ʬʬ 11) 🐨

396 33 3
                                    

◗◗◗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◗◗◗

'TAP - TAP - TAP-!'

"PAK! SAYA ANAK DARI LETNAN PARK! MOHON BANTUANNYA!!"

"Hei, nak! Tenangkan dirimu. Iya, saya kenal kamu. Ada apa?"

"Hosh, hosh. Pakk..! Teman-teman saya, terjebak di dalam jalan setapak bukit terbengkalai itu!"

Polisi itu tersedak dari minumnya. Segera beranjak dari duduknya dan memanggil petugas lain. Jihoon mengikuti petugas tadi, air matanya ingin jatuh saat ini juga, namun ia tahan. Yang penting semua temannya harus selamat dulu, nyawa mereka lebih penting!

Jihoon dipersilahkan untuk menaiki mobil tersebut. Layaknya sang pangeran dilayani, mereka berkendara dengan hati-hati.

Hingga sampai di tujuan, semuanya langsung berlari ke arah TKP. Jihoon pun menyelaraskan kecepatan lari petugas tersebut.

Hingga ia yang sampai duluan, dan di sajikan pemandangan yang seharusnya tidak ia jumpai di hidupnya yang kanak-kanak ini.

"J- JUNKYU!! ASAHI!!"

"NAK! TAHAN! JANGAN DI SENTUH!"

Pecah, pecah sudah tangisan Jihoon di depan kedua sohib nya. Mereka terkapar tak berdaya. Jihoon ingin sekali menggendong kedua sohibnya dan membawa lari mereka ke UGD sekarang juga. Namun para petugas harus mengambil bukti terlebih dahulu.

Jihoon menyapu air matanya, ia merogoh ponsel, menelpon salah satu keluarga dari kedua sohibnya.

Ah, dia lupa. Disini ngga ada jaringan.

"AMBULANS AKAN SEGERA DATANG, PAK!"

Seruan itu membuat Jihoon naik pitam. Kenapa ngga dari tadi? Ngga dari awal tadi membawa ambulans tadi seraya berjaga-jaga gitu?! Kalau sohibnya kehabisan darah gimana?!

"PAMAN! BERAPA LAMA LAGI AKAN TIBA?"

"PERKIRAAN 30 DETIK LAGI"

Dasar, sekarang juga Jihoon ingin menggendong mereka.

"HEI BOCAH! JANGAN DEKATI MAYAT NYA!" Jihoon yang mendengar itupun langsung melepaskan amarahnya.

"MEREKA BUKAN MAYAT! MEREKA MASIH HIDUP! DENYUT MEREKA MASIH BERDETAK! JANGAN SEENAK JIDAT LO PANGGIL MEREKA GITU! GUA BISA-BISA GE-"

Jihoon langsung di gendong oleh salah satu petugas disitu. Mulut nya di bekap agar suasana tidak bertambah panas. Dengan pasrah, Jihoon menunduk. Menangis tersedu-sedu, tidak terima kedua temannya di panggil seperti itu! Mereka masih hidup!

🚨 🚨 🚨 . . . 🚑

Jihoon melihat para petugas langsung gesit mengangkat dan membawa mereka. Jihoon mengusap air matanya.

Ade Kyu [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang