"Zar ke rumah mamah yuk, soal nya gua mau ngambil pakaian gue yang masih ada ketinggalan," ajak Reval.
"Boleh tapi bentar dulu!" timpal Zara beranjak pergi.
Dengan cepat Zara berpakaian dan setelah selesai ia langsung turun untuk menjumpai Reval yang tengah menunggu nya di teras halaman.
"Yuk-"
"Masuk," seru Reval yang kemudian Zara masuk ke mobil nya dan melajukan mobil nya.
Sesampai nya...
"Assalamualaikum," gumam mereka yang mana kini mereka sudah berada di depan rumah mama nya.
"Waalaikumsalam-"
"Reval, Zara ya ampun mama kangen banget sama kalian, udah lama loh kalian gak kesini," timpal mama nya seraya memeluk mereka.
"Ayoo! Masuk-masuk nak," seru mama nya mengajak mereka masuk.
"Zara sayang apa kabar nak?"tanya mama mertua nya.
"Baik, kalau mama apa kabar?" tanya Zara kembali.
"Mama juga baik kok," timpal mama nya seraya tersenyum.
"Kalian ngapain kesini? Kok tumben banget," dalih mama nya.
"Eee Reval mau ngambil pakaian Reval ma, waktu itu gak sempat ngambil," cengir nya pada mama nya.
"Ohh gitu,"
"Eh bentar mama mau nyatain satu permintaan mama sama kalian boleh gak?" gumam mama nya yang membuat mereka bingung.
"Permintaan apa ma?" tanya Zara dan Reval kompak.
"Mama mau cucu," lirih nya yang mana kini Zara dan Reval saling pandang.
"Mah nanti ya, belum waktu nya," timpal Reval.
"Belum waktu nya apa! Kalian itu sudah lama menikah masa gak mau ngasih cucu buat mama," cemberut nya kesal.
"Mah bukan gitu maksud Reval, maksud Reval itu eee-" ia terhenti karena Zara menyambung nya.
"Gak mah maksud Reval itu belum waktu nya aja mungkin belum jadi aja iya kan sayang," jawab Zara dengan gagap.
"Haa iya gitu mah," timpal Reval kembali.
"Tapi mama mau cepat poko nya awas kalau telat," ancam mama nya membuat mereka panas dingin.
"I-ya ma," jawab Zara pelan.
Setelah berbincang dengan mama nya Reval segera ke kamar nya untuk mengambil pakaian nya dan kemudian beranjak pergi karena sudah selesai.
"Yaudah yuk," ajak Reval karena mereka akan pulang.
"Etss tunggu, ingat ya permintaan mama pulang ini kalau bisa," cibir mama nya yang mana Zara terus menatap Reval.
"I-ya mah, kita pulang pulang dulu ya assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam-"
Sesampai nya di rumah Zara langsung menuju kamar untuk istirahat.
"Zar ingat gak kata mama," gumam Reval mendekati Zara.
"Lo kok mau-mau aja nurutin, gue gak mau ahh," timpal nya.
"Eh gak boleh gitu, durhaka nanti hayuu loh," tandas Reval menakuti.
"Gak kok, Yaudah diem aja," cibir Zara.
"Lo kalau mau nurutin Yaudah buat aja sana sendiri," sambung nya kemudian.
"Heh mana bisa buat sendiri, harus sama lo dong biar jadi," cengir nya pada Zara.
"Gak! Ogahh," jelas nya terus terang yang membuat Reval Dejavu.
"Yaudah kalau lo gak mau nanti gue bikin sama sahabat gue aja si Bila," tandas nya berlalu ingin pergi namun tangan nya di tahan oleh Zara.
"Apa lo bilang, ngomong sekali lagi," tandas Zara marah.
"Kalau Lo gak mau, gue bisa buat sama sahabat gue si Bila sekali lagi Bila," jelas nya menekan omongan.
Plak
"Gue gak main-main ya kalau lo ngomong gitu di depan gue, mungkin maksud lo itu cuma jokes tapi buat gue gak," bentak Zara menyeka air mata.
"Dan satu lagi kalau lo mau balik sama dia silahkan gue gak larang, dan mungkin aja dia dulu mantan lo iya kan? Gak mungkin sahabat cowok sama cewek gak ada perasaan! Itu mustahil," tandas Zara yang sudah sangat marah dan ingin menangis.
"Apa lo bilang Zar dia mantan gue, gue aja lama terpisah sama dia dan lo bilang yang enggak-enggak tentang gue sama dia, gue gak bisa terima kalau lo kayak gini," debat nya yang membuat Zara tersentak.
"Oke! Lo belain dia di depan gue sendiri, lo bangga-bangga in dia di depan gue, maksud lo apa kaya gitu, lo kira gue gak punya perasaan gitu," timpal Zara berteriak.
"Atau maksud lo gue harus pergi dari hidup lo gitu, oke fine kalau itu mau lo gue bisa pergi dari hidup lo sekarang juga," jelas nya yang ingin beranjak pergi dan dengan sigap Reval segera memeluk nya.
"Zar maksud lo apa ngomong gitu, gue gak ada maksud bikin lo sakit hati kaya gini, apa lagi bikin lo nangis, Zar gue sayang sama lo! Gak mungkin kan lo ninggalin gue," lirih Reval pelan yang masih memeluk Zara yang tengah menangis.
"Lo jahat Val, lo udah bentak gue hikss hikss," tangis nya pecah karena ulah Reval.
"Gue minta maaf ya, gue bener-bener nyesel bentak lo kaya gini, terus bikin lo nangis juga. Sorry ya," bujuk Reval dengan lembut.
"Cuma masalah kaya gitu bikin lo nangis banget, sekali lagi gue minta maaf ya! Oke baby," gumam Reval menghapus air mata Zara.
"Dan jangan pernah pergi dari hidup gue ya Zar, gue gak bisa tanpa lo," seru Reval yang di angguki Zara.
"Gue mau istirahat," lirih Zara yang kemudian membaring kan tubuh nya ke kasur.
"Gue merasa bersalah banget sama dia," batin Reval gelisah.
"Baru kali ini gue liat dia yang biasa nya marah-marah dan nangis di pelukan gue," kekeh Reval lega.
Setelah tertidur cukup lama Zara pun beranjak turun ke bawah karena hari sudah sore.
"Zar lo udah bangun!" gumam Reval yang mana Zara masih berada di tangga.
"Gue kok masih marah ya sama dia, kaya gue tuh gak mau deketin dia," batin Zara berbicara.
"Heh Zar lo mau kemana," teriak Reval karena Zara berbalik untuk menuju ke atas lagi.
"Zar buka pintu nya," pinta Reval karena pintu terkunci dari dalam.
"Lo masih marah ya sama gue, kok gitu sih," timpal Reval.
"Pikir aja sendiri, lo kan punya otak," jawab Zara dari dalam.
"Lah berulah lagi dia, gak bisa kalem omongan nya lemes banget," lirih Reval pelan yang kemudian Zara membuka pintu.
"Apa lo bilang Val, mulut gue lemes banget!" tandas Zara yang membuat Reval gugup.
"Gak Zar bukan gitu, lo kenapa sih marah mulu heran deh gue," desis nya sebal.
"Lo yang duluan, gak nyadar diri," jelas Zara yang kemudian ia turun.
"Zar tunggu!!!"
Hap
Reval berhasil memeluk Zara dari belakang yang membuat Zara menjerit.
"Val lepasin gak, lo cari masalah mulu deh sama gue, bikin kesel tau gak," tandas nya marah.
"Lo udah gak marah lagi kan sama gue," goda Reval yang setia memeluk Zara.
"Iya! Puas Lo!" timpal nya
"Sekarang lo lepasin gue," sambung nya yang merasa risih.
"Udah nih, udah gue lepas"
..........
NextTypo tandai.
![](https://img.wattpad.com/cover/315535716-288-k51513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA
Aléatoire"Gue bakal hancurin hubungan kalian," "Jangan-jangan di antara kita ini ada dalang nya," Seorang sahabat kecil yang terpisah kan, dan tidak ingat apa-apa sebab kecelakaan, lalu kenapa lelaki tersebut juga tidak ingat... Apakah ada dalang di balik...