Halo
Vote + Comment
Req by. @piyik_yikyik
Enjoy!
.
.
.
Suara petir yang menggelegar berhasil membangunkan Renjun dari tidurnya. Ia bangun dengan napas tersengal-sengal dan mata sembab, sehabis menangis dalam tidur karena mimpi buruk yang menghantui tidur malamnya.
Renjun menutup telinga erat-erat saat suara petir kembali terdengar, ia sangat takut.
"Kak Doie!" Teriak Renjun sembari turun dari kasurnya dan keluar kamar untuk mengetuk pintu kamar sang kakak yang letaknya paling dekat dengan kamar Renjun, karena berada tepat di depan kamarnya.
"Kak! Kak Doie buka pintunya!"
Tidak ada sahutan apapun selain suara petir yang kembali menggema memekakkan telinga.
"Kak Doie! Hiks, buka pintunya kak! Aku takut!"
Lampu mati secara tiba-tiba, membuat seluruh ruangan berubah gelap gulita. Hal ini tentu saja sangat tidak baik bagi jantung Renjun. Ia takut gelap dan petir. Sialnya, kini ia harus menghadapi dua ketakutan terbesarnya itu tanpa ada yang menemani!
"Kak Doie! Kak Jo! Kak Jaehyun! Temani aku, aku takut.." Ketiga kakaknya ia panggil, tangisan Renjun keluar semakin keras, ia hanya berharap setidaknya salah satu kakaknya datang dan menemaninya.
"Mama! Papa! Adek takut.."
"Hei hei adek kakak jangan nangis, kakak udah disini , Renjun tenang ya? Maaf lama, kakak tadi gak denger suara kamu, maafin kakak ya?" Doyoung mendekati Renjun dengan raut khawatir, di tangannya sudah ada lampu senter untuk membantu penerangan di sekitar mereka.
Renjun tak menjawab, ia langsung memeluk Doyoung erat saat pria itu berjongkok di sebelahnya.
Sang kakak pun sigap mengusap rambut adiknya penuh kasih, sembari tangan sebelahnya menghapus jejak air mata di pipi sang adik.
"Jangan nangis lagi, kakak udah disini nemenin adek. Renjun malam ini tidur sama kakak aja, ayo masuk kamar dulu, takutnya kamu ketiduran disini."
"Tapi kakak jangan kemana-mana ya? Temenin aku terus. Janji?"
"Iya janji, adek bisa pegang tangan kakak supaya adek tau kalau kakak gak ninggalin kamu."
.
.
.
Memori masa lalu terputar untuk yang kesekian kalinya di kepala Renjun, menampilkan potongan kenangan indah yang kalau terus diingat-ingat membuat Renjun semakin rindu dengan masa-masa indah kehidupannya.
Bagi Renjun, menjadi anak bungsu di keluarga yang berkecukupan dan harmonis rasanya bagai tinggal di dalam surga dunia. Ia memiliki segalanya. Mama dan papa yang menyayanginya, ketiga kakak yang selalu menjaga dan memanjakannya, dan apapun hal yang ia inginkan pasti akan selalu dikabulkan oleh mereka. Hidupnya benar-benar sempurna!
Tapi..
Semua berubah dalam sekejap mata.
Ulang tahun yang ke-16 seakan membawa kutukan untuknya.
Di ulang tahunnya yang ke-16, Renjun baru merasakan bagaimana rasanya tinggal di neraka dunia.
Dan rasanya, Renjun lebih baik mati daripada harus bertahan dalam sakit.
.
.
.
To be continued..
Haloo!
Ini emang pendek bgt hehe, anggap aja pembukaannya ya.
Gimana chapter pembuka ini? Aneh gaa? Semoga kalian suka ya :D
Ini bakal jadi short story terakhir di book ini. Dan cerita ini request by. @piyik_yikyik
Readers tinggalkan vote dan comment kaliannn!
See u next chapter✋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral || Renjun x NCT short story
FanfictionRenjun x NCT Brothership short story Ephemeral; berlangsung dalam waktu singkat. Genre: campur karena berisi kumpulan beberapa short story