15. Tsundere Mom

5.2K 431 53
                                    

Yolanda menghela nafas pelan-pelan untuk kesekian kalinya. Wanita 32 tahun itu sekali lagi harus meladeni Aries yang tak ingin jauh darinya.

"Olan, Olan tau nggak? Sebenarnya Aries mau temuin Olan 2 tahun yang lalu. Tapi karena Olan selalu sibuk jadi Aries urung deh. Tapi, karena Olan akhir-akhir ini selalu di rumah dan jarang kerja jadi Aries langsung Cuss!" Cerocos Aries tanpa henti. Kedua tangannya melingkar erat di lengan Yolanda.

'ya kan lo tau kalo gua itu banyak kerjaan, tapi kenapa sekarang nahan gua Anjing! Semua berkas gua terlantar goblok! Asu!' umpatan Yolanda terdengar di batinnya.

"Aries, aku boleh kerjain kerjaan aku nggak?" Kata Yolanda lembut yang pastinya di paksakan.

Dia tak bisa gegabah karena bisa saja perusahannya hancur begitu saja di tangan Aries.

Aries mengangkat sedikit kepalanya. Menatap Yolanda. "Nggak perlu!" Tegas Aries semakin mempererat pelukannya.

"Kau!" Tunjuk Aries pada seorang pria tampan bertubuh kekar yang memakai jas dan tangan yang selalu memegang tablet. "Cepat kau urus semua pekerjaan Yolanda selama 2 minggu ini!" Serunya pada David yang terdiam dengan raut wajah kaku karena tertekan.

"Baik."

David memasang senyum segaris begitu melihat ada 13 tumpukan tinggi berkas yang menjulang begitu tinggi di atas meja kerja Yolanda. Rip Devan.

Dia menatap tangannya yang dia sudah prediksi akan seperti apa akhirnya. Tersenyum lebar dan melangkahkan kaki dengan lebar. David mengangkat salah satu berkas masih dengan senyum yang sangat lebar.

"Semangat! Jangan menyerah! Aku tau kamu kuat, David!" Serunya sebelum mengerjakan pekerjaan Yolanda.

Sedangkan Yolanda sudah semakin kehilangan kesabaran. Dia hampir saja mengamuk dan akan melempar Aries dari lantai 6 jika saja akal sehatnya memperingati dirinya.

'ini kalo ni orang gue lempar dari lantai 6 keknya terlalu ringan. Gimana kalo gue bunuh dengan cara tusuk pakai pisau terus mayatnya gue buang ke sungai pembuangan sampah di jalan kmbn.jhg sana?.' batin Psychopath Yolanda menyerukan pendapatnya.

Yolanda menggelengkan kepalanya kuat mencoba menghapus pikiran-pikiran yang kurang ajar hinggap.

Bahkan sekarang otak Yolanda dengan otomatis menampilkan vidio jikalau Yolanda membunuh Aries.

"Olan!" Sentak Aries cemberut. Merasa tak di pedulikan Aries sontak mendorong Yolanda dengan keras ke bebatuan yang memang sengaja di taruh di situ.

"Akh!"

Yolanda terpekik. Dia menatap tangannya yang berdarah banyak dan batu-batu kecil yang tersangkut di luka itu.

Belum sempat mencerna hal itu. Yolanda di kaget kan dengan Aries yang menarik kasar tangannya.

"OLAN! Kenapa tangannya nggak di jaga?" Amuk Aries dengan wajah yang memerah.

'Wah? Dia lupa ingatan? Nggak inget kah kalo dia yang dorong? Cih. Bodoh banget.' nista Yolanda.

"DOKTER!" Seru Aries dengan keras membuat Priangan dengan setelan putih dengan terburu-buru masuk kedalam dan menunduk hormat.

"Cepat tangani tangan istriku! Jangan sampai ada bekas!" Bentaknya.

"Dan panggil David untuk siapkan 20 bodyguard agar Yolanda tidak luka lagi!" Lanjut Aries.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tsundere Mom ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang