12

7K 354 23
                                    

"Maxvin right?"

"Yes sir..."

"Hidup sebatang kara, merintis usaha dengan membuka less piano"

Maxvin kembali mengangguk mengiyakan, rasanya buang buang waktu sekali dengan acara wawancara seperti ini, ia ingin segera bertemu kekasihnya itu.

"Tapi aku rasa wajahmu cukup baik, tak seperti se ekor anjing yang terlantar"

Untuk kali ini Maxvin merasa waspada, dari awal masuk ia sudah mendapatkan delikan tajam dari Arion, ditambah sekarang ia diwawancarai oleh manusia iblis itu. Benar benar melelahkan sekali.

"Maaf sir... walau aku hidup sebatang kara aku tinggal disebuah yayasan dengan perawatan yang memadai, mereka juga memberiku tempat tinggal serta menyekolahkan aku"

"Benarkah seperti itu?"

Maxvin mengangguk dengan mantap untuk kali ini, ia memiliki seorang Ayah yang mendirikan sebuah yayasan yang kini sudah terkenal, ia tinggal disana sampai umurnya 17 tahun, dan kini ia memasuki rencana jahat yang dibuat Ayahnya.

Arion lalu mendekat ke arah tempat duduk Maxvin ia sedikit mencondongkan badannya lalu kemudian berbisik tepat di telinga maxvin.

"Baiklah, hanya saja jangan pernah melebihi batasmu Mr.Maxvin Cray."

Setelahnya Arion pergi menuju ruangan lain, meninggalkan Maxvin yang masih terdiam dengan segala pemikirannya, hingga seorang Maid datang dan mulai mengajaknya untuk beristirahat di kamar yang telah disiapkan untuk Maxvin.

Kini Maxvin akan terus tinggal di Mansion Arion, tentu saja Arion tak akan gegabah ia memberikan sebuah ruangan yang sangat jauh dari Mansion utama, alasannya hanya satu, ia tak ingin istrinya mempunyai seorang teman.

"Ini adalah ruanganmu, dan semua yang ada didamnya bebas kau gunakan, dan ya tadi Tuan memberikanku perintah untuk memberitahumu jika lessnya akan dimulai besok pagi, aku mohon agar kau tidak terlambat"

Maid itu berbicara panjang lebar yang bahkan sedikit terabaikan oleh Maxvin karna ia merasa sangat marah tidak bisa bertemu dengan kekasihnya hari ini.

Maxvin mencoba bersabar untuk kali ini.

Setelah kepergian Maid tersebut, Maxvin lalu mengunci pintu kamarnya, ia merebahkan badannya dan mulai menggeledah koper dam tas bawaannya,  dan ia teringat jika ia membawa sesuatu hal yang sangat penting.

Tangannya merogoh saku koper dibagian yang terdalam, dan yup ketemu.

Maxvin memegang sebuah botol kecil yang berisikan obat dengan tampilan yang cukup terlihat aneh, ia lalu tersenyum dan terus menatapnya.

"Sudah saatnya kau mengakhiri kemenanganmu Tuan Arion yang terhormat"

Di kamar yang sunyi dan sudah mulai gelap, Maxvin terlihat seperti orang gila yang terus tersenyum sembari menatap sebotol obat itu.

_________

Sementara di negara prancis kini.

"Kita akan memulai pemberangkatannya dalam waktu 1 jam lagi Tuan"

"Hmm, apakah kalian sudah mengemasi semua hadiah untuk anakku?"

"Sudah Tuan,"

Alex lantas pergi kesebuah kamar yang dulu pernah menjadi kamar putra tercintanya itu, ia benar benar sangat merindukannya saat ini, dan sekarang ia sudah mengambil sebuah keputusan.

Pindah ke jerman dan menetap disana agar ia leluasa melihat sang putra.

'Aku yakin anak itu pasti masih suka membatah perintah suaminya'

Hahhh, rasanya Alex sudah tidak sabar menemui sang putra, ia akan membantu Arion menangani masalah yang terjadi kali ini.

____________

"Kenapa belum tidur babe?"

"E-ehh, kenapasih sukanya ngagetin, aku lagi gambar sesuatu"

Arion mendekat dan ikut duduk di kasur bersama sang pujaan hati, ia lalu mendekat erat makhluk mungil itu dari belakang.

Terlihat Joviar yang sedang menggambar se ekor kucing.

"Lucu ngga?"

"Tetap kau yang paling lucu kkkkk"

"Ishh apasih, aku tu nanya bener"

Rasanya sangat senang melihat istrinya saat ini, wajah yang memerah sampai ketelinga, apakah istrinya itu sengaja menggodanya.

Jovi lantas melanjutkan acara menggambarnya.

Leher yang putih terekspos tanpa noda sedikitpun sangat menggoda bagi Arion, ah rasanya ia ingin menerkamnya lagi.

"Sayang"

"Ya, ada apa?"

"Kau tidak ingin memiliki seorang anak kecil?"

Joviar tertegun sesaat, mungkin itu memang kewajibannya melayani suaminya, tapi masih ada rasa trauma pada dirinya karna peristiwa itu.

Melihat Joviar yang melamun lantas Arion mendekap hangat sang pujaan hati.

"Heii, bukan seperti itu, kau bisa bilang padaku jika kau sudah siap. Mengerti?"

Joviar yang di tatap hangat sang suami lalu menganggukan kepalanya, mungkin itu lebih baik.

"Aku ingin makan ice cream"

"Baiklah, sedikit saja ya"

"Maunya 2 cup, ya ya yaaa?"

Joviar menggunakan jurus andalannya yaitu boba eyes, uhh rasanya Arion tak kuat menahan rasa gemasnya dan alhasil ia mengigit pipi dalamnya.

Tapi Arion tetaplah Arion.

"Tidak. Satu cup atau tidak sama sekali"

Jovi yang tidak ingin kehilangan kesempatan lalu mengangguk semangat, lebih baik mendapatkannya daripada tidak.

Arion mengusak gemas rambut sang istri. Rasanya ia ingin merantai makhluk mungil menggemaskan itu hanya untuknya seorang.

"Lagipula ini sudah malam, jika mengonsumsi ice terlalu banyak bisa membuatmu sakit"

"Ishh iya iya dadd"

"What!? Ucapkan sekali lagi!"

"Daddyyyy~~~ heummm" joviar mengucapkannya sembari menggembungkan pipinya.

Arion dengan sigap mengigit pipi sang pujaan hati, tunggu saja kucingnya ini akan mendapatkan hukuman karna telah berani menggodanya.

____________

Waktu menunjukan pukul 7 pagi, sementara less di mulai pukul 8, masih ada waktu satu jam untuk Jovi berleha leha, ada sedikit kemajuan dari suaminya, sekarang dikamarnya dipasang televisi, yah walaupun hanya berisikan film kartun, tetap saja itu sebuah kemajuan.

"Apakah itu lebih menarik dari pada aku babe?"

Joviar lantas membalikan wajahnya.

'Deg'

Ia langsung bertatapan dengan mata sang suami, jantungnya tidak bisa diajak kompromi sekali.

"Sepertinya penyakitku kambuh"

Arion mengerutkan alisnya, dengn cepat ia mengangkat istrinya itu ala koala.

"Mana yang sakit?"

"E-em ini jantungku berdetak terus saat kau menatapku, aaaa tidak enak sekali rasanya"

"Ahhahahahhah, lucunya istriku ini, itu artinya kau menyukaiku babe"

Wajah bulat itu kini memerah sempurna, Joviar hendak mengeluarkan omelannya tapi terhenti karna suara seseorang yang mengejutkan mereka berdua dari arah ruang tengah.

"PUTRAKU DADDY DATANG!"

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Posesif Daddy And HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang