Kini Jovi sudah bisa menggerakan kakinya lagi
Sudah dua hari belakangan ini ia menjadi anak yang patuh pada daddynya dan juga bersikap manis didepan Arion
'Hufttt, melelahkan'
Bersikap seolah olah ketergantungan adalah cara Joviar menjalankan misinya
Ia tak pernah memikirkan resiko yang akan terjadi, yang ia inginkan adalah kebebasan
Tanpa memikirkan bagaimana selanjutnya.
Kini jovi tengah duduk dipangkuan daddynya, ia ingin meminta izin untuk berjalan jalan di taman tapi sedari tadi Alex malah sibuk membaca kertas kertas yang memuakkan tanpa melirik sedkkitpun ke arahnya
"Daddyyyy~"
Joviar mencubit hidung bangir daddynya"Kkkkk, apa baby? Daddy sedang membaca sedikit referensi tentang pernikahan, daddy ingin itu terlihat tertutup, bagaimana dengan pendapatmu?"
'Sampai kapanpun juga aku tidak ingin menikah kecuali dengan dia daddy'
"Eumm, aku suka apapun yang daddy pilihkan"
Alex lantas mengangguk,
"Daddy, bolehkah aku jalan jalan sebentar di taman, aku ingin menghirup udara segar, ya ya ya?"
Menggunakan jurus andalannya yaitu boba eyes, siapa yang akan menolaknya
"Hmm baiklah, tapi harus ditemani malvin"
Mata itu seketika berbinar, senang karna di perbolehkan pergi ketaman dan lebih senang lagi dengan nama yang di sebutkan daddynya
"Siap daddy! Aku tidak akan lama lama kok"
"baiklah, aku akan menyuruh malvin kesini sebentar"
Tak menunggu begitu lama, sosok tersebutpun datang, tentu itu adalah malvin
"Tolong jagakan dia untukku malv, aku percaya padamu"
"Astaga daddy, ini hanya ketaman saja, tidak usah berlebihan" jovi mendengus
"Ya ya ya sayangnya daddy, mana kecupan untukku"
Cup
Jovi mengecup pipi daddynya, kemudian ia turun dari pangkuannya dan berjalan sembari tersenyum mendekati malvin
"Ayo vinn"
"Tentu(honey)"
Mereka kini tengah duduk berdua di bngku taman
Masing masing mengamati keadaan sekitar untuk memastikan apakah ada orang atau tidak, dan ternyata pas sekali keadaan sedang sepi
"Eum, apakah kau sudah menemukan jalan yang pas untuk kita melarikan diri?"
"Aku sudah menemukan satu jalan dan itu dekat dengan gudang belakang, jika waktunya tiba kita akan pergi lewat sana"
Malvin mengusak lembut rambut jovi, semburat merah perlahan muncul dipipinya, semakin merah
"Apakah kau sakit sayang?"
"A-aku tidak, aku hanya merasa cuacanya sedikit panas, ya panas hehe"
Jelas itu adalah kebohongan belaka, wajah semerah tomat itu tentu karna jovi merasa malu
Mereka berdua sudah menjalin sebuah hubungan 2 tahun yang lalu, saat itu jovi yang tengah kesusahan untuk belajar piano lalu malvin datang atas suruhan daddynya mengajarinya secara perlahan, entah sejak kapan jovi selalu merasa bahagia jika dekat dengan malvin
Semenjak saat itu, jovi meminta kepada sang daddy agar malvin terus bekerja disini
Hingga malam itu tepat di ulang tahun Jovi yang ke 16 Malvin dengan berani menyatakan cintanya, tentu itu hanya diam diam
Tak disangka mereka saling mencintai hingga kini
Lalu bagaimana dengan Arion, orang yang akan dinikahkan dengan Joviar tentunya
Tanpa malvin dan Jovi sadari jika sedari tadi Arion ada di balik jendela sembari memperhatikan keduanya yang nampak begitu dekat
Tersunggih senyuman yang terlihat sangat aneh
"Bukankah menyingkirkan adalah melenyapkan, pfttthh HAHAHAH"
"seekor tikus kecil sedang bermain main denganku rupanya"
Arion terus mengamati keduanya sampai mereka pergi dari sana
Makan malam pun tiba
Jovi jelas terkejut, ia melihat Arion sudah duduk di ruang makan
"Eumm, kapan kau kesini?"
Arion yang merasa ditanyapun menjawab
"Semenjak kau berjalan jalan dengan pengawal mu itu babe, dan kalian terlihat begitu dekat ya"
Jovi lantas mengangguk dan tersenyum
"Yaa memang, dia dekat denganku hehe"
Arion lalu menatap jovi dengan pandangan sulit diartikan
"Maksudku aku tidak menyukainya"
"H-hah ohh, tak apa lagi pula dia juga sepertinya tidak mau disukai orang sepertimu"
Tanpa Jovi ketahui, kini Arion tengah mengepalkan tangganya menahan amarah
Terlihat Alex yang baru datang dan menyuruh mereka untuk memulai acara makan malamnya
Semua berjalan dengan hening, hanya dentingan sendok yang terdengar
Kini mereka bertiga telah selesai
"Baby, setelah ini daddy akan pergi ke kamarmu dan meminumkan obatmu"
Jovi hanya mengangguk tanda ia mengerti
"Dan satu lagi, besok kau akan mulai tinggal di mansion Arion sampai acara pernikahan kalian di mulai, dia akan menjagamu disana"
Joviar menatap daddynya garang
"Tidak daddy! Aku mau disini bersamamu!"
Jovi kembali memikirkan rencananya dengan Malvin, bisa gagal jika ia tinggal di mansion Arion
"Tidak ada penolakan babe" kini Arion yang bersuara
Arion mendekat ke arah Jovi lalu mengendongnya
"Aku pinjam sebentar anakmu"
"Jangan sampai lecet"
"Kkkk, tentu"
Sampai di balkon kamar milik Arion yang semetara, ia mengecupi seluruh permukaan wajah Jovi yang tampak menggemaskan, rasanya ia ingin terus melakukan itu
"Berhenti! Ishh, asal kau tau, aku tidak ingin tinggal bersamamu! Setidaknya biarkan aku tinggal bersama daddyku sebelum aku tinggal bersamamu"
Kini Jovi merasa merinding dengan tatapan Arion yang tampak berbeda dan lebih errr menyeramkan
Arion mendekat, mensejajarkan bibirnya didekat telinga pria manis yang ia gendong lalu berkata
"Aku tau semuanya"
DEG
'apa yang ia ketahui?'
Tbc
Jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Daddy And Husband
RandomTentang Joviar dan segala kekangan yang ia dapat dari daddynya, ditambah obsesi dari suaminya 🔞🔞🔞