"Junkyu, mau ke toko mini di gang belakang sekolah kita?"
Junkyu mengalihkan pandangannya dn menatap Jihoon. Ia mengacungkan jempol dan mengangguk mantap.
Jihoon tersenyum senang, untung si empu mau-mau aja di ajak. Ya meski tadi mengalami sedikit perdebatan.
"Makasih udah dukung gua, ya" Ucap Jihoon.
Junkyu tersenyum kecil.
"Gua masih heran, kenapa semua orang yang tau lo pemain basket itu dikit?Padahal, bakat lo di basket itu hebaat banget!"
Jihoon tertawa pelan karena bibir Junkyu yang terus mencucu ketika berbicara. Pengen banting setir tapi keingat seseorang.
"Yahh, biarin. Emang bener yang lebih menang itu visual"
Junkyu yang mendengar itu pun menggeleng kencang. "Siapa bilang yang menang visual? Visual kalau ngga bakat sayang sama visualnya dong! Lo udah visual, bakat nya main lagi!"
Sang empu tersipu dan memukul lengan Junkyu.
"Udah-udah. Noh, cepet ambil motor lo"
Junkyu yang disuruh hanya terdiam bagaikan patung. Jihoon menatap Junkyu dengan tatapan sinis. Ini anak pasti ada maunya lagi.
"Nape lo?"
"Kyu mager nyetir"
Rasanya pengen Jihoon lempar aja bumi beserta isinya.
"Yaudah siniin kunci lo"
Junkyu tersenyum berbinar dan melempar kunci motornya ke Jihoon. Jihoon emang the best dah!
▢
▢
'Krieettt-!!'
"Oy, Ruto!"
"Astaga, ma" Haruto mengelus dada nya yang untungnya ga terlalu kaget.
"Kenapa gelap-gelapan di kamarku?"
Mamanya memandang Haruto dari bawah hingga ke atas.
"Baju kotor disimpen gunanya apa coba?" Haruto nyengir ganteng. Ia pun mengambil baju kotor itu dari genggaman mamanya.
"Aku kira mama kerja, jadi rencananya mau aku laundry aja, hehe"
Mamanya menggulirkan mata malas. "Yaudah, nanti bawa and masukin ke mesin cuci. Awas kalau ngga"
Haruto mengangguk sembari tersenyum manis. Mamanya pun keluar kamar dan menutup pintu kamar Haruto dengan tak santai.
Setelah tertutup, Haruto melempar baju kotor nya ke sembarang arah dan berlari ke arah lemari- di mana ia menyimpan alkohol, vape, dan juga rokok.
'Ckleek-!'
"Astaga, aman" Haruto terduduk lemas. Untung juga posisi lemari ini tidak terlalu mencolok jadi dengan gampang masih dalam kondisi tersembunyi.
Haruto menaruh tas gendong nya di tempat gantung tas.
Ia merebahkan dirinya di atas kapet berbulu kesukaan dirinya sedari dulu. Menatap langit-langit yang kosong dengan ingatan yang kembali terbang menuju kejadian tadi.
"Gua..? Fans Kim Junkyu?..." Haruto bangun dari rebahannya dan memukul kepala nya pelan.
"Bodoh lo, bisa-bisanya.. Arghh! Spontan spontan!"
Ia pun naik ke atas kasur dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.
Biarkan dia hibernasi sesaat.