Part.12

740 90 53
                                    

Lantas, mana yang lebih melelahkan? Kaki yang terus berjalan atau hati yang terus berharap?.

Happy Reading.
.
.
.

Seperti biasa chapter ini akan sangat panjang. 2K word lebih.
Kalo bosen skip aja.

.
.
.

Lantas, bagaimana aku bisa melepasmu. Bahkan, mengengam saja aku belum.
Jadi, kita ini apa? Sebuah rindu yang gagal bertemu? Ataukah hanya sepasang sayap yang hanya berkahir saling menatap?.

.
.
.

Jaehyun mengejar seseorang yang dengan tidak sopan nya menganggu acara makan malam romantisnya dengan Mingyu.
Semua karyawan Restoran berhamburan keluar ketika mendengar suara tembakan termasuk sang juru masak.
Laki-laki itu terlihat berlari ke arah dapur restoran.

"Hentikan langkah mu atau peluru ku akan melumpuhkan kaki mu brengsek!!!". Titah Jaehyun.

Laki-laki tersebut seketika menghentikan langkah nya.

"Siapa kau sebenarnya?!!! Jangan menjadi pengecut.".

Laki-laki itu kini berbalik menatap Jaehyun. Jaehyun tidak bisa mengenalinya karena sosok tersebut mengunakan Topi juga masker.
Jantung Jaehyun berdetak dua kali lipat. Namun, berusaha setenang mungkin untuk tetap mengarahkan senjata api miliknya. Laki-laki di hadapannya kini dengan perlahan membuka topi dan masker nya.

"Dokyeom!!!" Ucap Jaehyun terkejut.

Laki-laki itu tersenyum menampilkan smrik miliknya dan menatap Jaehyun dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Dokyeom! Apa yang kau lakukan? Siapa yang menyuruhmu?". Tanya Jaehyun tidak percaya bahwa seseorang yang selama ini menjadi salah satu yang Ia percayai berkahir mengkhianati nya.

"Lihat aku?" Ucap Dokyeom dingin.

"Apa maksudmu?".

"Tidak ada yang menyuruhku" jawabnya.

Jaehyun terdiam sejenak.

"Aku yang kau selamatkan dulu dari beberapa orang jahat yang memukuli ku. Aku yang pada akhirnya menjadi seseorang yang kau bawa ke mansion mewah mu. Aku yang pada akhirnya kau percayai untuk menjadi kepala pelayan di mansion mu. Aku selalu melayani mu, memastikan semua baik-baik saja. Aku sepenting itu untuk mu kan?".

Jaehyun masih tidak mengerti arah pembicaraan yang Dokyeom katakan.

"Tuhan mempertemukan kita bukan semata-mata karena takdir. Tapi, karena memang aku yang layak ada di sisimu. Tidaklah kau memikirkan itu Jung Jaehyun?".

Jaehyun masih terdiam. Mencoba mencerna semua nya. Bukan, bukan masalah otak Jaehyun yang tidak bisa mencerna melainkan ada hal buruk yang Jaehyun tangkap. Dan sebuah kesalahpahaman di antara kedua nya.

"Aku mengira kehadiran ku cukup untuk mu. Tetapi, kau justru membawa orang lain!. Dan yang paling membuatku sakit adalah saat kau ternyata mencintai nya.".

"Aku rasa kau telah salah paham atas perlakuan ku terhadap mu Dokyeom. Aku menolong mu hari itu karena murni sebagai seorang manusia yang memang di kodrat kan untuk saling menolong satu sama lain. Murni sesama manusia. Dan semua perlakuan ku pada mu selama ini. Hanyalah perlakuan biasa terhadap bawahan dan atasannya." Jelas Jaehyun.

Obsession [JaeGyu FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang