Mistake

60 4 0
                                    


Setelah semalam menciptakan dunia mereka sendiri, Liu Yaowen adalah orang pertama yang terbangun. Tidak ada niat baginya untuk bangun ataupun beranjak dari pelukan hangat yang mereka lakukan.

Yaowen sedang berbisik terima kasih kepada Tuhan atas kiriman hadiahnya. Yaxuan yang memiliki visual seperti patung yang sempurna dan sifatnya yang membuat Yaowen jatuh cinta. Sepertinya Tuhan menciptakan Song yaxuan saat keadaan hatinya sangat senang. Sehingga kekasih yaowen ini, benar – benar tidak punya celah untuk dikatakan buruk. Yaxuan terlalu sempurna dan luar biasa.

Tangan Yaowen yang sebelumnya memeluk pinggang kekasihnya, kini terulur untuk memegang wajah yaxuan. Ibu jari milik yaowen bisa merasakan betapa halusnya kulit si pacar. Kemudian karena terlalu gemas, yaowen terpaksa menggertakan gigi, sebelum pipi Yaxuan memiliki bekas giginya.

Selesai dengan kegemasannya, yaowen menatap ponselnya yang yang akan bordering sebentar lagi. Yaowen ingin menunjukkan betapa cantiknya matahari pagi yang baru saja memunculkan sinarnya. Kakinya turun dan mengambil remot pengatur gorden.

"Lao po~ bangun.."

Yaxuan yang terganggu dengan bibir Yaowen yang sibuk memberinya ciuman pagi, terpaksa membuka mata dan menatap kekasih mudanya itu.

"Apa yang kau lakukan?"

"Hmm? Memberimu kejutan?"

Yaowen meminggirkan badannya seirama dengan gorden yang perlahan membuka. Senyum yaxuan yang awalnya merekah karena Yaowen akan memberikannya kejutan, mendadak berganti dengan teriakan marah.

"LIU YAOWEN!"

Yang dilakukan yaxuan hanyalah melarikan diri ke kamar mandi yang paling sedikit kemungkinannya terkena sinar matahari. Bahkan selimut hotel pun, terpaksa Yaxuan peluk dan bawa lari ke kamar mandi. Rasa – rasanya semua sendi ditubuhnya melebur begitu saja.

Yaowen yang merasa aneh, buru – buru menghampiri Yaxuan dan bertanya kepada pemuda itu apa yang terjadi. Tetapi selama lebih dari lima belas menit, Yaxuan hanya terdiam tidak membalas. Dan satu – satunya kalimat yang ia dengar setelah sekian menit adalah "tutup kembali gordennya."

"Xuanxuan~... kau akan menyia – nyiakan momennya.."

Yaowen berbisik di depan pintu, tetapi yang ia dapatkan adalah teriakan marah lagi.

"KUBILANG TUTUP KEMBALI, YAOWEN!!"

Yaowen tertegun seketika. Ini kali pertama baginya mendengar Yaxuan berteriak penuh sarat kemarahan.

"Kumohon, Yaowen.."

Selanjutnya yang Liu yaowen dengar adalah suara Yaxuan yang perlahan menghalus dan berganti dengan suara isakan tertahan.

"Y-yaxuan... k-kau tidak apa – apa?"

Liu yaowen akhirnya menyerah dan menutup kembali gorden kamar mereka. Dirinya masih menunggu di depan pintu kamar mandi dan berharap Yaxuan segera keluar dari sana.

"Yaxuan... apa kau tidak ingin keluar?"

Yaowen, kembali menunggu jawaban. Tetapi Yaxuan hanya melanjutkan isak tangisnya dengan suara yang semakin terdengar menyakitkan.

"Atau.. membiarkan aku masuk saja?"

"Tidak!"

Secepat kilat, Yaxuan memberikan penolakan dengan suara yang sedikit tertahan.

"Liu yaowen... t-tolong be-berikan ponselku."

Yaowen yang tidak ingin membuat Yaxuan semakin menangis, langsung melangambil smartphone milik kekasihnya dan memberikan melalui lubang pintu.

MIDNIGHT SUN Ver[WENXUAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang