Their parents

589 135 8
                                    

Malam pukul 8, keduabelas pemuda sedang menunggu orang tua mereka di ruang tamu, yang lainya sudah Jihoon beritahu, kalau malam ini ia menyuruh seluruh orang tua mereka hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pukul 8, keduabelas pemuda sedang menunggu orang tua mereka di ruang tamu, yang lainya sudah Jihoon beritahu, kalau malam ini ia menyuruh seluruh orang tua mereka hadir.

Jihoon sudah menyiapkan sejumlah pertanyaan yang sangat penting untuk dia tanyakan kepada para orang tua itu. Tak lama kemudian, bel pintu rumah berbunyi dan bergema di seluruh sudut ruangan.

Pintu rumah terbuka dan menampilkan sejumlah orang diluar sana, mereka kemudian masuk kedalam. Tidak ada sambutan apapun, para pemuda itu hanya diam sembari memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kemudian para orang tua itu duduk di sofa yang masih belum di duduki. Beberapa dari para pemuda itu berdiri karena sofa mereka tidak akan cukup jika mereka semua duduk di sofa.

"Baru kali ini, aku melihat kalian menginjakkan kaki di rumah ini." Ujar Jihoon tiba-tiba setelah mereka duduk di sofa.

"Katakan saja apa yang mau kau tanyakan, Jihoon? Kenapa kau ingin kami semua kemari?" Tanya Ayah Junkyu.

"Seharusnya kalian tahu apa yang akan aku tanyakan, ayo katakan saja yang sebenarnya! Kami lelah dengan semua ini!" Mereka semua terdiam sejenak.

"Baik, akan aku ceritakan." Itu Ibu Jihoon yang akhirnya angkat bicara.

"Kami semua, adalah saudara sepupu, kami dipaksa menikah oleh orang tua kami dan juga nenek kami. Nenek kami bukanlah orang biasa, dia seorang dukun yang dulu sangat terkenal, dia memiliki banyak hubungan dengan dimensi lain dan juga makhluk-makhluk lain tentunya. Dia juga memiliki banyak sekali perjanjian dengan setan."

Dia meminta kami agar menikah dengan sepupu kami sendiri, Nenek kami menganggap hal itu akan menjadikan berkah dan supaya kehidupan kami indah. Tapi setelah kami menikah, tidak ada kata indah, tidak ada kedamaian. Nenek kami meninggal karena semua perjanjian yang ia lakukan dengan setan ternyata ia mengingkarinya, perjanjian itu meninggalkan kutukan kepada keturunan kami, dan seperti ini lah kutukan itu."

Keduabelas pemuda itu terdiam mendengar cerita dari Ibu Jihoon.

"Lalu rumah ini? Kenapa kalian menempatkan kami semua disini sejak kecil? Kenapa juga kalian enggan sekali datang kesini?" Tanya Hyunsuk tiba-tiba.

Ibu Jihoon menoleh kearah para orang tua, setelah mereka semua mengangguk, Ibu Jihoon menjawab pertanyaan Hyunsuk.

"Ini adalah rumah nenek kami." Jawaban Ibu Jihoon membuat keduabelas pemuda itu terkejut.

"Itu adalah salah satu dari perjanjian yang nenek kami buat, seluruh cicit-cicitnya yang sudah berumur 12 tahun harus tinggal di rumah ini, tanpa ada anak-anaknya maupun cucu-cucunya yang mendampingi mereka. Jadi maka dari itu, kami tidak pernah datang kerumah ini lagi, dan kami terpaksa meninggalkan kalian dirumah ini, kami sangat-sangat tidak ingin kalian tinggal sendiri di rumah ini, karena sangat tidak mungkin kalian hidup sendiri dengan umur yang masih sangat kecil itu." Ibu Jihoon menundukkan kepalanya, dadanya terisak, air matanya kemudian mengalir perlahan.

JANGAN GANGGU • Treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang