"Hallo Viona gue mau kasih tau tentang identitas itu," seru seorang perempuan yang tengah menelpon Viona.
"Okeh! Kita bisa bertemu di caffe biasa," jawab Viona.
Sesampai nya di caffe....
"Hai! gimana lo dapat identitas apa?" tanya Viona pada perempuan itu.
"Nih lo bisa gunain ini buat ngungkapin kalau lo sahabat kecil nya, di jamin bakal berhasil," tandas nya sembari menyerah kan sesuatu barang.
"Okeh! Ini lumayan lah ya, btw Thanks untuk hari ini gue duluan," seru Viona seraya berlalu meninggal kan perempuan itu.
"Akhir nya!" senyum Viona seraya menatap barang tersebut.
Satu minggu kemudian..
"Gelang gue mana ya? Kok cuma ada boneka doang," heran nya sambil mengacak-acak isi lemari.
"Apa mungkin hilang ya, tapi kan gue gak pernah pake! Aduhh gue kan mau nanya sama mama tentang gelang sama boneka itu pemberian siapa karena kan gue lupa," timpal nya kemudian merapi kan kembali isi lemari.
"Cuma ada boneka ini doang! Yaudah deh mending gue sekarang ke rumah mama buat nanya tentang boneka ini," seru nya kemudian beranjak pergi.
Setelah perjalanan cukup lama, dan akhir nya ia pun sampai di sebuah rumah mewah dan besar milik papa dan mama nya.
Tok tok tok
"Siapa-"
"Ya ampun Zar kamu kesini! Mama kangen banget sama kamu," seru mama shella seraya memeluk Zara.
"Kamu sendiri aja ya sayang?" tanya mama nya.
"Iya sendiri aja soal nya Reval lagi kerja," gumam nya tersenyum manis.
"Yaudah yuk masuk," ajak mama shella.
"Kamu ada urusan apa kesini Zar?" tanya mama nya yang mana Zara baru kali ini ke rumah nya lagi setelah menikah.
"Ohh iya, gini ma aku mau tau tentang boneka itu," seru Zara.
"Boneka!!! Boneka apa Zar?" tanya mama nya heran.
"Boneka yang dulu mama kasih ke aku sama gelang nya. Tapi gelang nya udah hilang ma," timpal Zara dengan wajah murung.
"Ohh itu dulu boneka sama gelang itu pemberian sahabat kecil kamu sayang, karena dulu kita mau pindah jadi dia kasih itu buat kamu. Emang nya kamu gak ingat apa-apa ya Zar?" tanya mama nya sembari mengangkat sebelah alis.
"Gak ma Zara gak ingat apa-apa. Tapi siapa nama nya ma?"tanya Zara penasaran.
"Eeee re-" mama Shella berhenti berbicara karena di panggil oleh suami nya.
"Re? Siapa ya!" cibir nya seraya menunggu mama nya kembali dan kemudian handphone nya berbunyi.
Call
REVAl🐪"Hallo kenapa?" tanya Zara sudah mengangkat handphone nya ke telinga.
"Zar lo dimana cepet pulang," seru Reval.
"Iya-iya gue pulang sekarang!" sembari mematikan handphone nya Zara segera menghampiri mama dan papa nya untuk pamit pulang.
"Ma, pa Zara pamit pulang. Soal nya Reval tadi telpon Zara,"seru nya seraya menyalimi tangan orang tua nya.
"Iya hati-hati ya sayang," sahut mama nya kemudian mencium pipi Zara.
Sesampai nya dirumah...
"Huh! Akhir nya sampai juga," seru nya yang tengah duduk di soffa keluarga.
"Lo darimana Zar?" tanya Reval yang kini menghampiri nya.
"Dari rumah mama sama papa. Emang kenapa?" tanya Zara balik.
"Gapapa, tapi kenapa lo tumben banget kesana!" timpal Reval penasaran.
"Gue ada urusan," timpal Zara.
"Urusan apa emang nya?" tanya Reval yang tengah duduk di samping nya.
"Urusan!! Kepoo, kepo banget sih lo jadi orang," gumam nya.
"Ya gue harus tau urusan lo, lo kan istri gue yang paling bawel," seru nya yang mana Zara menatap nya penuh arti.
"Lo gak perlu tau dan gak akan TAU," seru nya menekan kata TAU.
"Iya lo kan bisa cerita sama gue apa urusan lo. Siapa tau gue boleh bantu," gumam nya mentapan dalam Zara.
"Sebenar nya gini," seru Zara yang mana kini Reval telah mengubah posisi duduk nya menghadap Zara.
"APA," tekan Reval.
"Sabar!! Jadi gini gue tadi ke rumah mama sama papa cuma mau nemuin mama, karena gue ada urusan sama mama," timpal nya membuat Reval bingung.
"Mama, mama, mama, mama! Yang bener dong cerita nya," gerutu Reval.
"Lah lo aja yang terlalu serius. Udah deh gue mau mandi dulu babay-"
Cup
Sekilas Zara mencium pipi Reval dan setelah itu berlalu meninggal nya karena ia akan mandi.
"WHATT!! Zara cium pipi gue, gak ini gak bener," seru nya seraya menuju kamar untuk menunggu Zara selesai mandi.
Setelah selesai mandi Zara keluar yang mana kini Reval tengah berdiri sembari menyilang kan kedua tangan nya di dada.
"Apa lo liat-liat," seru Zara kesal.
"Gue mau minta penjelasan barusan, maksud lo apa cium gue?" tanya Reval seraya mendekati Zara.
"Gapapa cuma gabut doang kok," gumam nya hendak melangkah kan kaki.
"Tunggu! Bagus juga ya gabut lo. Kalau gitu lo harus gabut terus," timpal Reval sedari tadi memegang tangan Zara.
"Apaan sih orang cum-" suara nya terhenti ketika Reval melumat bibir nya seraya menuntun untuk duduk di tepi ranjang.
"Woii! Lepas gak," seru Zara menepuk-nepuk dada Reval.
Karena Reval terus melumat bibir Zara akhir nya mereka pun terbaring di kasur yang mana Reval menindih tubuh Zara.
"Anjir handuk gue mau copot," seru nya dalam hati seraya memejam kan mata.
"Reval handuk gue mau copot, minggir gak lo! Brutal banget sih jadi orang, ngeri tau gak sih," gerutu nya yang kemudian Reval menghentikan aksi nya.
"Untung gue gak di unboxing sama dia, huhff," seru nya pelan.
Sembari dari tadi Zara tengah mencari pakaian nya yang mana kini Reval menghampiri nya"Kali ini emang gagal, tapi tunggu nanti, "bisik nya tersenyum tipis.
.............
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA
Random"Gue bakal hancurin hubungan kalian," "Jangan-jangan di antara kita ini ada dalang nya," Seorang sahabat kecil yang terpisah kan, dan tidak ingat apa-apa sebab kecelakaan, lalu kenapa lelaki tersebut juga tidak ingat... Apakah ada dalang di balik...