"Permisi," sapa Viona ketika masuk ke ruangan Reval.
"Ohh iya silah kan duduk, ada apa ya?" tanya Reval yang tengah menatap leptop nya.
"Val Sebenar nya g-gue," jawab nya dengan suara gugup.
"Sebenar nya apa?" Reval kembali bertanya.
"Sebenar nya gue adalah sahabat kecil lo dulu," tandas Viona yang membuat Reval membulatkan mata nya.
"Viona ini apa-apaan sih, lo datang-datang langsung bilang kayak gitu. Gak lucu tau gak!" gumam Reval dengan rasa marah.
"Gue ada bukti kalau gue adalah sahabat kecil lo. Nih," seru nya sembari mengangkat sebelah tangan nya yang menunjuk kan sebuah gelang.
"Lo ingat kan gelang ini, lo yang udah kasih ini sama gue dulu," sambung nya kembali.
"Viona l-lo beneran sahabat kecil gue," tanya Reval dengan penasaran.
"Iya gue sahabat kecil lo Val, gue senang banget bisa ketemu sama lo lagi," sahut nya yang sedikit menangis.
"Gue juga senang banget, gue kangen sama lo dari dulu,"seru Reval menangis seraya menggenggam tangan Viona.
" Untung gue udah tambahin nama gue akhirnya Nabila," sahut nya dalam hati.
"Lo Bila? Gue dulu sering panggil lo Bila, iya kan!" timpal Reval.
"I-iya lo dulu sering manggil gue Bila," jawab nya seraya tersenyum tipis.
"Bila lo tau gak! Gue udah nikah, nanti gue bakal kenalin lo sama istri gue," gumam Reval kepada Viona.
"Oh lo udah nikah, selamat ya. Kalau boleh tau nama istri lo siapa?" tanya Viona yang mana ia sudah tau dengan Zara.
"Nama nya Zara Putri Nabila, akhir nama nya juga ada Nabila," jawab Reval seraya tersenyum yang di angguki oleh Viona
"Iya udah kalau gitu gue pulang ya," pamit Viona pada Reval.
"Lo mau gue antar?" tawar Reval mendapat gelengan dari Viona.
"Oke! Kalau gitu lo bisa pulang, hati-hati ya," seru Reval melambai kan tangan.
Setelah itu Viona bergegas menuju mobil nya yang mana ia tengah ingin bertemu dengan seseorang.
"Lo temuin gue di caffe biasa ya, gue tunggu," seru Viona pada orang itu.
"Iya gue bakal kesana," timpal nya kemudian mematikan handphone nya.
Beberapa menit kemudian...
"Hai! Lo udah lama ya nunggu," seru orang itu menyapa Viona.
"Gak juga," jawab nya singkat.
"Emm emang nya lo mau ngasih tau apa?" tanya orang itu penasaran.
"Jadi gini, gue udah berhasil ngungkapin kalau gue sahabat kecil Reval. Dan dia juga percaya sama gue, karena gue tunjukin gelang ini," sahut nya seraya menunjuk kan gelang tersebut.
"Wahh beneran! Bagus dong kalau gitu," gumam orang itu tertawa pelan.
"Makasih ya, ini juga berkat lo udah bantu gue nemuin semua ini," tandas Viona yang kemudian berdiri.
"Yaudah gue cuma mau ngasih tau itu doang, kalau gitu gue pulang duluan nya," seru Viona yang di angguki orang itu.
Di rumah....
"Zar lo tau gak, gue udah temuin sahabat kecil gue," seru Reval menatap Zara.
"Oh ya, nama nya siapa?" tanya Zara.
"Bila!! Nama panggilan dia Bila," jawab Reval yang mana kini Zara setelah mendengar kalimat Bila ia langsung memegang kepala nya yang sakit dan seperti ada sesuatu di ingatan nya.
"Bila-" sambung Zara pelan.
"Iya Bila, lo kenapa Zar kepala lo sakit?" tanya Reval yang hanya di balas anggukan.
"Gak papa kok," jawab nya dengan pelan.
"Gue juga sebenar nya punya sahabat kecil, tapi gue gak tau dia sekarang ada dimana. Karena dulu itu gue pindah, tapi sebelum gue pindah dia pernah kasih gue boneka sama gelang, tapi gelang nya udah hilang sih," seru Zara.
"Beneran, coba dong aku lihat boneka nya," cibir Reval.
"Gak ada, kemarin ketinggalan di rumah mama sama papa," kata nya seraya tersenyum lebar.
"Nama nya siapa?" tanya Reval.
"Gue gak ingat nama dia siapa, soal nya dulu gue pernah kecelakaan. Jadi gue gak seutuh nya ingat sama masa kecil gue," jawab nya tertunduk sedih.
"Tapi kemarin mama sempat bilang kata nya Re- gitu doang," sambung nya kembali.
"Yaudah gak usah di paksa in, mungkin nanti lo bisa ingat lagi sama dia," seru Reval menenangkan suasana.
"Iya kalau gitu gue mau ke atas," tandas Zara kemudian beranjak pergi.
Di sisi lain...
"Aaaa gue seneng banget akhir nya Reval percaya juga sama gue," senyum Viona mengembang yang tengah berbincang dengan seorang perempuan.
"Ya iyalah kan berkat gue gituu loh haha," tawa mereka berdua.
"Jadi gimana lo harus beraksi buat dekatin dia!" ujar orang itu pada Viona.
"Iya jelas gue bakal deketin dia, dan juga gue harus dapetin dia," seru nya tersenyum smirk.
"Tapi btw makasih banyak deh gue sama lo udah bantu gue," sambung Viona pada perempuan tersebut.
"Sama-sama," sahut nya.
Di rumah...
"Zar lo masak gak?" tanya Reval.
"Masak dong! Tuh makan aja di dapur,gue mau ke atas," seru nya kemudian pergi.
Setelah selesai makan Reval segera beranjak ke kamar untuk menemui Zara, tapi sebelum itu ia mencuci dulu piring kotor yang bekas dia pakai.
Pesan.
Viona: hai Val lagi apa?Me: gak lagi apa-apa
Viona: oh gitu kamu udah makan belum?
Me: udah baru aja
Viona: iya syukur deh kalau gitu
Me: iya
Usai chet dengan Viona, Reval pun beranjak untuk berbaring di samping Zara yang sudah terlelap.
"MIMPI INDAH ZARA," bisik nya yang kemudian memeluk Zara dari belakang.
..........
Kira-kira siapa yang bantuin Viona yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
ZARA
Разное"Gue bakal hancurin hubungan kalian," "Jangan-jangan di antara kita ini ada dalang nya," Seorang sahabat kecil yang terpisah kan, dan tidak ingat apa-apa sebab kecelakaan, lalu kenapa lelaki tersebut juga tidak ingat... Apakah ada dalang di balik...