8.1 A Million Love For You

1.4K 149 9
                                    

Halo

Vote + Comment

Enjoy!

Request by. @JesicaAngeline

.

.

.

"Renjun, ayo bangun sayang. Bantu bunda jualan ya hari ini."

"Hmm, Renjun capek bun.." sahut Renjun dengan suara serak khas orang yang baru saja bangun tidur.

"Ayolah sayang bantu bunda.. ini kan hari libur," bujuk bundanya sembari menepuk pelan pundak sang anak.

"Capek bun, suruh abang aja."

"Renjun kamu kan tau abang gak bisa terlalu capek, nanti bisa pingsan. Emang Renjun gak mau bantu bunda cari uang buat biaya pengobatan abang? Biar abang cepet sembuh."

Renjun menghela napas kasar. "Iya, iya.. Renjun mandi dulu, bunda tunggu dibawah aja."

Sang bunda tersenyum manis, "nah gitu dong anak bunda. Yaudah bunda kebawah ya, jangan lama-lama mandinya nanti kita kesiangan."

"Hm.."

Dua menit duduk di atas kasur sembari meregangkan tubuhnya yang terasa kaku dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata, Renjun akhirnya bangkit dan berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai bersiap, Renjun keluar dari kamarnya dan bergabung bersama bunda dan abangnya yang kini tengah duduk di meja makan.

"Renjun sarapan dulu sini, bang Taeyong udah bikinin kamu nasi goreng spesial tuh. Bunda mau nyiapin barang-barang buat jualan kita dulu ya, kamu sarapan gih sama abang."

Renjun hanya diam tak menanggapi karena bundanya langsung pergi dari meja makan selesai berucap padanya.

Kini tersisa Renjun dan Taeyong di meja makan, pemuda yang lebih tua beberapa tahun darinya itu tersenyum hangat menyambut kedatangan sang adik.

"Adek ayo makan, abang bikinin nasi goreng untuk adek," ucapnya lembut.

"Lo aja yang makan."

"Loh kenapa? Abang kan masakin nasi gorengnya buat adek, kalo abang udah selesai duluan makannya."

"Gue gasuka masakan lo, gak enak."

"Yang kali ini enak kok, abang udah cobain tadi, percaya deh sama abang. Adek makan dulu ya? Kan mau bantuin bunda, harus sarapan dulu biar punya tenaga."

"Dibilang gak mau, ya gak mau! Masakan lo tuh gak pernah enak! Selalu gagal, bikin gue males makan!"

Taeyong terperangah sesaat mendengar bentakan adiknya. "Yaudah abang minta maaf ya? Nanti abang belajar masak lagi biar bisa masakin makanan enak buat adek."

"Gak usah. Lo tuh gak bakat masak, bakat lo kan cuma jadi beban," ketus Renjun tanpa menyadari perubahan ekspresi kakaknya.

"Renjun, udah belum sarapannya? Kalo udah
langsung keluar aja ya biar kita langsung berangkat, bunda tunggu di teras," teriak sang bunda dari arah luar.

"Iya bun!" sahut Renjun lantas beranjak dari duduknya, namun sebelum kakinya melangkah, Taeyong lebih dulu menahan pergelangan tangannya.

"Kalo adek gak mau makan, seenggaknya minum susu dulu, itu udah abang buatin. Jangan sampe kamu sakit kalo kerja bantuin bunda tapi perutnya belum diisi."

Ephemeral || Renjun x NCT short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang