"Zar gue pergi kerja ya," seru Reval yang tengah menghampiri Zara yang duduk didepan meja rias.
"Pergi aja ngapain minta izin," tandas nya sembari memakai kan foundation di wajah nya.
"Lah gue kan cuma ngasi tau, bisa jadi nanti lo kangen sama gue," seru nya seraya mengedip-ngedipkan mata nya.
"Lo itu manusia paling pede sedunia tau gak," timpal nya yang masih setia merias wajahnya.
"Nanti kalau lo jatuh cinta sama gue gimana, bisa-bisa lo bucin banget sama gue!" seru nya sembari tertawa yang mendapat tatapan tajam dari Zara.
"Idihhh! Tuh kan lo itu pede banget bilang gitu, mana mungkin gue jatuh cinta sama onta Arab kayak lo," gerutu nya berlalu di hadapan Reval.
"Yakin lo, gue bakal bikin lo jatuh cinta sama gue," bisik Reval yang membuat Zara langsung menjauh.
Dan dengan segera Reval pergi untuk bekerja, karena ia akan ada metting siang. Saat di perjalanan Reval tengah memikir kan seorang perempuan yang entah sekarang ia ada dimana, dia adalah sahabat masa kecil Reval yang dulu nya sempat pindah.
Sesampai nya di kantor Reval turun dari mobil nya, dan berjalan menuju ruangan yang tanpa sengaja ia menabrak bahu seorang perempuan.
"Astaga! Maaf ya saya gak sengaja soal nya saya buru-buru," kata perempuan itu yang berlalu meninggal kan Reval.
"Dia siapa ya kok gue gak pernah liat," seru nya kembali berjalan dengan pikiran aneh.
Dalam beberapa menit metting pun selesai, dan dengan segera Reval ke ruangan pribadi nya untuk membereskan tugas-tugas lain nya.
Tok tok tok
"Masuk," seru nya sambil mencari berkas-berkas di rak buku.
"Permisi pa, saya ingin memberitahu kan kalau kita ada kedatangan karyawan baru,"kata karyawan yang tengah berada di samping perempuan itu.
"Apa dia orang nya?" tunjuk Reval pada seorang perempuan itu.
"Iya pa, kalau begitu saya permisi," seru nya sembari keluar dari ruangan tersebut.
"Silah kan duduk," tandas Reval seraya menunjuk kursi di depan nya.
"Reval ganteng banget ya, gue akan segera milikin dia liat aja," seru nya dalam hati sambil tersenyum smirk.
"Okeh, kamu bisa mengisi berkas ini," seru Reval menyerahkan sebuah kertas pada nya.
"Emm, kamu kan yang nabrak saya tadi?" tanya Reval memandang perempuan itu yang sedang mengisi berkas.
"I-ya pa, tapi saya minta maaf ya," seru nya yang mendapat anggukan dari Reval.
"Nama kamu siapa?" tanya Reval karena sedari tadi dia tidak memberitahu kan nya.
"Ohh! Perkenal kan nama saya Viona Nabila," seru nya sembari mengulur kan tangan nya untuk perkenal kan diri.
"Okeh, saya Reval Anggara," yang kemudian Viona pun mengangguk.
"Gue udah tau dari lama kalau nama lo itu Reval Anggara," tandas nya dalam hati sembari memperhatikan Reval.
"Baik, kalau begitu saya permisi," seru nya kemudian keluar untuk menuju ruangan nya yang sudah di siap kan.
Di rumah...
Zara tengah membereskan rumah yang sedikit berdebu, dan tanpa sengaja ia melihat sebuah foto figura yang menampil kan seorang anak kecil laki-laki dan perempuan, yang mana foto tersebut tidak menampil kan wajah perempuan itu.
"Ini siapa ya? Apa jangan-jangan ini foto Reval saat kecil, terus perempuan ini siapa?" seru nya pada diri sendiri.
"Lo ngapain ngeliatin itu!"seru Reval yang membuat Zara kaget karena ia tiba-tiba saja ada di samping nya.
"Gila lo bikin gue kaget tau gak, emm btw foto ini siapa. Apa mungkin lo?" tanya Zara yang kemudian Reval duduk di sofa kamar.
"Iya itu gue, itu foto gue sama sahabat kecil gue yang dulu nya dia pindah," seru Reval yang mana kini Zara tengah merasa tidak nyaman.
"Kalau dia balik lagi gimana, lo cinta ya sama dia?" tanya Zara dan kemudian Reval menatap nya.
"Dia itu cuma sahabat gue, kalau dia balik juga mungkin gue seneng karena gue bisa nemuin sahabat kecil gue lagi. Emang kenapa lo cemburu ya!" seru Reval yang mendapat geplakan dari Zara.
"Siapa juga yang cemburu, gue kan cuma nanya doang," gerutu nya kemudian ia berlalu untuk membuat makanan untuk makan malam.
Setelah selesai memasak Zara memindah kan makanan nya ke meja makan untuk di santap.
Tok tok tok
"Siapa sih malam-malam gini?" timpal nya kemudian berjalan menuju pintu untuk membuka kan.
"Anjir kalian, ngapain sih kesini. Kayak gak ada siang aja," ucapan Zara telah membuat wajah mereka murung.
"Lah emang gak boleh ya kita kesini, apa jangan-jangan kalian mau krikitiww," jawab Ari yang ceplas ceplos.
"Siapa yang dateng?" tanya Reval yang tengah mendengar suara bicara dan mambuat ia menghampiri mereka.
"Yaelah empat curut ini ngapain sih kesini," tandas Reval seraya menyilangkan tangan di dada.
"Kita cuma mau main doang, kaya nya ada bau sedap nih, apa lo baru masak ya Zar?" tanya Ari yang di jawab anggukan oleh Zara.
Dan seketika itu juga Mereka langsung masuk dan menuju meja makan dan mendudukkan diri masing-masing.
"Kalian ngapain ikut duduk?" tanya Zara dengan rasa kesal.
"Yaa ikut makan lah, emang nya mau apa lagi," jawab Ari yang langsung menyambar makanan nya.
"Anjai, enak banget lo masak Zar, bisa nih gue jadi laki kedua lo," kata Farid yang kini Reval menatap nya dengan tajam.
"Yaelah santai aja kali Val, lo cemburu ya. Gitu amat natap nya,"seru Farid yang menyuap kan kembali makanan nya.
"Selesai makan, mending lo semua pulang. Risih tau gak," ujar Reval yang kemudian berdiri dari duduk nya.
"Ohh lo ngusir kita, ya gapapa asal kita bisa makan gratis," tandas Sindi yang telah selesai makan kemudian beranjak untuk mencuci piring.
"Yaudah karena kalian udah selesai, sekarang kalian boleh pulang!" seru Zara menunjuk pintu.
"Jahat lo Zar ngusir kita, durhaka lo sama kami!" timpal Maya segera menuju pintu untuk pulang.
Setelah acara makan-makan Zara langsung bergegas ke kamar untuk tidur karena ia sudah sangat merasa ngantuk.
Pagi hari....
"Zar gue hari ini gak sarapan ya, karena kan gue bangun kesiangan," seru nya yang di angguki oleh Zara, sembari bergegas untuk keluar dan menuju bagasi untuk mengambil mobil nya.
Setelah menempuh waktu beberapa menit, akhir nya Reval sampai di kantor nya yang saat itu juga handphone nya berbunyi.
Pesan
ZARA❤️:Gue mau keluar sama Sindi sama Maya juga, jadi gue pulang nya agak malamME:Okeh tapi jangan larut banget ya
ZARA❤️:Okeh
Setelah mengirim kan pesan. Zara, Sindi, dan juga Maya segera pergi menggunakan mobil Sindi untuk ke suatu tempat untuk bermain.
.........

KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA
Random"Gue bakal hancurin hubungan kalian," "Jangan-jangan di antara kita ini ada dalang nya," Seorang sahabat kecil yang terpisah kan, dan tidak ingat apa-apa sebab kecelakaan, lalu kenapa lelaki tersebut juga tidak ingat... Apakah ada dalang di balik...