9.1 He's From Another Dimension

1.1K 112 14
                                    

Halo!

Vote + Comment

Req by. @MilaAmalia81

Enjoy!

.

.

.




"Halo?"

Seseorang diseberang telepon mengangkat panggilan Haechan.

"Halo, siang ibu."

"Iya siang, dengan siapa ya?" tanya seorang wanita yang menjadi teman bicara Haechan.

"Saya Haechan bu, ingin bertanya apa benar ini ibu Kim? Pemilik rumah yang ingin disewakan di dekat Universitas Neo?"

"Ah iya benar, saya ibu Kim pemilik rumah itu."

"Begini bu, saya berniat untuk menyewa rumahnya, karena saya lihat di banner kalau rumahnya sudah lengkap dengan beberapa peralatan rumah dan disewakan dengan harga yang murah."

"Iya nak benar, saya memang menyewakan rumah itu dengan harga murah untuk siapa saja yang berminat. Tapi saya peringati dari awal kalau rumah itu berpenunggu. Menurut beberapa penghuni yang sudah pernah menyewa rumah saya, mereka selalu bilang tidak tahan diganggu oleh penunggunya. Karena itu, kalau nak Haechan masih berminat untuk menyewa rumahnya, saya membebaskan nak Haechan untuk membayar berapapun harga sewanya. Selama ini sudah tidak ada lagi yang mau menyewa disana karena takut," jelas si pemilik rumah dengan kekehan kecil di akhir ucapannya. Ia tidak terlalu berharap Haechan mau menyewa rumahnya, ia sadar betul, siapa juga yang mau menyewa rumah berpenghuni mahkluk tak kasat mata dan suka menjahili orang yang tinggal disana?

"Oh begitu, saya sendiri tidak masalah dengan itu bu, saya memang lagi mencari rumah sewa yang harganya murah. Tapi.. ibu serius biaya sewanya sesuai saya aja?"

"Iya saya serius, terserah nak Haechan mau bayar berapa."

"Wah terima kasih banyak bu, kalau saya mulai tempati rumahnya minggu depan apa bisa?"

"Bisa, kita ketemu di depan rumahnya saja ya, sekalian saya serahin kunci. Terima kasih ya nak Haechan."

"Boleh ibu, saya juga akan bayar uang untuk sewa satu tahun pertamanya nanti. Saya yang harusnya terima kasih ke ibu karena sudah dikasih harga murah, terima kasih banyak ya bu."

Ibu pemilik rumah tertawa kecil, "iya sama-sama, semoga betah ya nak, dan semoga kamu gak sering di ganggu sama penunggunya."


~~~

Haechan menghembuskan napas pelan, saat ini ia tengah berdiri di depan pintu rumah sewa barunya. Dua menit pun sudah berlalu sejak ibu Kim berpamitan untuk pulang setelah menyerahkan kunci rumah pada Haechan.

"Lo pasti bisa Haechan.. lo kan udah biasa ketemu modelan kayak gitu," gumamnya dalam hati, berusaha meyakinkan diri sebelum akhirnya membuka pintu rumah.

Dilihatnya keadaan ruang tamu yang sudah sangat berdebu, namun untungnya lampu ruangan masih bisa menyala saat Haechan nyalakan, setidaknya ia tidak harus membetulkan lampu dan mengeluarkan biaya lagi. Haechan ini anak rantau dengan uang yang pas-pasan, ia harus sebisa mungkin menyisihkan uangnya untuk tabungan masa depan.

Di area ruang tamu, Haechan tidak menemukan hal yang aneh di rumah sewanya, atau mungkin belum? Hanya ada barang-barang rumah saja yang tertutupi oleh debu tebal karena lama ditinggal, dan itu bukan masalah besar, Haechan bisa membersihkannya nanti.

Ephemeral || Renjun x NCT short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang