Halo
Vote + Comment
Enjoy!
.
.
.
Sudah tiga bulan lamanya Haechan menetap di kontrakan baru, bersama mahkluk astral dari dimensi lain yang sering kali mengganggu kegiatannya, Renjun.
Ah, sepertinya hanya Haechan yang merasa Renjun mengganggunya, karena si pelaku sendiri merasa dirinya sudah menjadi teman yang baik dan perhatian untuk Haechan.
Bagaimana tidak? Saat Haechan sedang menetap dirumah, atau tidak berpergian, Renjun selalu bertanya tentang apapun setiap lima belas menit sekali. Seperti, Haechan sudah makan? Haechan ingin melakukan apa? Renjun bisa bantu apa untuk Haechan? Atau terkadang Renjun mengajaknya untuk bermain, bahkan melakukan hal-hal tak masuk akal, seperti menyuruh Haechan untuk berenang disaat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, atau membangunkannya jam 3 pagi untuk disuruh jogging.
Dari hatinya yang paling dalam, Haechan menyesal pernah menerima ajakan berteman dari Renjun saat itu. Ia kira anak itu benar-benar tidak akan mengganggunya seperti yang ia janjikan, tapi kenyataannya, Renjun senang sekali mengacaukan suasana tenang yang ingin Haechan rasakan di rumah. Suara anak cerewet itu selalu saja memenuhi gendang telinga Haechan hingga rasanya ingin pecah.
"Haechan makan apa?" Renjun bertanya penasaran melihat Haechan yang sedang memakan camilan berbentuk bulat tipis.
Omong-omong, tiga bulan bersama Haechan, membuat Renjun mulai mengurangi cara bicaranya yang sangat baku seperti saat pertama kali ia bertemu pemuda berkulit tan itu.
"Kepo," sahut Haechan seadanya, terlalu malas menanggapi Renjun.
"Nama makanannya kepo? Aneh ya. Kepo itu semacam apa sih Haechan? Terbuat dari apa makanannya?"
"Ck, kepo tuh artinya lo pengen tau banget, bukan nama makanannya."
"Oh gitu ya."
Suasana hening saat tidak ada lagi yang membuka percakapan. Haechan sibuk memakan camilannya sedangkan Renjun asik memandang makanan Haechan dengan tatapan penasaran.
"Boleh Renjun minta? Satuuu aja, please."
"Gak."
"Yah, boleh dong Haechan. Aku mau coba makanan itu."
"Lo gak bisa makan ini. Yang bisa makan ini cuma manusia, bukan setan gak berwujud kayak lo."
Alis Renjun menukik, tak terima dengan perkataan Haechan. "Hei, aku juga bisa rasain rasa makanan kamu tau."
"Siapa?"
"Aku Haechan, aku bisa—"
"Siapa yang nanya?"
Renjun langsung mengatupkan bibir, perkataan menusuk dari Haechan ditambah dengan wajah sinisnya membuat pundak Renjun turun dengan lesu, pandangannya pun langsung menunduk, tak ingin melihat wajah Haechan.
"Huft, aku pergi aja deh."
"Sana pergi, gausah balik kalo perlu, biar gak ada yang gangguin gue lagi."
"Ih, Haechan kok kamu bicara kayak gitu sama aku?! Aku ini kan teman kamu."
"Udah gue bilang dari dua bulan yang lalu, bukan temen gue lagi. Lo tuh lebih mirip pengganggu, tau gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral || Renjun x NCT short story
FanficRenjun x NCT Brothership short story Ephemeral; berlangsung dalam waktu singkat. Genre: campur karena berisi kumpulan beberapa short story