ʬʬ 3)

978 76 8
                                    

Junkyu memarkirkan motor nya di garasi. Setelah ia menutup pagar garasi, langsung saja berlari ke pintu rumahnya.

"Junkyu" Langkah Junkyu terhenti.

Junkyu menoleh ke belakang. Didapati Yoshi yang sedang membawa beberapa renteng makanan.

Junkyu pun menghampiri Yoshi.

"Nih dari mama buat keluarga lo. Ga tau kenapa hari ini mama masak banyak" Jelas Yoshi.

Junkyu pun mengangguk. Kemudian ia membungkukkan badannya sopan dan berpamitan untuk masuk. Tidak banyak yang Junkyu ucapkan.

Karena sedari kemarin malam terakhir kali berada di tempat itu, ia tertidur disana dan berakhir tidak pulang. Pasti bundanya mencari saat membangunkannya di kamar.

Harus cari alasan buat kabur nya nih.

Junkyu membuka pintu dengan bar-bar.

Terlihat sudah sosok bunda sedang mondar mandir sambil memegang hp dan mendekatkannya ke telinga.

Junkyu sudah pastikan alasan mengapa bunda nya bersikap seperti itu, ya gara-gara dia.

"Bun,," Panggil Junkyu pelan.

Jisoo langsung menoleh dan raut wajahnya terkejut.

"Yaampun koala bunda!! Masih ingat pulang kamu? Pakai acara curhat mencurhat ujung-ujungnya ketiduran disana. Diam-diam nyelinap kabur kamu, hm?" Omel Jisoo sambil berkacak pinggang.

Junkyu hanya menunduk saja. Kemudian ia pun memberikan rantang itu ke bunda nya.

"Maafin Junkyu, kan Itu butuh teman cerita. Bunda ayah sama Dobby udah tidur. Jadi Junkyu lari nya ke teman-teman Junkyu lah. Nih, dari Mama nya Yoshi, teman bunda kemarin" Jisoo menerima rantang itu dengan senang hati.

Ia pun mengecup pucuk kepala sang anak yang kini tertunduk.

"Udah, kamu jujur bunda udah tenang. Dah sana, mandi terus sarapan. Kebetulan belum pada sarapan semua" Junkyu segera menuruti perintah bunda nya.

Ia pun berlari ke atas dan langsung melaksanakan yang pertama, yaitu mandi.

Saat diri nya sudah masuk ke kamar mandi, ia sedikit heran dengan perkataan bunda nya tadi..

"Lah, bunda udah tau kemarin malam gua pergi kesana buat curhat? Tau dari siapa ya..?" Batin Junkyu.

Semenit kemudian, dia langsung mengetahui si pelaku. Itu pasti Suh Haechan!

.
.

.

"Eh yah, ngomong-ngomong... Anak nya teman ku yang satu itu pendiamnya banget ya. Agak beda sama si saudaranya satu lagi. Mungkin kah dia sifat nya yang kayak bunda tonton kebanyakan di drama-drama itu? Ya ga kak Junkyu?"

Topik sarapan kali ini di awali dengan pembicaraan anak teman bunda kemarin, si pendiam terus dengan sifat kul ala drama-drama favo bunda., ya siapalagi kalau bukan oknum yang di bicarakan ini ialah Haruto.

Junkyu hanya mengendikkan bahunya.

"Ish, kakak mah ngga asik"

"Astaghfirullah" Batin Junkyu. Masih pagi, untung sayang.

"Kenapa sama anak nya bun?" Tanya Doyoung penasaran.

Jisoo menggeleng,

"Gaada, jarang-jarang bunda ketemu anak gituan. Rata-rata anak bunda hiperactive semua" Jelas Jisoo.

Junkyu menautkan alisnya. Kemudian ia pun membisikkan sesuatu ke Doyoung.

"De, besok kita jadi kalem. Ga usah bobrok terus wajah nya datar sampai bunda nger—"

Ade Kyu [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang