Crazy Boy

71 9 0
                                    

Liu yaowen cukup risih sebenarnya. Sedari tadi, dirinya duduk di sofa mewah milik keluarga Song, lelaki paruh baya yang berada di depannya ini, menatap penuh dengan aura intimidasi.

"Minum teh mu."

Ayah Song Yaxuan tampak santai menyesap gelas berisi teh yang sama dengan milik Yaowen. Si tamu hanya bisa mengangguk canggung dan menyesap sedikit atas apa yang disajikan untuknya.

"Sejak kapan mengenal Yaya?"

Liu Yaowen yang sedari tadi menatap gelas berisi teh, membiarkan matanya bertemu dengan mata tuan rumah ia sedikit terkejut ternyata song yaxuan memiliki panggilan yang imut.

"Sekitar sebulan yang lalu, Paman."

"Kau teman kerjanya?"

Ayah Song yaxuan sedikit lebih lunak dari sebelumnya, hanya saja aura tegang masih ada di sekitaran mereka.

"Tidak, aku mengenalnya saat ia bernyanyi di stasiun."

Anggukan kepala ayah yaxuan seperti tanda kalau Liu yaowen sudah membuka pintu baru untuk pertanyaan lainnya. Dan benar saja, tak sampai semenit hening, ayah yaxuan kembali bersuara.

"Berapa umurmu?"

"Delapan belas tahun, bulan besok."

Tuan Song terperangah dengan jawaban Liu yaowen berikan.

"Wow, kau baru lulus tahun ini dan berniat untuk mengajak kencan anakku?"

Liu yaowen tertegun sebentar. Sejelas itukah rasa suka yaowen terhadap anak tunggal tuan Song ini? Rasanya Yaowen  ingin mengubur diri sekarang.

"Kau tidak cukup dewasa untuk anak lelakiku, Liu yaowen."

Yaowen hanya bisa menundukan kepala. Mana ada nyali yang tersisa kalau ayah Song yaxuan sudah menilainya seperti ini. Yaowen hanya berharap kalau Yaxuan segera menyelesaikan urusannya dan duduk bertiga bersama tuan Song dan dirinya.

"Kau mungkin bisa mem-

"Berhenti menakuti semua orang yang ingin dekat denganku, pa."

Ding!

Doa Liu yaowen terkabulkan secepat kilat. Kalau begini, ayah Song pasti tidak menilainya lebih buruk lagi.Liu yaowen bertahan sejauh ini adalah prestasi tersendiri untuknya.

"Kamu itu satu – satunya anakku, Song yaxuan."

Song yaxuan menghela napas cukup panjang sebelum menatap dan menjawab ayahnya lagi.

"Kalau begitu menikahlah dan buat anak yang lain!"

"Aku mencintaimu ibumu, Yaxuan."

Liu yaowen yang menjadi penonton gratisan hanya bisa meringis, menatap pembicaraan mereka yang cukup pribadi.

"Oh Tuhan! Mama juga mencintai papa. Apa dengan mengunci diri papa di masa lalu, membuat mama senang?"

Ayah Song hanya mengambil cangkir tehnya dan meneguk cukup banyak. Bertarung dengan Yaxuan sama seperti bertarung dengan mendiang istrinya, dirinya tidak akan pernah menang.

"Berhentilah menyiksa dirimu sendiri, pa."

"Baik – baik. Terserah kau saja."

Ayah Yaxuan menarik tangan Liu yaowen untuk berdiri dan mendorong mereka berdua agar segera keluar dari apartement. Pria paruh baya ini cukup mengerti keadaan Yaowen dan anaknya. Mereka sama – sama tidak nyaman jika dihadapkan oleh pria cukup umur yang ingin tahu semua tenang anaknya.

"Pergilah kalian berdua, bersenang – senanglah."

Belum sempat berpamit, pintu apartemen sudah ditutup oleh pemiliknya. Dua pemuda yang saat ini canggung untuk memulai obrolan, hanya bisa melirik satu sama lain.

MIDNIGHT SUN Ver[WENXUAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang