"Hei, Liu Yaowen!"Seorang pemuda berumur dua puluh tahunan membalikkan tubuhnya.
"Haoxiang!"
Seseorang yang bernama Yan Haoxiang itu mendekat dan menampilkan senyumnya. Selama dua tahun Ini Xiang tidak berubah sama sekali. Mungkin hanya kerutan di dahi dan di bawah matanya yang menunjukan kalau Xiang bertambah usia dan juga seseorang yang dibawanya
"Mengapa kau membawa junlin?"
"Hei!!yaowen kau bahkan baru melihatku setelah sekian lamanya kau pergi"
"Haha iya-iya maafkan aku, bagaimana kalian masih bersama?"
Xiang memukul kepala yaowen
"Heh..kau mau kita putus!"
Yaowen hanya tertawa
"Ah iya aku lupa apa kabar ?! Si perenang hebat, pulang ke kampung halaman?"
Pemuda lain yang digoda oleh Haoxiang, hanya tersenyum menanggapi. Pemuda itu, Liu yaowen, selama dua tahun ini, banyak yang berubah pada visualnya. Garis wajahnya terlihat lebih jelas, pipinya tidak seberisi dulu, dan tentu saja pemuda itu bertambah tinggi.
Yaowen memeluk teman semasa SMA-nya ini. Yaowen sendiri memang sudah pindah dari Beijing dan mulai mencari karir di Negara lain. Baru setelah dua tahun, ia merindu.
"Ingin kemana kau, setelah sampai di Beijing?"Junlin
Si muda Liu terdiam, tampak berpikir. Meskipun di dalam pikirannya, sudah ada satu tujuan yang paten.
"Akan berjalan - jalan sebentar, lalu pulang ke rumah orang tuaku."
"Butuh teman?", Xiang menawarkan diri.
"Tidak perlu. Aku pergi sekarang."
Yaowen meninggalkan Yan haoxiang dan He junlin setelah pemuda itu menghidupkan mobil rental yang ia sewa selama di Beijing. Kini sudah pasti tujuannya kemana. Tentu saja ke tempat kekasihnya berada.
Yaowen mengendarai mobil dengan damai, sembari mengikuti alunan musik yang terdengar melalui radio. Dirinya mulai menunjukkan senyum saat lagu When we were young terdengar. Lagu milik Adele ini punya kenangan sendiri baginya. Sebab, karena lagu inilah, dirinya dan Song yaxuan bertemu dan saling menatap hari itu.
Tak begitu lama, mata tajam milik Yaowen sudah bisa menatap tempat dimana kekasihnya berada. Pemuda itu mematikan mesin mobil dan mengambil kuncinya. Meninggalkan mobil rental itu untuk menuju ke pinggiran danau.
"Lama tidak berjumpa, Song yaxuan."
Semilir angin, seolah menjawab salam Liu yaowen. Air di danau tampak bergembira seperti biasanya. Tentu saja, pepohonan juga bergoyang seperti biasa.
"Aku buru - buru kemari, setelah sahabatmu mengirim file rekaman melalui emailmu, sayang."
Liu Yaowen melihat ke bawah dan memutuskan untuk duduk di atas rerumputan. Sebelumnya duduk, ia harus mengeluarkan ponsel yang ada di saku celananya.
"Maaf aku belum sempat mendengarkan rekaman ini, xuan. Bukannya aku tidak siap, hanya saja aku ingin mendengarkan rekaman ini bersama momen terakhir kita, dan tentu saja, aku ingin menderngarkan ini bersama orang tersayangku."
Lagi - lagi tidak ada yang menjawab. Hanya semilir angin, dan daun yang berterbangan. Bahkan matahari yang ada di bagian barat pun hanya terdiam sambil memandangi.
"Aku akan mendengarkan sekarang, xuanxuan."
Ponsel yang menyala dengan volume penuh itu, mulai mengeluarkan suara yang paling yaowen rindu. Suara milik kekasihnya, Song Yaxuan

KAMU SEDANG MEMBACA
MIDNIGHT SUN Ver[WENXUAN]
FanfictionLIU YAOWEN X SONG YAXUAN "Aku,kamu dan kita bukanlah kata yang bisa berjalan bersama" ATTENTION! INI ADALAH REMAKE DARI JUDUL terinspirasi dari film YANG SAMA MIDNIGHT SUN [YIZHAN] dari author @rareraey yang aku jadikan versi WENXUAN *sudah mendapat...