Part 7

463 39 1
                                    

Part utuh bisa dibaca di aplikasi Karyakarsa. Di sana juga sudah sampai part 20.

Happy reading........
✳️✳️✳️

Menyadari saat ini dirinya masih bersama orang tuanya di dalam mobil setelah meninggalkan kediaman Adyatama, Sava berusaha keras mengontrol bibirnya agar tidak menyunggingkan senyuman lebar dan semringah karena besok ia akan bepergian bersama Levin satu hari penuh. Untuk mengalihkan pikirannya dari ingatan atas setiap obrolannya tadi bersama Barry dan Levin, Sava sibuk memainkan benda pipih kesayangannya. Sava hanya tidak ingin perasaan antusias sekaligus kegirangan hatinya disadari atau tertangkap basah oleh orang tuanya, karena hal tersebut akan membuatnya sangat malu.

Sava langsung mengalihkan perhatiannya dari ponsel di tangannya saat mendengar pembicaraan orang tuanya yang menyebut nama Dinda, salah satu sepupu perempuannya dan yang paling dekat dengannya. Sava baru menyadari bahwa mobil yang ditumpanginya bersama orang tuanya ternyata sudah memasuki halaman rumah keluarga Saguna. Setelah mobil yang membawanya beserta orang tuanya terparkir rapi di carport, Sava pun turun lebih dulu. Tanpa menunggu orang tuanya, Sava mendahului memasuki rumah untuk bertemu dengan sang sepupu yang sudah pasti tengah menanti kedatangannya tersebut. Firman dan Jihan yang melihat tingkah Sava hanya terkekeh sambil geleng-geleng kepala. Tentu saja mereka mengetahui bahwa sang anak sangat akrab sekaligus dekat dengan keponakannya yang satu itu. Bahkan, mereka juga telah menganggap sekaligus memperlakukan keponakannya tersebut seperti anak sendiri, mengingat umur Sava dan Dinda hanya berselisih beberapa bulan saja.

Di dalam rumah Sava dan Dinda tengah saling berpelukan melepas rindu, layaknya orang yang jarang bertemu. Padahal pada kenyataannya, mereka sangat sering bertemu untuk membahas berbagai macam topik pembicaraan khas anak muda. Bahkan, saking tidak ada habisnya topik pembicaraan mereka, Dinda pun sangat sering menginap di rumah Sava agar bisa puas mengobrol.

“Sudah lama menunggu ya, Din?” Jihan bertanya setelah memeluk dan mengecup pipi keponakan dari suaminya tersebut.

“Hampir dua jam, Tante,” jawab Dinda memperkirakan. “Bi Lia bilang bahwa kalian sedang berkunjung ke rumahnya Om Gibran sekaligus memenuhi undangan makan malam mereka,” imbuhnya. Dinda memang mengetahui tentang keluarga Adyatama yang merupakan sahabat dari pamannya sendiri. Terlebih Sava juga sering menceritakan kepadanya tentang kekaguman sang sepupu terhadap putra sulung pasangan Adyatama tersebut.

Firman membenarkan melalui anggukan setelah memeluk putri semata wayang dari adiknya tersebut. “Sebaiknya kamu menginap saja di sini, Din,” pintanya setelah melihat jam di pergelangan tangannya, apalagi ia mengetahui bahwa kebiasaan Sava dan Dinda jika sudah mengobrol sering lupa waktu. Ia hanya mengantisipasi jika keponakannya tersebut nanti akan kembali pulang setelah urusannya selesai dengan sang putri.

“Tentu saja, Om. Kedatanganku ke sini memang untuk menginap. Apalagi besok weekend, aku mau mengajak Sava hangout bersama,” Dinda mengungkapkan tujuan utamanya mendatangi kediaman Firman.

“Yah! Sayang sekali, Din, besok aku tidak bisa menemanimu,” beri tahu Sava spontan setelah mendengar rencana Dinda. “Aku sudah ada acara bepergian besok,” imbuhnya cepat saat Dinda menatapnya sambil mengerutkan kening.

“Besok Sava akan menghadiri perayaan ulang tahun Barry di vila keluarga mereka. Jika kamu mau, ikut saja pergi dengan Sava. Lagi pula kamu dan Barry juga sudah saling mengenal,” Jihan menimpali, mengingat ia dan sang suami sudah mengetahui acara yang dimaksud oleh putri mereka.

“Barry? Anak keduanya Om Gibran yang Tante maksud?” Dinda memastikan setelah menangkap sekilas rona yang terlihat pada wajah Sava.

“Iya, Nak,” Firman mewakili Jihan menjawab pertanyaan Dinda.

“Kalau begitu aku ikut bersama Sava saja, Om,” ucap Dinda pada akhirnya seraya memeluk pundak Sava yang berdiri di sampingnya. “Besok kita kumpulnya di mana, Va?” tanyanya pada Sava.

“Di sini, Din. Kak Levin akan tiba di sini jam sepuluh pagi. Kita akan berangkat dengan mobilnya,” beri tahu Sava jujur.

Pupil mata Dinda membesar setelah mendengar pemberitahuan Sava. Bahkan, ia sampai tidak bisa berkata-kata lagi setelah mengetahui ternyata Levin akan ikut dalam acara besok. Ia manggut-manggut sambil tersenyum misterius kepada sang sepupu. “Pasti tadi ada sesuatu yang terjadi di rumah Om Gibran, sampai-sampai Kak Levin mengajak Sava berangkat bersama menggunakan mobilnya,” batinnya menebak. “Setahuku mereka sangat jarang berinteraksi, tapi sekalinya berkomunikasi malah akan pergi bersama. Benar-benar sesuatu yang sangat tidak terduga,” imbuhnya dalam hati.

“Apakah aku perlu memberi tahu Kak Levin lebih dulu bahwa besok Dinda ikut, Pa?” Sava meminta pendapat Firman mengenai keikutsertaan Dinda besok. Selama ini nomor Levin memang sudah tersimpan di daftar kontaknya, tapi Sava tidak pernah mempunyai keberanian untuk lebih dulu menghubunginya, meski hanya sekadar untuk berbasa-basi.

“Tidak usah, Sayang. Papa rasa Levin tidak akan keberatan menambah satu orang lagi penumpang di mobilnya. Lagi pula Levin juga sudah mengetahui bahwa Dinda adalah keponakan Papa,” Firman menjawab seraya terkekeh saat melihat ekspresi serius yang menghiasi wajah Sava. Ia mengerti kenapa sang anak menanyakan hal tersebut, mengingat Levin mempunyai sikap sopan santun yang cukup tinggi.

“Baiklah kalau begitu, Pa.” Sava mengangguk patuh. Ia hanya takut jika nanti Levin akan menganggapnya lancang karena mengajak orang tanpa memberi tahu laki-laki tersebut terlebih dulu.

“Ya sudah, sebaiknya sekarang kalian masuk kamar. Boleh mengobrol, tapi jangan sampai lupa waktu. Apalagi besok kalian sudah ada acara. Jangan sampai kalian bangun kesiangan dan membuat Levin menunggu lama. Sangat tidak sopan jika sampai membuat orang yang sudah bersedia menjemput kalian menunggu,” Jihan mengingatkan kepada putri dan keponakannya tersebut.

Sava dan Dinda dengan kompak menanggapi perkataan Jihan melalui anggukan. Setelah saling mengucapkan selamat beristirahat, mereka pun menuju kamar masing-masing.


TBC

Azuretanaya
4 Juli 2022

Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang