Just talk

579 131 4
                                    

Junkyu dan Jihoon masih berada di kamar Jaehyuk, beberapa adik mereka sempat masuk ke kamar Jaehyuk, karena sempat di beritahu oleh Yoshi dan Yedam, namun keduanya meminta mereka agar pergi ke sekolah mereka, dan tidak usah khawatir tentang Jaehyu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junkyu dan Jihoon masih berada di kamar Jaehyuk, beberapa adik mereka sempat masuk ke kamar Jaehyuk, karena sempat di beritahu oleh Yoshi dan Yedam, namun keduanya meminta mereka agar pergi ke sekolah mereka, dan tidak usah khawatir tentang Jaehyuk dan Asahi.

"Kak, kapan semua ini berakhir? Ku rasa, semua ini semakin parah saja." Jaehyuk menundukkan kepalanya murung.

"Jaehyuk, bersabar lah. Em by the way, bisa ceritakan apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa terkunci di lemari?" Tanya Jihoon penasaran.

"Hmm, pertama aku melihat pintu lemari ku terbuka. Setelah itu aku mencoba untuk memeriksanya, barangkali ada tikus atau apa, jadi aku memeriksa lemari ku. Namun aku tidak menemukan apapun, belum sempat aku menutup kembali lemari ku, sesuatu seperti ada yang mendorongku dari belakang, akhirnya aku terjungkal masuk ke dalam lemari, dan kedua pintu lemari ku tertutup dan terkunci rapat, aku panik, lalu oksigen di dalam semakin menipis, lalu aku berteriak minta tolong."

"Lalu kalian datang, menolong ku."

Keduanya terdiam mendengar cerita Jaehyuk, ini sudah benar-benar semakin parah, jika dibiarkan maka ini semua akan sangat membahayakan, para makhluk-makhluk dirumah ini sudah semakin menggila saja.

"Kita harus menanyakan semua hal tentang rumah ini, dan kenapa kita di tempatkan menjadi satu di dalam rumah ini kepada orang tua kita, mereka harus menjelaskan semuanya!" Jihoon sudah kehabisan kesabarannya, bisa-bisanya dia menyeret semua orang tua itu dan memaksa mereka menjelaskan semua hal tentang ini semua.

Jihoon kemudian mengambil ponselnya, dan mencari nomor ayahnya.

"Halo, Ayah. Aku ingin semua orang tua berkumpul di rumah ini! Tidak peduli lagi apapun alasanya, semuanya harus hadir, tanpa terkecuali, aku sudah muak dengan semua teror ini, anak-anak kalian sudah hampir meregang nyawa karena makhluk-makhluk ini, dan kalian masih diam, tapi aku tidak bisa membiarkannya, jadi tolong datang ke rumah ini MALAM INI JUGA!!"

TUT!

Jihoon mematikan sambungan telfon sebelum Ayahnya menjawab semua kata-katanya. Junkyu dan Jaehyuk sampai terdiam mendengar perkataan Jihoon di telfon tadi, ia benar-benar bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan semua masalah ini.

"Junkyu, kau tidak usah kuliah dulu nanti malam! Izin saja!" Junkyu mengangguk, ia tidak bisa membantah Jihoon bila sedang marah, ia juga penasaran dengan pertemuan nanti malam, ia juga ingin semua ini selesai.

"Kak!"

Keduanya menoleh kearah Jaehyuk yang baru saja memanggil mereka.

"Ada apa?" Tanya Junkyu.

"Aku ingin minum susu pisang." Jaehyuk tersenyum kecil. Sedangkan Junkyu dan Jihoon tertawa kecil.

"Baiklah, aku akan membawakannya, aku akan membawakan makanan ringan juga." Junkyu bangkit dari duduknya, kemudian ia berjalan menuju dapur.

Junkyu berjalan pelan ke dapur, ia menuju kulkas terlebih dahulu untuk mengambil susu pisang untuk Jaehyuk dan minuman lain untuk dirinya dan Jihoon. Lalu ia pergi menuju laci untuk mengambil beberapa cemilan.

Sebelum ia kembali, ia sempat menoleh ke sudut dapur karena merasa ada yang mengaasinya sejak tadi. Benar saja terlihat sesosok tuyul yang berdiri diam di sudut dapur sembari menampakkan deretan giginya yang tajam nan mengerikan.

"Hih, mau ngapain? Jangan bilang kamu mau nyuri uang ya? Tobat tuyul! Jadi pencuri itu dosa, nanti kamu masuk neraka!" Junkyu memandang tak suka wajah tuyul jelek itu.

"Bukan kah tempat ku memang di neraka? Aku kesini hanya jalan-jalan saja, aku tidak ada tugas hari ini, di rumah ini banyak teman-teman ku, jadi aku kemari untuk bermain bersama mereka!"

Junkyu menatap horor tuyul tersebut, kemudian menggelengkan kepalanya, lalu kembali ke kamar Jaehyuk. Jihoon dan Jaehyuk sudah menunggu di sana.

"Kenapa lama sekali? Apa terjadi macet, Junkyu?" Tanya Jihoon.

"Aku tadi bertemu teman mu. Memandangi ku sejak aku datang ke dapur tadi." Junkyu meletakkan minuman dan makanan ringan diatas meja, lantas memberikan susu pisang yang Jaehyuk minta.

"Teman? Yang mana?" Tanya Jihoon sembari mengambil salah satu cemilan yang Junkyu bawa.

"Yang kecil, botak, mengesalkan, serta sering mencuri uang!" Ujar Junkyu dengan nada tak suka.

"Tuyul? Kenapa kau bilang dia teman ku?" Tanya Jihoon tak terima.

"Uang ku sering hilang, dan kau selalu ada banyak uang! Mungkin saja kau menyuruh tuyul itu untuk mencuri uang ku?" Junkyu membuka salah satu cemilan kemudian memakanya lahap.

"Cih! Tidak sudi aku berteman dengan si cebol itu, aku saja sudah muak melihat makhluk-makhluk di rumah ini. Oh ya, uang mu sering hilang karena kau selalu lupa meletakkan uang mu, dan kenapa aku selalu banyak uang, karena itu gaji dari pekerjaan ku, mangkanya cepat lulus dan cari kerja, atau kerja sampingan!!"

Tak!!

Jihoon menyentil dahi Junkyu pelan, Junkyu mengaduh kesakitan sembari terus memakan cemilannya, Jaehyuk hanya terus meminum susu pisangnya sembari melihat perdebatan kedua kakaknya.

"Sudah diam, Jaehyuk masih sakit dan kau terus mengoceh!" Balas Junkyu dengan santai, kalau saja tidak ada Jaehyuk dan tangan Jihoon tidak sakit, pasti Junkyu sudah babak belur di pukuli olehnya.

"Sudah diam, Jaehyuk masih sakit dan kau terus mengoceh!" Balas Junkyu dengan santai, kalau saja tidak ada Jaehyuk dan tangan Jihoon tidak sakit, pasti Junkyu sudah babak belur di pukuli olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JANGAN GANGGU • Treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang