10

5.6K 303 21
                                    

"Berapa lama lagi kita akan mendarat?" ucap seseorang yang tak lain adalah malvin yang kini sudah menjadi maxvin.

"20 menit lagi, dan sekali lagi ku ingatkan, jalankan misinya dengan benar jika tidak kau mungkin tidak akan melihat ibu jalangmu itu lagi kkk"

Maxvin memejamkan matanya mencoba untuk menahan segala emosi yang ada, ia merasa terhina kecewa dan tentunya marah.

Namun untuk kali ini saja, ia akan diam dan patuh, karna mungkin mereka punya misi untuknya tapi maxvin tentu juga punya rencananya sendiri.

________________

"Jadi? Benalu itu muncul lagi setelah lama menghilang? Begitukah ayah mertua?"

"....."

"Siapa sebenarnya yang kau ragukan? Aku atau dirimu sendiri pfttt"

'Tuttttt'

Sambungan telepon dimatikan sepihak, Arion menatap lekat heandphonenya

'Dasar mertua baperan'

Tapi sekarang yang terpenting adalah mengurus sang pujaan hatinya dulu.

Arion melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan yang pengap karna hanya ada satu buah ventilasi udara itupun hanya kecil. Di dalam ruangan itu berisikan sebuah ranjang yang kini terlihat ada makhluk mungil yang terikat tak berdaya dengan mata yang tertutup kain.

Tentu makhluk mungil itu telanjang.

"Enghhh, kok gelapp"

Diam, dan hening tidak ada jawaban apapun, walaupun disana Arion menatap joviar seperti singa yang kelaparan.

Tuk

Tuk

Tuk

Suara langkah kaki mendekat, Kini jovi benar benar dalam kesadaran penuh, ia meremang seketika dan kini ia sadar bahwa ia tak memakai sehelai benangpun.

"S-ssiapa?tolong lepaskan aku hikss...,"

'Arion kau dimana hiks...tolong akuu'

'Srekk'

"Akhhhh" tiba tiba kakinya ditarik oleh seseorang, dan seseorang itu merenggangkan secara paksa paha jovi yang kini ter ekspos sempurna,

'Glup'

Hole yang pink dengan penis yang mungil berwarna sedikit kemerahan, sangat indahh benar benar indahh, apakah ini boneka.

Tangan Arion segera menggerayangi tubuh sang pujaan hati, tangannya kini menyentuh puting pink yang terlihat mencuat karena merinding.

"T-ttolong lepaskann hiks AKhh sakitt, jangan dimainkann"

Joviar meringis, putingnya ditarik dan dipelintir, benar benar perih dan sakit

Arion hanya terkekeh dalam diam, padahal istrinya itu sudah cukup umur, tp yang ia lihat kini seolah olah ia akan menyetubuhi anak dibawah umur yang terlihat sangat menggemaskan. Seperti pedhopile.

Takut, benar benar takut, jovi tak tau lagi apa yang akan selanjutnya dilakukan orang di depannya yang bahkan ia tak bisa melihatnya, kenapa Arion tidak menyelamatkannya, apakah ia terluka.

'Jleb'

"Akhhh!!!"

Satu jari Arion masuk kedalam hole pink milik joviar, sangat sangat sempit, apakah penis jumbonya akan muat jika dimasukkan, mungkin lubang pemuda manis itu akan terkoyak.

Arion membungkam mulut joviar dengan ciuman penuh nafsu, melumat dan menggigit kecil bibir sang istri, benar benar nikmat.

Dan satu lagi jari Arion masuk, Jovi memekik kesakitan namun segera Arion atasi dengan melumat bibirnya seolah mengalihkan rasa sakit.

Ahh Arion lupa seharusnya ini menjadi adegan pemerkosaan. Baiklah akan ia lakukan sekarang.

jari Arion keluar dan tanpa aba aba langsung ia memasukan penis besarnya kedalam hole milik Joviar.

"AKHHHHH...Saakithhhhh, tolongggg hikss...lepass!lepasss!! Ini sakit sekali hikss...arion tolong aku hikss..."

Arion tak merasa iba sedikitpun ia dengan brutal memaju mundurkan pinggulnya, benar benar nikmat, seakan tak ada hari esok untuk menikmati tubuh istrinya.

Kaki joviar benar benar lemas tak berdaya, badannya terhentak hentak dengan keras, ia merasa seperti terbelah dua, sakit sekali.

Arion sengaja tak ingin membuat jovi ereksi karna itulah tujuannya, seakan memperkosa sang mangsa.

Jovi terus mendesah dan mengaduh kesakitan memohon untuk berhenti namun bahkan orang yang memperkosanya sama sekali tak mendengarkan dan tetap menambah ritme kecepatannya.

'Rasanya seperti aku akan mati'

Arion mendekati pelepasannya, ia lalu mengeluarkannya dari hole joviar dan mengeluarkannya di luar mengarahkan penisnya diwajah makhluk mungil yang sibuk terengah hingga 'crott' pejuh yang begitu banyak keluar membasahi wajah joviar bahkan mengalir dari dagunya.

Puas, benar benar puass, sesuai fantasinya, Arion dari dulu memang ingin menggagahi istrinya dengan kasar. Dan kini ia mendapatkannya. Dan rasanya sangat nikmat.

Sesakk, dadanya terasa sesak, jovi seperti tak memiliki ruang untuk bernafas, sepertinya jantungnya berulah, ia lemas dan mulai tak sadarkan diri.

Arion yang sadar dengan cepat segera membawa joviar ke ruang pengobatan yang ada di mansionnya, itu khusus untuk joviar bahkan sudah ada seorang dokter ahli yang mengurus ruang itu. Ia tak akan membwa joviar ke luar Mansion lagi mulai di hari ini.

Melihat joviar yang kini terbaring lemah tak membuat Arion bersedih karna ini semua rencananya.

Arion mengecup kening sang pujaan hati yang masih setia terpejam erat,

"Mimpi indah babe"

dan Arion pergi untuk mengurus suatu hal yang sangat penting, tentu ia memberikan pengawasan extra pada istri mungilnya tersebut, siapapun akan mati jika menerobos masuk ke dalam Mansionnya.

Dan jangan lupa ingatkan Arion untuk berakting ketika Joviar terbangun nanti.

Merusak mental seseorang menjadi salah satu cara Arion mendapatkan apa yang ia mau.

__________________

"Ini villa yang diberikan ayahmu, dan aku akan menginap satu malam, besok aku akan langsung pulang ke prancis, jadi kau akan bebas menjalankan misimu"

"Hnnn"

Menghela nafas panjang, Maxvin kemudian melangkah mendekat ke arah jendela yang menampilkan perkotaan jerman, rasanya seperti ada yang hilang dari dirinya.

"Apakah itu kau sayang?"

'Kita akan segera bertemu, dan aku tidak akan melepaskanmu'

'Hanya miliku'

'Joviar ku tersayang'

Tbc bossss!!
Anjay semangat up nih

Posesif Daddy And HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang