9.3 He's From Another Dimension

897 98 8
                                    

Halo

Vote + Comment

Disarankan! Untuk baca ulang 2/1 part sebelum ini supaya gak lupa alur

Request by. @MilaAmalia81

Enjoy!

.

.

.

"Halo pak, saya Haechan. Kebetulan saya dapet nomor bapak dari teman saya, katanya bapak bisa bantu mengusir mahkluk halus ya?"

"Iya pak, saya mau minta tolong untuk usir penunggu di rumah saya pak, saya udah gak nyaman dan terganggu banget, jadi tolong bantuannya ya pak."

"Saya sih terserah bapak aja untuk jadwalnya, karena seminggu ini saya bakal ada di rumah terus."

"Hari Minggu ini? Boleh pak, boleh! Lebih cepat lebih baik. Nanti saya kirim alamat rumah saya lewat pesan ke nomor bapak ini ya."

Renjun berdiri kaku dibalik tirai jendela, wajahnya sendu dengan pandangan mata yang kosong. Sudah sepuluh menit ia berdiam diri dibalik tirai jendela kamar Haechan, dan tanpa disangka, ia justru mendengar percakapan Haechan dengan seseorang menggunakan benda pipih yang seingat Renjun bernama tape? hape? Entahlah Renjun tak begitu ingat Haechan menyebutnya apa.

Renjun tak tau siapa yang Haechan hubungi. Tapi mendengar kalimat-kalimat yang diucapkan Haechan, Renjun sangat mengerti apa maksud pemuda itu.

Haechan ingin mengusirnya.

Kali ini  bukan sekedar mengusir dari omongan mulut saja, tapi pemuda itu sampai meminta bantuan orang lain, orang yang bisa membawa mahkluk tak kasat mata seperti dirinya pergi dari dunia. Apa orang itu yang sering disebut orang pintar? Ya, seingat Renjun teman lamanya bercerita tentang si "orang pintar" ini lima tahun lalu.

Mengingat teman lamanya membuat Renjun sedih. Kenangannya begitu buruk untuk diingat. Renjun tak ingin mengingatnya lagi, apalagi sampai mengalami hal yang sama seperti teman lamanya. Tidak, Renjun tidak ingin!

Maka sebelum dirinya bernasib sama seperti temannya, Renjun memilih untuk pergi, menghilang secara perlahan hingga keberadaannya benar-benar hilang dari balik tirai jendela Haechan.




~~~




Tiga hari belakangan ini, Haechan tak pernah lagi diganggu sosok Renjun. Jangankan  mengganggunya, keberadaan Renjun saja tidak terlihat sama sekali di setiap sudut rumah. Mahkluk itu pergi tanpa jejak, bagai hilang ditelan bumi.

Hal ini menambah beban pikiran Haechan tentu saja. Otaknya penuh akan spesikulasi tempat dimana Renjun berada saat ini. Tak ingin mengingkari pula bahwa pemuda itu mencari keberadaan si hantu yang sering membuatnya kesal.

Padahal, besok hari Minggu, dimana ia sudah membuat jadwal dengan seorang bapak, yang katanya bisa mengusir mahkluk halus di rumahnya, begitulah kata Jaemin saat menceritakan kehebatan si bapak.

Tapi.. kalau yang ingin diusir saja sudah pergi sendiri, untuk apa ia meminta tolong? Sepertinya Haechan akan membatalkan saja janji temu dengan bapak itu besok.

Ephemeral || Renjun x NCT short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang