuih, lebay" ketus Junkyu.
"Paan?, bilang aja iri" balasnya sinis.
Junkyu berdiri dari duduk nya. Kemudian memasang wajah sangar yang sayang nya di anggap imut oleh orang yang kini memandang nya.