13

24 14 10
                                    

"Jangan sentuh gue, gue udah muak sama lo-" sambung nya dengan perasaan Dejavu.

"Zar lo kenapa sih," lerai nya yang merasa gelisah.

"Lo yang kenapa, mending lo keluar sekarang," tunjuk Zara pada pintu kamar.

"Dan juga mana janji lo yang gak bakal bikin gue nangis lagi hah! Mana," teriak nya membuat Reval memejam kan mata nya.

"Tapi gak gitu maksud gue Zar," - Reval.

"Terus maksud lo apa? Mending sekarang lo keluar, gue gak mau tidur sama lo," - Zara.

"Oke gue bakal keluar," lirih nya yang kemudian pergi keluar.

*******

"Pagi Zar," sapa Reval yang tidak di hiraukan Zara.

"Zar," panggil nya pelan.

"Mending sekarang lo pergi kerja aja sana," usir nya yang sudah muak dengan semua itu.

"Oke gue pergi assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," jawab nya pelan.

Tok tok tok

"Siapa-"

"Eh neraka jahanam ngapain lo kesini hah, suami gue udah pergi," cibir Zara yang mana yang tengah menjumpai nya itu adalah Viona.

"Enak aja lo bilang gue neraka jahanam, lo kali yang sering panas liat gue sama Reval," tandas nya menyunggingkan senyum.

"Terus lo ngapain kesini? Mau cari masalah sama gue," seru Zara menatap tajam.

"Iya gue kesini mau cari masalah sama lo, kebetulan kan Reval gak ada di rumah," gumam nya.

"Awww, lo ngapain sih lepasin gak," lirih Zara yang mana rambut nya tengah di jambak oleh Viona.

"Lo bener-bener cewek gak bener ya ternyata," sahut Zara yang kemudian mendorong tubuh Viona hingga tersungkur di lantai.

"ZARA!!!" teriak Reval yang mana ia kembali karena ada berkas yang tertinggal.

"Val tolongin gue dia mau bunuh gue Val, tolonggg," celetuk Viona yang menghampiri Reval.

"Udah lo tenang aja," timpal Reval menatap Viona.

"Sini ikut gue," Reval menarik tangan Zara ke dalam dan menghempas Zara di soffa.

Plak

"Lo apain Viona Zar, kalau lo gak suka sama dia setidak nya jangan sakitin dia," bentak nya yang membuat Zara menangis.

"Gue harap lo gak lakuin itu lagi sama Viona gue gak suka ya kalau lo kaya gini," tandas Reval yang menggenggam tangan Zara sangat erat yang membuat Zara merintih.

"Lepasin Val, hikss.. Hikss," tangis nya karena tubuh nya terasa sakit karena sudah di tampar dan tangan nya di genggam sangat erat.

"REVALLL!!!!" teriak seorang paruh baya dari ambang pintu.

"Lepasin anak saya," bentak nya seraya menghempas kan tangan Reval. Ia adalah shella mama nya Zara.

"Mama!!" lirih Zara yang segera memeluk mama nya.

"Mama, Zara mau pulang sama mama, Zara gak mau lagi disini, hikss hikss" tangis nya di pelukan mama nya.

"Iya sayang, mama bakal bawa kamu pulang," timpal mama nya mengelus punggung Zara yang tengah memeluk nya.

"Reval ternyata gini kamu perlakukan Zara anak saya," teriak mama Shella tepat di wajah Reval.

"Ma udah Zara mau pulang sekarang," Zara menarik tangan mama nya keluar hingga sampai teras.

ZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang