1.injured

291 24 5
                                    

< please vote & comments for appreciate >
- and enjoy the story!!!

< please vote & comments for appreciate >- and enjoy the story!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel sekolah berbunyi.
Minho sudah duduk di kursinya sejak pagi buta, ia tak beranjak sedikit pun dari sana.

Pojok kiri belakang adalah favorit nya.

Ia memandang keluar jendela dari lantai tiga, mendapati beberapa siswa yang berlarian memasuki gedung.

BRAK!

Minho menghembuskan nafas kasar, suara bantingan pintu yang memekakkan telinga itu sungguh menyebalkan. Siapa lagi jika pelakunya bukan-

"Woy Minho, kenapa kemaren malem lu ga dateng, huh?!" pria yang membanting pintu tadi, mencengkeram rahang yang ditanya dengan kasar.

Minho merasa tulang rahang nya akan patah, cengkraman yang diberikan sungguh kuat. Sakit, sangat sakit.

Rasanya ia ingin menangis, jika diizinkan.

"Oi Lewis, santai aja lah. Liat tuh ketua kelas udah siap laporin ke guru" tenang pria yang baru saja datang, setelahnya pria yang disapa Lewis itu pun melepaskan cengkeramannya.

"Kaya berani aja laporinnya"

Minho menunduk, memegangi rahangnya yang sepertinya akan membengkak, lagi.

Bertambah lagi luka lebamnya.

Pembelajaran berjalan kondusif. Hingga saat sesi tanya-jawab, guru fisika memberi beberapa pertanyaan di papan tulis.

Minho mengangkat tangan nya.

"Silahkan Minho" ucap sang guru.

Ia berjalan kedepan, awalnya semua berjalan seperti yang ia harapkan. Tapi, ketika ia akan melewati meja ke dua, insting pembuli mereka kembali keluar.

Pria yang menenangkan Lewis tadi mengeluarkan kaki nya, Minho yang tidak melihat akhirnya tersandung.

Ia mendesis, lutut nya terasa perih.

"Sky..." Minho menggeram rendah. Anak-anak dikelas menertawakan nya.

"Sudah-sudah" sang guru mencoba untuk menenangkan, lalu membantu Minho untuk berdiri.

Bel istirahat berbunyi, kantin sudah dipenuhi oleh lautan manusia yang mengantri untuk mengambil makanan mereka.

Kecuali Minho.

Lewis duduk didepan Minho, dan Sky menarik bangku disampingnya. "Gara-gara semalem lu gak dateng" Lewis memberi jeda sebentar, "dia sakau" lanjutnya dengan nada rendah, berharap agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka.

Minho tidak menghiraukan apa yang diucapkan Lewis. Ia lebih tertarik dengan pemandangan diluar jendela.

"Kalo diajak ngomong tuh kontak mata!" ketus Sky sembari memukul meja pelan untuk mengalihkan perhatian Minho.

HAPPINESS, Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang