Disclaimer
Seluruh nama, karakter, tempat, dan kejadian di dalam buku adalah murni hasil dari imajinasi penulis. Apabila terdapat unsur atau peristiwa yang mengandung kesamaan, ketahuilah bahwa semua tidak disengaja dan penulis tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun. Karya ini hanyalah fiktif belaka, segala dari apa yang terdapat di dalamnya dibuat hanya untuk kepentingan publikasi, hiburan, dan pembelajaran semata.
Content warning
Beberapa kejadian di dalam cerita ini mengandung materi yang sifatnya emotional abuse adalah topik yang saat ini sedang berusaha diperingatkan.
Jika Anda merasakan adanya ketidaknyamanan ketika berada di tengah cerita, ketahuilah bahwa Anda adalah sosok yang kuat, maka dari itu jangan ragu untuk mencari pertolongan untuk memecahkannya ataupun berbicara pada orang yang dipercaya.
Author note
Sebelumnya, kisah ini saya ikut sertakan dalam "Event Writing Challenge with Polaroid Publisher".
Kepada siapa pun yang pada akhirnya memilih untuk membaca karya ini atau sedikitnya berkunjung melihat beberapa bagian di dalamnya, saya ingin mengucapkan terima kasih karena telah menjumpai karya ke empat ini.
Dukungan kalian semua akan sangat berarti bagi saya yang secara diam-diam sedang menunggu di balik layar. Pemberian vote, komentar, ataupun kritik dan saran, akan saya Terima sebaik mungkin sebagai bentuk apresiasi sekaligus pembelajaran lebih ke depannya.
Jika kalian ingin mengenal saya lebih lanjut, jangan ragu untuk saling bertukar sapa baik di dalam maupun luar cerita. Tentu dengan senang hati saya akan berbahagia menyambut kalian.
Cukup pengantarnya, mari bergegas memasuki ruang kisah. Pemberhentian terakhir, saya yang sedang berdiri tersenyum manis akan menanti kehadiran kalian.
Selamat menikmati ❤
Love as much from me
Layungsari
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Vino Anggara ✔
Teen FictionSelamat membaca cerita Dear Vino Anggara: Vino Anggara & Vania Clarissta 🌺🌺🌺 Vino Anggara: Fakta yang telah mengiringku untuk membenci, dan menjauhimu. Vania Clarissta: Kita sudah terlanjur rusak untuk diperbaiki, sudah terlalu sakit untuk diobat...