3.i just want to feel alive

111 12 5
                                    

please vote & comments for appreciation
—and enjoy the story!!!

( sedikit info, part sebelumnya ada perombakan sedikit )

Beberapa hari telah berlalu, Minho dan Han semakin terbuka tentang dirinya masing-masing. Mereka duduk di bangku panjang di depan sungai Han yang tenang. Cahaya keoren-orenan yang dipancarkan oleh matahari sore membuat langit semakin indah, beberapa suara burung yang akan bermigrasi membuat keadaan semakin tenang ditambah lagi tidak banyak orang hari ini.

Mereka tertawa bersama, melupakan masalah yang menimpa masing-masing dari mereka.

"Gue udah nyeritain semuanya, sekarang giliran lu" ucap Han, sembari menggoda Minho. Karena ia sangat ingin tau apa saja yang pernah terjadi di hidupnya, rasanya tidak pantas disebut sahabat tapi tidak tahu apa-apa.

Minho tersenyum "udah mau malem, pulang yu" tawar Minho, yang sebenarnya sedang menghindari pertanyaan Han.

Plak!

Kepala Minho dipukul pelan "gak boleh licik"
"Hm.." gumam Minho "hm..?" tiru Han.

"Oke, oke gue cerita dari mana ya.." pikir Minho "masa-masa SMA lu aja, gimana? pasti lu punya cewe yang disuka kan?"

Minho memukul pelan lengan Han, "mana ada"

"Sebenernya.. dari gue kelas 10 sampai sekarang gue dibuli" keheningan seketika menyelimuti mereka, wajah Han mulai fokus.

"Gue selalu disuruh-suruh, jadi peliharaan mereka, gue juga harus nganterin—" Minho menjeda ucapannya, ia tidak yakin untuk mengatakannya.

"Gue harus nganterin narkoba ke mereka dari anonim, gue masuk rumah sakit juga karena mereka" setelahnya hening, Minho tak bicara lagi. Han juga tak bereaksi, kini ia hanya memandang lurus kearah sungai.

"Kenapa gue gak pernah tau, gue gak pantes disebut temen apalagi sahabat bagi lu, sorry karena gue gak pernah tahu sama apa yang lu lalui" ucap Han, ia menangis dalam diam.

Minho menggenggam tangan Han "kalo bukan lu yang jadi temen gue, terus gue temenan sama siapa?"

"Lu tau? gue merasa beruntung karena gue bisa temenan sama lu, setiap gue dateng ke cafe, lu selalu ngasih senyum terbaik, lu ceria, lu bikin gue lupa sama semua masalah" lanjut Minho dan langsung memeluk Han dengan erat.

"You're the best thing I've ever had, Han" bisik Minho.

゚+*:ꔫ:*﹤happiness﹥*:ꔫ:*+゚

Minho kembali bersekolah setelah keadaan nya benar-benar membaik, karena dia harus siap dengan yang akan ia hadapi disekolah.

Minho menatap keluar jendela, sebuah habits yang tak pernah bisa ia hilangkan. Cuaca hari ini tidak bagus, mendung. Kelas juga belum terisi siapapun kecuali dirinya.

Terdengar suara pintu kelas terbuka, Minho mengalihkan perhatiannya dari pemandangan diluar jendela.

"Buat lu" seseorang memberinya dua bungkus roti coklat, dia Sky. Bisa dibilang diantara mereka ber tiga Sky tidak begitu kejam.

Kadang kala ada saatnya dia bertindak untuk menghentikan perlakuan buruk temannya pada Minho dengan caranya sendiri, dia juga beberapa kali memberikan plester atau obat untuk lukanya.

Ya, tapi tetap saja dia bagian dari mereka.

"Gue denger lu masuk rumah sakit" ucap Sky dari bangkunya tanpa menatap lawan bicaranya, begitupun dengan Minho yang menatap keluar jendela sembari memainkan jari-jarinya.

HAPPINESS, Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang