09

5.9K 344 13
                                    

Tak terasa kini Jovi sudah tinggal selama 1 bulan di Mansion Arion, kini banyak yang ia rasakan dan rasanya seperti dejavu, ia selalu dilarang melakukan ini dan itu, seolah olah dulu ia kerap sekali mendapatkan kata kata "tidak boleh".

'Huffttt'

" kenapa melelahkan sekali ya, dari pagi tadi aku bangun tidur trus makan trus mandi trus tidur lagi trus makan trus tidur, AKU BUTUH ISTIRAHATTTT"

Tiba tiba Jovi bangkit dan berdiri di atas  ranjangnya, ia melihat sekeliling kamarnya, terlihat tidak ada yang menarik, ah ia akan meminta Arion menambah sedikit perabotan agar terlihat lebih baik.

'Ceklek'

"Turun! Itu berbahaya kau bisa jatuh"

Terdengar suara Arion menginterupsi.

'Ihh apaansih padahal kan jarak ranjang kebawah cuma 20cm, kayanya sih'

"Gendonggg~ aku loncat dari sini ya, kamu harus tangkep"

Seketika mata Arion melebar, bagaimana tidak jaraknya masih jauh dengan sang pujaan hati sekitar 5 meter dan ia harus segera sigap menangkap makhluk mungil itu.

HAP

"Ketangkap kau kelinci nakal"

Ya mau tak mau tadi Arion berlari sangat kencang secepat kilat, telat sedikit saja mungkin Jovi akan mendapatkan memar di tubuhnya.

"Sekali lagi kau melakukan itu, aku tak segan segan untuk menghukumu babe" Kini Arion menatap tajam pujaan hatinya.

Obsessinya benar benar bisa melakukan apapun pada makhluk mungil itu, termasuk menghukumnya.

(Hukuman wik wik)

Jovi yang di tatap tajam kini malah cemberut, ia hampir setiap hari ditatap tajam oleh suaminya itu, pdhl hanya karna hal sepele, seperti loncat loncat di kasur, nahan nafas di dalem bathup, tidur di lantai.

Tapi kenapa suaminya itu selalu memarahinya, menyebalkan sekali

"Ishh iya iya, gak lagi deh, tadi aku lagi pengen terbang aja, makannya ajak jalan jalan dong" Jovi menatap lekat mata suaminya itu.

Arion yang dilihat serius itu hampir terkekeh, rasanya seperti diliat oleh anak kucing. Selama 1 bulan ini ia menahan hasrat pada sang pujaan hati karna perintah sang mertua, entah apa yang orang tua itu pikirkan.

"Baiklah, ayo bersiap aku akan mengajakmu jalan jalan."

Cup

Arion mengecup sekilas bibir sang pujaan hati.

Dan seperti sebuah momen yang langka, joviar terlihat begitu senang ia menjerit "yeayyyy" matanya berbinar bahagia.

'Harusnya aku tak mengajaknya tadi, aku tak rela membawanya keluar jika dia semenggemaskan ini'

"Tunggu ya sayang, aku mau siap siap dulu Muachhh"

Seperti dunia yang berhenti berputar, Arion menatap tak percaya kucing kecilnya yang biasanya garang itu menjadi lunak sekali.

Seandainya Joviar bertingkah manis setiap hari tentunya Arion akan semakin semangat. Semangat memakan toge untuk memperbanyak sperma agar bisa membuahi Joviar dan mempunyai anak banyak.

Tik

Tik

Tik

Suara jam menjadi pengisi kesunyian ini, Arion mengehla nafas panjang, sang pujaan hati dari tadi belum keluar dari ruang ganti, katanya "tidak ada yang baguss, kenapa kau tidak menafkahiku dengan benar"

Pdhl hampir setiap hari Arion memberinya baju keluaran terbaru.

'Ceklek'

GLUP

Arion menelan ludahnya kasar, benar benar menggoda, joviar memakai kaos kebesaran dengan celana training, jika seperti ini apa harus ia membatalkan jalan jalannya.

"Apa apaan?!"

Joviar yang ditatap dengan tajam merasa gugup.

'Huftt apalagi ya gusti'

Arion mendekat dan langsung menarik Jovi keruang ganti, ia lalu mengambil satu set jaket, topi, syal, dan memakaikan semuanya pada sang pujaan hati.

"Gamauuu!!! Ishh jelek bangett, aaa gamau ini"

"Jika ada yang mengatakan kau jelek, aku akan langsung mengulitinya babe"

Setelah diancam akan dibatalkan jalan jalannya jika Jovi tidak memakai pakaian tadi, mau tidak mau ia memakainya.

Arion lalu menggendong jovi, ia turun kebawah dan menuju garasi, sebelum berangkat, Arion terlihat menelpon seseorang.

"Ishh ayoo, udah gak sabar nih"

"Iya sayang"

Arion akhirnya melesatkan mobilnya keluar dari Mansion.

Untuk kali ini, mungkin yang terakhir, ia akan membawa jovi melihat dunia luar.

Sebuah rencana yang sangat matang.

__________________________

"Tidak salah lagi mereka sekarang ada di Jerman tuan"

Hening

Mereka menunggu balasan apa yang akan diberikan oleh tuan mereka.

"Suruh malvin pergi sekarang ke jerman"

Semua bawahan mengangguk patuh.

"Dan jangan lupa untuk peringati dia, jika sampai gagal, ia tak akan bisa melihat jalang itu lagi"

Ironis sekali, seorang ayah yang ingin anaknya sengsara.

Selalu mengancam anaknya dengan hal yang paling anaknya takuti mungkin sudah menjadi kebiasannya hingga kini.

'Harus berhasil'

__________________________

"Ayo turun babe,"

Arion membukakan pintu untuk sang pujaan hati, ia menggandeng tangan lentik itu,

"Ayo kita bersenang senang" Arion menyeringai, ia tak sabar.

Jovi yang tak memandang Arion tak tau saja jika Arion seperti seorang psikopat yang merencanakan suatu kejahatan

"Uwahhhhh, sangat baguss, semuanyaa indah, liat itu! Yang itu juga!!" Jovi terus memekik kagum pada bunga bunga yang bertebaran.

Arion benar benar tak bisa menahan rasa gemasnya, ia menarik Jovi kedalam rengkuhannya dan terus mengecupi setiap inci wajah makhluk mungil itu

Dan Arion lalu menarik sang pujaan hati agar sedikit menjauh dari kerumunan, ia tak suka ada yang memandang istrinya, dari awal saja makhluk mungil itu sudah menyita perhatian banyak orang.

Mereka kini berjalan jalan, Arion terus menggenggam erat tangan sang pujaan hati, ia benar benar posesif, Bahkan Arion hanya terus memperhatikan Jovi yang sibuk berkata "uwahhh, wahhh, indahnya"

'Untuk yang terakhir babe'

Tiba tiba

'Dorrr'

Joviar terlonjak kaget, tiba tiba banyak sekali suara tembakan, terlihat orang orang berteriak takut, tak dipungkiri ia juga takut dan langsung memeluk erat suaminya

"Hiksss.... Apa ituu"

Terkepung, kini Arion dikepung oleh sekelompok orang berpakaian hitam, mereka terlihat akan menyerang Arion,

Baku hantam pun terjadi, Jovi yang sangat ketakutan mulai meringsut mundur, tapi ia tak tau jika sudah ada yang mengincarnya dibelakang.

Jovi jatuh pingsan setelah terkena sengatan listrik, hal terakhir yang ia liat adalah suaminya yang berlari kearahnya dan gelap.

"Rencana berhasil, pergilah kalian!"

"Baik boss."

Tbc.
Maaf ya baru update

Posesif Daddy And HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang