Di kantor.
"Pagi Val," sapa Viona yang tengah masuk ke ruangan Reval.
"Pagi-" sahut Reval.
"Emm ada apa ya?" tanya Reval pada Viona yang tengah memandang nya.
"Gini Val lo bisa panggil gue mulai sekarang Viona aja ya," senyum Viona.
"Kenapa emang nya!" tandas nya bertanya.
"Gak papa gue sekarang cuma terbiasa aja sama sebutan itu-"
"Btw, Val gue boleh ketemu istri lo gak! Siapa waktu itu nama nya? Zara iya kan," sambung nya yang di angguki oleh Reval.
"Boleh, pulang ini juga boleh! Tapi lo harus jaga sikap ya soal nya dia cemburuan," tawa nya pelan.
"Ohh boleh nanti pulang ini gue ke rumah lo, kalau gitu gue keluar dulu ya!" pinta Viona yang di iya kan oleh Reval kemudian beranjak keluar.
Brak
"astagfirullah, kalian ini ngagetin aja," gumam Reval mengelus-elus dada nya.
"Yaelah biasa aja kali Val, haha!"
"Kalian ngapain sih kesini, gue itu mau kerja," tutur Reval yang mana kini Ari dan Farid menemui nya.
"Kita mau nanya cewek yang keluar dari ruangan lo tadi itu siapa?" tanya Farid penasaran.
"Dia itu sahabat gue, sahabat kecil gue dulu," lirih Reval yang membuat mereka kaget.
"Yang bener Val, kok lo gak cerita sih," timpal Farid.
"Emang harus ya gue cerita? Kayak gak ada kerjaan aja," - Reval.
"Lo deket ya sama dia! Awas loh nanti ketahuan Zara bisa di aduin tuh," - Ari.
"Zara udah tau kok," seru Reval yang membuat mereka membulatkan mata.
"Kok dia gak marah, terus nama sahabat lo itu siapa," tanya Farid.
"Viona Nabila! Kenapa?" jawab Reval.
"Oh gak papa, terus tadi ngapain dia kesini?" Ari bertanya.
"Cuma ngobrol aja dan juga kata nya dia mau ketemu sama Zara pulang ini," jawab Reval kembali.
"Val ingat pesan gue ya, jangan pernah lo sakitin Zara apalagi buat dia cemburu sekali pun," pinta Farid yang mana dulu nya Farid pernah menyukai Zara.
"Yuk ri kita pergi," tandas nya seraya menarik tangan Ari.
******
"Assalamualaikum,"
"waalaikumsalam," jawab Zara sambil menyalimi tangan Reval yang mana pandangan nya tidak luput dari Viona yang berada di samping Reval.
"Dia siapa Val?" tanya Zara bingung karena ia tidak pernah melihat Viona sebelum nya.
"Dia Viona sahabat gue," jawab Reval.
"Ohh dia ya si Viona itu, oh gitu ya udah gue mau ke atas," titah nya berlalu pergi.
"Val duduk di soffa yuk," pinta Viona seraya menggandeng tangan Reval, dan Zara melihat dari atas tangga yang kemudian Reval dan Zara saling pandang.
"Ayukk duduk, nyalain TV nya dong Val," gumam nya yang masih menggandeng tangan Reval yang masih di perhatikan oleh Zara.
"Gak, ini gak bisa di biarin dia kelewatan banget sama Reval," marah nya seraya turun dari tangga menghampiri mereka.
Plak
Zara menampar pipi Viona yang kemudian Viona memegang pipi nya.
"Aww sakit, kok kamu kasar banget sih sama aku Zar," lirih Viona bersandiwara.
"Gausah omong kosong lo, lo kalau di izinin kesini jangan ngelunjak ya," teriak Zara tepat di muka Viona.
"Zar jaga omongan lo sama dia," lerai Reval yang membuat Viona tersenyum smrik.
"Tuh kan lo mulai lagi, yaudah kalau lo mau berduaan sama dia disini. Gue mau keluar," tandas nya seraya mengambil tas nya yang berada di atas meja dan keluar dengan menghapus air mata.
Dengan segera Zara melajukan mobil nya menuju taman untuk menenangkan diri nya.
Setelah sampai ia langsung duduk di kursi taman di bawah pohon besar yang begitu sejuk.
"Zar-" panggil seseorang yang membuat Zara menoleh.
"Farid,kok lo ada disini?" tanya Zara yang Segera menghapus air mata nya kembali.
"Gue yang harus nya nanya sama lo, lo ngapain di sini?" tanya Farid yang kembali bertanya.
"G-gue di sini gak papa kok," lirih nya yang kemudian air mata nya jatuh kembali.
"Zar lo nangis, lo kenapa bilang sama gue,"gelisah nya dan kemudian Farid memeluk nya yang di balas oleh Zara.
"Reval hikss.. Hiksss," tangis nya di pelukan Farid.
"Reval kenapa, dia apain lo?" tanya Farid serius.
"Reval bawa Viona ke rumah terus Viona gandeng-gandeng tangan Reval terus gue marahin Viona dan nampar dia malah gue yang di marahin balik sama Reval, Farid gue gak terima, gue cemburu hiks hiks," tangis nya pecah dan membuat Farid memeluk nya erat.
"Udah ya jangan nangis lagi, gue bakal ngomong nanti sama Reval nya oke! Udah dong nangis nya," senyum Farid menghapus air mata Zara.
"Farid kok lo baik banget sih," gumam Zara yang merasa nyaman berada di dekat Farid.
"Sebenar nya gue sayang sama lo Zar, tapi lo milik sahabat gue, dan jujur gue gak bisa liat lo kayak gini," batin Farid.
"Gue emang baik, em btw lo mau pulang gak?" tanya Farid.
"Gak!! Gue gak mau pulang,gue mau kerumah mama aja," balas nya kembali.
"Kalau lo temuin mama lo, lo jawab apa masa lo jujur aja sama mama lo. Nanti kalau lo jujur pasti mama lo bakal sakit hati! Dan saran gue mending lo pulang bicara baik-baik sama Reval! Okehh," jelas Farid yang membuat Zara tersenyum.
"Okee gue bakal pulang, makasih ya rid udah nyemangatin gue," senyum nya pada Farid.
"Iya sama-sama! Hati-hati ya," seru Farid dan kemudian Zara berlalu untuk menuju mobil nya.
*******Sesudah sampai di rumah Zara tidak menghirau kan Reval yang masih berada di ambang pintu, dan ia langsung saja naik ke atas untuk mandi dan istirahat.setelah selesai mandi Zara langsung membaring kan tubuh nya di kasur nya dan menutupi tubuh nya dengan selimut.
"Zar," panggil Reval pelan yang tidak di respon oleh Zara.
"Zar lo marah ya sama gue?" tanya Reval yang berada di belakang Zara yang tengah berbaring dan Reval yang tengah duduk di atas kasur. Dengan sigap Zara bangun yang tengah menangis dan menampar Reval.
Plak
"Dengan situasi kayak gini lo masih nanya gue marah apa gak sama lo,lo bener-bener orang yang paling gak bisa ngertiin perasaan orang lain," teriak Zara yang terus menangis.
"Gue gak ngerti sama lo, lo diem aja saat dia sentuh-sentuh lo, gandeng-gandeng lo, gimana gue gak marah Val, disini posisi gue sebagai istri lo," jelas nya yang tidak henti nya menangis.
"Jujur gue cape sama lo Val, kalau lo kaya gini terus-terusan lebih baik kita pisah aja," bentak nya dan membuat Reval ingin memeluk nya.
"Jangan sentuh gue, gue udah muak sama lo-" sambung nya dengan perasaan Dejavu.
...........
Next gakTypo tandain.
![](https://img.wattpad.com/cover/315535716-288-k51513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA
Aléatoire"Gue bakal hancurin hubungan kalian," "Jangan-jangan di antara kita ini ada dalang nya," Seorang sahabat kecil yang terpisah kan, dan tidak ingat apa-apa sebab kecelakaan, lalu kenapa lelaki tersebut juga tidak ingat... Apakah ada dalang di balik...