2

165 155 117
                                    

Keesokan harinya...

"Zar bangun udah pagi," seru Reval sembari mengguncang tubuh Zara.

"Woahhh! Ih kenapa sih lo bangunin gue! Gue masih ngantuk tau," timpal Zara dan kembali memejam kan matanya.

"Bangun gak, kalau lo gak bangun gue siram lo," seru Reval yang membuat Zara langsung mendudukkan diri.

"Iya-iya bawel banget sih lo!" gerutu nya sembari berjalan.

Saat Zara berjalan dengan mata yang terpejam tiba-tiba saja ia menabrak lemari.

Brukk

"Awwww! Siapa sih naruh lemari disini sakit anjir,"gerutu nya sembari memegangi kepalanya. Dan Reval pun segera menghampiri nya.

"Zar lo gapapa?" seru Reval sambil menduduk kan Zara dikursi.

"Gapapa apanya orang sakit gini," seru nya yang kemudian Reval pun mulai perhatian pada nya.

"Maka nya mata tuh dipake jangan di pajang doang! Kan jadi ketabrak," tandas Reval yang membuat Zara menoleh padanya.

"Yaudah gue mau mandi," seru nya lalu berlalu meninggalkan Reval.

Setelah selesai ritual mandi, Zara segera keluar untuk memakai pakaian nya.

"Zar," panggil Reval yang kemudian Zara pun menoleh.

"Hemm!" sambung Zara dengan deheman.

"Masakin makan buat gue dong, gue laper nih!" tandas Reval sembari memainkan handphone nya.

"ENAK AJA LO NYURUH GUE, EMANG GUE SIAPA LO?" teriak Zara yang membuat Reval menutup telinga nya.

"Eh, lo itu istri gue ngerti gak. Lo sebagai istri harus melakukan kewajiban lo selayaknya bini gue, sekarang lo harus Masakin makan buat gue," tandas Reval dan kemudian Zara mun bergegas kedapur untuk memasak.

"Gila! Seorang Zara Putri Nabila disuruh masak, selama ini kan gue gak pernah masak bisa-bisa makanan nya jadi racun" gerutu nya sembari mengambil bahan masak untuk membuat nasi goreng.

"Okeh! Karena gue adalah istri yang baik, jadi gue harus membuat makanan khas untuk si onta arab," seru nya sambil mengaduk nasi tersebut.

"Yes! akhir nya jadi juga, pasti ini makanan rasa nya gak ada lawan," bangga nya seraya tersenyum smirk.

"Nih makan! gue jamin rasa nya gak ada lawan, ini pasti enak banget coba aja deh," seru nya yang kemudian Reval pun menyuap kan nasi kemulut nya.

Huekkk huekkk

"E-eh lo kenapa Val lo hamil, eh gak maksud gue eee apa ya. Lo kenapa sih?" tanya Zara kemudian Reval menatap nya dengan tajam.

"Masakan lo gak enak, asin banget tau gak. Lo kebelet kawin hah?" seru Reval yang membuat Zara terpelongo.

"Apa lo bilang kebelet kawin, ehh gue udah kawin yah," tandas nya yang berlalu meninggalkan Reval dan ia langsung menangkap tangan Zara.

"Siapa suami lo?" tanya Reval yang mana Zara tidak berani menatap nya.

"Onta Arab! Puas Lo," jelas nya kemudian pergi dan membuat Reval tertawa pelan.

"Dia lucu juga ya dilihat-lihat," seru Reval sembari tersenyum manis.

Sore hari.

"Duh bosen banget deh dirumah terus, mana ada onta Arab lagi," gerutu nya sembari melihat pemandangan dari atas balkon.

"Lo ngapain disini?" tanya Reval yang tiba-tiba ada disamping Zara.

"MANDI, lo gak liat gue lagi apa, jelas-jelas lo sendiri yang bilang mata itu di pake buat ngeliat bukan buat di pajang doang!" kesal nya seraya menyilangkan tangan nya di dada.

Angin berhembus begitu kencang hingga membuat rambut Zara yang terurai pun kesana-kemari yang kemudian membuat Reval mendekat pada nya dan mengibas kan rambut yang ada di wajah Zara.

"L-lo ngapain sih deket-deket sama gue,mana natap-natap lagi," seru nya yang mana kini Zara langsung menutup wajah nya untuk menahan salting.

Melihat Zara yang menutup wajah nya, Reval terkekeh melihat aksi Zara yang pasti sekarang merasa kan dag dig dug. Dengan segera Reval mun membuka tangan Zara dari wajah nya dan....

Cup

Sekilas Reval mencium bibirnya,yang membuat Zara ingin sekali berteriak dan pasti sekarang wajah nya sudah memerah. Dengan segera Zara pun berlari meninggalkan Reval karena tidak tahan dengan kesaltingan nya.

"Whatt! Dia nyium gue, gila si onta Arab romantis juga ya," tutur nya sembari menyentuh bibir nya dan tersenyum lebar.

Setelah keluar dari kamar mandi Zara langsung merebahkan tubuh nya di kasur dan langsung menutupi diri nya dengan selimut untuk menghindari Reval yang pasti Zara merasa malu.

"Zar lo udah makan belum?" tanya Reval yang tidak dihirau kan oleh Zara.

Karena tidak di hirau kan akhir nya Reval memutuskan untuk menyibak selimut itu, dan seketika itu juga Zara berteriak dengan keras hingga membuat Reval menutup telinga nya dengan bantal.

"Lo ngapain teriak sih! Emang gue hantu apa, bisa rusak telinga gue lama-lama kalau kayak gini," gerutu nya  sembari berdiri dan duduk di sofa kamar.

"Ya ngapain juga lo ngagetin gue, gue itu salting tau," tanpa ia sadari dan langsung menutup mulut nya dengan kasar.

"Apa lo bilang salting? Salting apa, bekas gue cium tadi, apa jangan-jangan lo mau lagi ya! Sini," tutur Reval seraya menepuk kursi disebelah nya.

"Ihh najis, pede banget deh onta Arab," seru nya sembari mengambil handphone nya untuk memain kan game.

Tok tok tok

"Bukain val gue mager," Seru nya yang kemudian Reval menghampiri Zara untuk mengambil handphone nya.

"Eh lo apaan sih nanti gue kalah anjir," tandas nya yang mana kini Zara berusaha mengambil handphone nya yang di tinggi kan oleh Reval.

"Siapa suruh lo pendek banget, gabisa ngambil kan jadi nya," timpal Reval yang membuat Zara kesal dan memikirkan cara agar bisa mengambil handphone nya kembali.

"Ihh balikin gak, lo ini kenapa sih," seru Zara yang kini ia tengah menarik baju Reval dan seketika mereka hilang keseimbangan dan membuat mereka jatuh kekasur dengan Reval yang menindih Zara.

Dengan senyum Smirk Reval pun mencium Zara yang tengah memejamkan matanya.

Cup

" Ekhemmm, kaya nya kita salah waktu deh kesini nya," seru Ari dari ambang pintu dan dengan segera Reval dan Zara langsung berdiri dan gelalapan.

"Ari, lo kenapa ada disini tiba-tiba sih, lo nongol dari mana?" tanya Zara yang membuat Ari menggelengkan kepala nya.

"Sumpah ya! Gue gak sengaja liat lo tadi berdua, langsung ternodai nih mata gue," ujar Ari.

"Duh benturin kepala lo ke dinding, supaya lo gak ingat apa yang tadi lo lihat," seru Zara yang kini Sindi, Maya, dan juga Farid menghampiri mereka.

"Loh Sindi, Maya, Farid kalian juga ada di sini? Kok gak ngabarin sih kalau mau kesini, terus juga kalian gak ketuk pintu dulu," titah Zara yang membuat mereka saling pandang.

"Woi Zara! Dari tadi juga kita ketuk-ketuk pintu tapi gak ada yang keluar, eh kami terobos aja dong, dan ngeliat lo sama Reval deh jadi nya,"tutur Ari yang kini Sindi, Maya, dan juga Farid heran.

"Ri lo ngeliat apa? kok lo kayak orang kenapa aja dah," seru Sindi yang sembari menduduk kan diri di sofa kamar Reval dan Zara.

"Nih ya! Tadi kan gue buka pintu kamar mereka, terus gue liat mereka ciuman jadi nya mata gue ternodai," tutur Ari yang di tatap oleh Reval dengan tajam.

"Astaga Ri! Terkadang terlalu jujur itu gak baik tau," seru Maya yang mana kini mereka tertawa yang membuat Reval dan Zara malu.


.............

ZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang