Perlahan Menjauh

141 25 0
                                    

***
Ia mengusap wajah Taehyun dan menitikan air mata.

"Kau kenapa?" tanya Taehyun yang mengusap air mata Giselle.

Giselle tidak menjawab sama sekali, tangannya terus mengusap wajah Taehyun lalu perlahan turun sampai akhirnya ia menggenggam leher Taehyun.
"Apa kau akan membunuhku?" tanya Taehyun dan ia menarik pinggang Giselle untuk duduk dipangkuannya.

"Taehyun-nim!" panggil lirih Giselle.

"Hhmm?"

Giselle terdiam sejenak dan berkata,
"Jika aku membunuhmu... apa kau akan menerimanya? Apa kau akan marah?"

Taehyun mendengus remeh mendengar perkataan Giselle. "Bunuh aku, jika itu yang kau mau.. aku tidak peduli.." menatap dalam mata Giselle.

Giselle tertegun sesaat, matanya tidak lepas memandang wajah Taehyun. "Taehyun-nim!" Giselle kembali memanggil.

"Hhmm?"

"Sejak kapan Taehyun-nim menyukaiku?" Giselle berkata dengan tatapan sendu.

"Hmpt! Sejak kapan aku menyukaimu? Apa kau sudah gila?" ucapan Taehyun merubah raut wajah Giselle 180°.

"Apa?" seketika Giselle beranjak dari pangkuan Taehyun, "Jadi, selama ini.. aku hanya dijadikan pelampiasan nafsumu, begitu?" sambungnya.

Taehyun hanya tertawa mendengarnya. "Baiklah, aku hanya bercanda... kemari! Duduk disini!" Taehyun menyuruh Giselle untuk duduk kembali di pangkuannya.

"Uggh!! Aku akan benar-benar membunuhmu.." ucapnya sambil perlahan duduk dipangkuan Taehyun.

Taehyun mengusap kepala Giselle dengan lembut, dan terus menatap mata Giselle, "Aku juga tidak tahu, sejak kapan aku mencintai wanita sepertimu.. kau ingin membunuhku? Kenapa?" tanya Taehyun.

Giselle tidak tahan menahan air matanya, ia akhirnya memeluk Taehyun dan menangis dipelukannya. Taehyun seolah tahu apa yang menimpa Giselle, dan berkata, "Jika benar membunuhku, bisa membuat seseorang yang kau sayangi selamat, silahkan saja, Giselle."

Giselle melepaskan pelukannya dan menatap mata Taehyun, "Bagaimana? Bagaimana kau bisa tahu apa yang terjadi padaku?"

"Aku tahu, karena aku bisa membaca hatimu, dan dari reaksimu, kau tidak sedang bercanda."

"Taehyun-nim..." mata Giselle berkaca-kaca.

"Lakukanlah!"

"Tidak..." lirih Giselle yang tertunduk dan menangis.

"Lakukanlah! Demi orang yang kau sayangi.."

Giselle hanya bisa menangis dan memeluk Taehyun.

.....

Karina telah sadar dan mencoba untuk duduk, rasa sakit yang luar biasa, masih terasa didiri Karina. Ia duduk bersandar dan melihat ke kanan dan ke kiri, ia tidak melihat Yeonjun disana.

Ponsel Karina berdering lalu ia mengangkatnya.
"Hallo?" sahut Karina dengan suara yang pelan.

"Hallo, Karina! Aku dengar kau masuk ke rumah sakit dan saat aku kesana kau tidak ada.. kau dimana?"

"Siapa ini?"

"Ini aku, Sunghoon."

"Aahh, Sunghoon-nim! Aku sudah dibawa pulang oleh Yeonjun.." suara Karina menurun saat mengucapkan nama Yeonjun.

"Ohh, baiklah, tapi kau tidak apa-apa, kan?"

"Ya, Sunghoon-nim, maaf aku harus pergi.."
Karina menutup panggilannya.

Karina sengaja mengakhiri panggilannya, karena ia tidak mau jika Sunghoon bertanya keadaannya sedangkan Karina baru saja keguguran.

.....

Intelijen VS Mafia || YEONJUN & KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang