Dua orang pemuda yang memutuskan untuk berjalan – jalan sebentar itu, akhirnya memilih makan di restoran 24 jam. Keduanya memilih menu yang sama dan hanya dibedakan oleh setumpuk sambal dan tidak tersentuh sambal sama sekali.
"Hmm.. kau takut pada sambal ternyata."
Yaowen tertawa sebentar sebelum membiarkan satu suap besar memasuki mulutnya.
"Perutku tidak terbiasa makan pedas."
Song yaxuan mengangguk mengiyakan saja. Dia masih sibuk mengaduk – aduk makanannya agar semua bagian terkena sambal.
"Kau kebalikan dariku. Aku tidak bisa hidup tanpa sambal."
"Selama sembilan belas tahun hidup tidak pernah jauh dari sambal?"
Liu yaowen melanjutkan makannya, sembari menatap yaxuan yang masih berpikir untuk menjawab.
"Ada kalanya aku tidak menyentuh mereka sama sekali. Tapi kalau musim dingin, aku akan hidup berdampingan dengan mereka."
"Kau terdengar seperti menceritakan para pacarmu yang tak pernah kau sentuh, kecuali pada musim dingin saja."
Jawaban yaowen membuat pemuda di depannya, tertawa terpingkal – pingkal. Untung makanan yang pedas itu sudah masuk ke perutnya. Kalau dia masih mengunyah sekarang, mungkin telinganya akan terasa seperti dibakar karena dia akan tersedak.
Air putih yang ada di gelas Song yaxuan sudah hampir tandas. Dia suka pedas, tapi dia masih butuh air minum banyak untuk membiarkan kerongkongannya tidak kelewat panas.
"Wuah, aku jadi membayangkan kalau aku punya beberapa pacar yang menyenangkan."
Liu yaowen hanya menatap dengan senyum canggung. Mulutnya masih mengunyah, jadi dia enggan untuk menjawab apa yang
Song yaxuan katakan. Yaxuan juga melanjutkan proses makannya. Obrolan hanya berakhir di sana, sampai mereka berdua selesai makan."Yaxuan ge."
"Hah?"
Song yaxuan menatap Yaowen dengan muka sedikit terkejut. Sungguh tidak biasa baginya mendengar yaowen memanggilnya dengan sebutan gege. Sedikit aneh rasanya.
"Kau terlihat terkejut. Apa aku tidak bisa memanggilmu seperti itu?"
Song yaxuan buru – buru mengibaskan tangannya berkali – kali. Yang dia maksud bukan demikian.
"Tidak tidak, bukan begitu maksudku. Tentu saja kau boleh. Yaowen didi jangan ragu."
Kini yaowen yang memberikan ekspresi aneh. Dia seperti enggan mendengar panggilan didi untuknya.
"Lebih baik cukup panggil namaku saja."
Yaxuan menggelengkan kepalanya, kalau yaowen saja bisa memanggilnya gege. Kenapa yaxuan tidak bisa memanggil yaowen didi?
"Kau saja memanggilku gege,kenapa aku tidak bisa?."
"Itu hanya untuk pertama kalinya aku memanggilmu Gege karena seterusnya aku akan memanggilmu xuan-xuan~"
Yaxuan melirik kanan kiri, kemudian setengah berbisik pada yaowen .
"Kau punya kantong untuk aku muntah yaowen?"
Kemudian keduanya tertawa bersama. Beruntung restoran tempat mereka makan, cukup sepi pengunjung. Tawa menggelegar mereka, hanya di lirik oleh para pelayan yang sedang bekerja.
Menyelesaikan pembayaran atas apa yang mereka makan, dilakukan oleh Liu yaowen . Katanya ini adalah cara yaowen berterima kasih atas apa yang dilakukan yaxuan kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT SUN Ver[WENXUAN]
Fiksi PenggemarLIU YAOWEN X SONG YAXUAN "Aku,kamu dan kita bukanlah kata yang bisa berjalan bersama" ATTENTION! INI ADALAH REMAKE DARI JUDUL terinspirasi dari film YANG SAMA MIDNIGHT SUN [YIZHAN] dari author @rareraey yang aku jadikan versi WENXUAN *sudah mendapat...