2.hurt

150 17 7
                                    

< please vote & comments for appreciate >
—and enjoy the story!!!

Minho berjalan menyusuri jalanan yang sepi, hari sudah larut, sudah waktunya untuk tidur. Tapi tidak dengan empat pria yang kini sedang berada di gang gelap dan sempit.

Srak!

Lewis merebut plastik hitam yang dibawa Minho, ia memeriksa nya dengan cermat, jaga-jaga jika ada yang kurang atau hilang. Setelah dirasa cukup ia mengibaskan tangannya, sebuah kode untuk menyuruhnya pergi.

"Eits" pundak Minho ditahan ketika sudah membalikan badan, "bukannya hari ini kita terlalu baik ya?" ucap seseorang, Minho mengenal suaranya, Sam.

Sam lantas langsung menarik Minho dan memojokkan nya di tembok, menahan leher Minho menggunakan tangannya dengan kuat.

"Nungging" perintah Sam dengan santai.

"A-apa?"

Sam berdecak kesal karena pertanyaan bodoh Minho, ia langsung menonjok pipi kiri Minho dengan keras hingga korbannya terjungkal kebelakang. Minho memegangi ujung bibirnya, darah.

Lewis yang berdiri paling dekat dengan tubuh Minho langsung membalikan tubuh lawannya hingga menungging, Lewis ber-jongkok didepan Minho, ia mengangkat wajah sang sasaran dengan perlahan.

"Menyedihkan bukan?" ucap Lewis dengan nada mengejek.

"Sky" panggil Sam, yang dipanggil mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ia baca. Ekspresinya datar.

"Ck, tongkat baseball" ucap Sam sembari menjulurkan tangannya. Tapi permintaannya itu tidak digubris sama sekali, Sky kembali membaca bukunya.

"Denger gak lu?!" Nada Sam meninggi, Sky menutup bukunya, menaruhnya di meja yang sudah dimakan rayap, menatap malas yang kini sedang menjadi lawan bicaranya.

"Gunanya tangan sama kaki lu apa? pajangan?" ketus Sky, Sam mendekati nya dengan tatapan penuh amarah. Ia hanya memberi jarak beberapa centimeter dengan tubuhnya.

"Sekali lagi lu ngebantah gue, gak akan gue kasih ampun" geram Sam. Ia mengambil tongkat baseball besi yang berada di belakang Sky.

Sky berdecak kesal.

Sam ber-jongkok disamping Minho, ia mengelus lembut kepala Minho "sekarang lu peliharaan gue, lu harus nurut, gak boleh ngebantah, atau.." Sam mengetuk-ngetukan tongkat baseball ke lantai, suaranya nyaring.

"Gila" desis Lewis pelan, ia sedang memperhatikan perlakuan Sam pada Minho.

"Berdiri" perintah Sam, Minho pun menurut.

"Sekarang lu boleh pulang" ucap Sam, Minho pun pergi dari gang gelap dengan tergesa-gesa.

゚+*:ꔫ:*﹤happiness﹥*:ꔫ:*+゚


Kini mereka sedang berada di apartemen Sam, Sky meneguk cola nya sembari memperhatikan ke dua teman nya yang sedang menyuntikkan cairan yang seharusnya tidak mereka pakai.

"Lu harus coba Sky" ajak Lewis yang sudah mulai hilang kesadarannya, Sky menggelengkan kepalanya, ia tidak tertarik, sama sekali.

"Lu harus tau rasanya, seenggaknya sekali" ucap Sam, ia menyenderkan kepalanya pada sofa dan mulai tertawa sendiri.

"Gue gak akan pernah buat coba barang haram itu" ucap Sky yang kembali meneguk cola nya, Sam menatap tajam Sky dengan mata sayunya.

"Gak usah sok suci lu!" Ketus Sam.

HAPPINESS, Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang