....
Karina terbangun dari tidurnya karena merasa mual, ia berusaha berdiri namun sakit di kepalanya sangat luar biasa hingga Karina terjatuh di setiap ia melangkah. Setiap kali Karina membersihkan wastafel, ia kembali muntah sangat banyak, dan itu terus berulang.
Karina termenung sesaat, apakah ia sedang hamil?Benar, Sunghoon tidak mengatakan pada Karina bahwa ia sedang mengandung.
Karina keluar dari rumah Yeonjun menuju apotik untuk membeli tespeck.
Bukan hanya satu, namun ia membeli banyak sekali tespeck dari berbagai macam merek.
Sampai apotikernya pun, ikut terheran-heran dengan perilaku Karina.
Karina sampai di rumah dan langsung ke kamar mandi di kamarnya Yeonjun dengan terburu-buru, sampai-sampai kakinya tersandung tembok.Ia mengunci pintu kamar mandinya, dan langsung memakai alat tespecknya.
Betapa terkejutnya Karina saat ia melihat dua garis merah di alat itu.
Matanya melebar, jantungnya berdetak sangat cepat. Ia tidak percaya akan apa yang ia lihat."Apa? Aku hamil? Tapi sejak kapan?"
Ia menggunakan lagi tespeck lain, dan hasilnya masih tetap sama. Karina terus melakukan tes namun, hasilnya masih tetap sama. Semua tespeck menunjukan 2 garis merah.
Hampir 50 tespeck ia gunakan.
"Tunggu, kapan aku menikah?" Karina menutup mata, mengingat tanggal berapa ia menikah.
"Aku nikah tanggal.. 1.. 1.. 2 3 4 5 6..."
Karina mencoba mengingat kembali, jarinya bergerak mencoba menghitung tanggal."Bentar, sekarang tanggal berapa?"
Karina mengecek tanggal di handphonenya dan melihat bahwa sekarang adalah tanggal 12 april.
Karina benar-benar tidak percaya jika ia akan mengandung begitu cepat.
Bukannya ia tidak mau mengakui akan kehamilannya, namun ia sangat kebingungan bagaimana ia akan bertugas nanti?Tak lama suara orang membuka pintu terdengar dan saat Karina keluar dari kamar mandi untuk melihat siapa yang datang, ternyata itu adalah Yeonjun.
"Karina.... aku pulang sayang... ni liat aku bawa apa..."Karina menghampiri Yeonjun dengan ekspresi wajah yang sangat gugup.
Keringat dingin membasahi dahi sampai mengalir ke wajahnya."Happy birtday sayang.... maaf telat maunya sihh kemarin tapi... hahhhaa udah lah.. pokoknya happy birtday doaku yang terbaik buat kamu," kue coklat lengkap lilin yang menunjukan angka 25 yeonjun persembahkan untuk Karina.
Yeonjun mengecup kening Karina."Uwahhh, apa ini? Aku aja lupa sama ultah aku... makasih ya.." Karina hanya tersenyum.
Jari-jari Karina selalu memainkan kukunya sendiri, seperti sedang ingin mengungkapkan sesuatu namun ia menahannya.
"Ada apa? Kok kamu keringetan gini? Kamu masih sakit?"
"Nggak, kok."
"Yaudah, tiup dong lilinnya dan buat keinginan kamu.."
Karina menutup matanya dan berharap ia bisa mempertahankan bayi yang ada di kandungannya, karena seperti yang kita ketahui Karina memiliki pekerjaan yang selalu mengancam nyawanya.
Karina meniup lilinnya dan di sambut teriakan Yeonjun."Yeeeyy... uuuuhuuuu...." Yeonjun menyimpan kuenya di nakas dan memberikan sebuah kado.
Karina menerimanya namun ekpresinya menunjukan gelisah, ia gelisah dan merasa gugup memberitahu Yeonjun bahwa ia sedang mengandung.
Karina khawatir jika Yeonjun tidak menerima kehamilannya karena ini terjadi begitu cepat.
"Kamu kenapa sih.. kayak ada sesuatu gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Intelijen VS Mafia || YEONJUN & KARINA
ActionKarina seorang anggota Intelijen Negara mendapatkan kasus yang sangat besar, ia berurusan dengan kelompok mafia bernama Bloodymask. Ia ingin fokus membereskan kasus tersebut akan tetapi permintaan ibunya membuatnya seakan terbatasi langkahnya dalam...