8.meet another minho

90 9 2
                                    

please vote & comments for appreciation
—and enjoy the story!!!

Suara pantulan bola terdengar nyaring, Minho yang masih tertidur pulas tersadar dari alam bawah sadar nya. Ia berjalan gontai ke asal suara yang lumayan mengganggu tidur nya—halaman belakang.

Minho membuka pintu belakang, sebuah lapangan yang lumayan besar menyambut mata coklat nya.

"Eh Ho udah bangun, sorry pasti lu keganggu sama suara bola nya ya" 

Chan menghentikan aktifitas paginya, bermain bola basket. Ia biasa melakukannya, hanya untuk menghabiskan waktu sampai yang lain bangun dari mimpi indah mereka.

"Nggak kok Chan"

"Mau sarapan? sekalian mau gue bikinin buat yang lain juga" tawar nya yang dengan senang hati Minho iya 'kan.

Mereka kembali masuk ke dalam, seorang pria dengan kaus oblong dan celana pendek turun dari lantai dua. Rambutnya acak-acakan, matanya masih bengkak hingga terlihat seperti sleepwalking.

"HYUNJIN?! kesambet apaan lu bangun pagi-pagi?"

Hyunjin yang mendengar perkataan Chan hanya menaikkan bahunya tak peduli "mau sarapan apa?"

"Terserah yang penting ngga pake terong"

"PAKEIN TERONG YANG BANYAK" saut Changbin tepat di samping kuping Hyunjin, Hyunjin mendengus kesal ia langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Chan hanya menggeleng wajar, pertengkaran mereka adalah sarapan setiap paginya dan Minho hanya mengangkat ke dua alisnya keheranan.

"Lu gak mandi?" tanya Chan yang dilontarkan untuk Minho, yang ditanya menggeleng.

"Gue mau bantuin lu masak aja"

゚+*:ꔫ:*﹤happiness﹥*:ꔫ:*+゚

Mereka semua duduk di meja makan, dengan hidangan yang sudah siap. Tapi hanya ada satu yang kurang, Han.

"Biarin aja, bangun jam sebelas dia" ujar Seungmin yang disetujui oleh semua kawannya.

Seperti biasa, keadaan di meja makan sangatlah tertib hanya ada suara sendok, garpu dan piring yang saling berbenturan.

Entah kapan terakhir kali Minho merasakan kehangatan di meja makan, walaupun ia baru mengenal mereka semalam tapi mereka bisa mengisi kekosongan hatinya.

Hanya perlu beberapa menit untuk mereka menghabiskan sarapannya masing-masing, Changbin menaruh semua piring kotor di wastafel dan mulai mencucinya—sendirian.

"Mau gue bantuin?"

Pria yang baru menginap semalam itu dengan sukarela menawarkan diri nya untuk membantu Changbin.

"Gak usah, ini udah bagian gue yang ngerjain"

Tapi Minho tak mendengarkan, ia langsung mengambil salah satu spons cuci piring dan mulai membersihkannya.

"Di setiap universe kita punya kembaran, gue penasaran sama kembaran gue di universe ini, lu pernah ketemu?" Minho memberanikan diri membuka suara walaupun sedikit bergetar, tapi yang ditanya malah diam tak berkutik sedikit pun.

Han yang kebetulan sudah bangun dan berada di dapur untuk sekedar minum tiba-tiba mengalihkan topik nya "Ho gue kan pernah bilang mau ngajakin lu keliling, nanti sore mau ikut?"

Minho mengangguk antusias.

"Gue penasaran"

"Apa?"

"Kalian tinggal bareng disini? maksud gue tuh—"

"Iya gue paham, gimana ya, rumah Han tuh udah kaya basecamp kita aja. Orang tuanya kerja di luar negeri, karena ngerasa sepi cuma tinggal ber dua bareng Chan akhirnya ya dia ngajakin kita buat tinggal bareng"

HAPPINESS, Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang