10 | egois |

120 11 3
                                    



HAPPY READING BESTIEEEH <3





🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻




















Kini minyak wangi alika menyemerbak kemana-mana membuat orang sekitar sedikit gelisah karna pasti kerjaanya nyonya mereka. Banyak sepasang mata melihat alika yang baru turun dari tangga dengan wajah yang sedikit sembab dimata

Sepertinya nyonya kita habis nangis

Apa ada sangkut pautnya dengan bos

Husshh mulutmu!

Laki-laki julid banget km!

Kepo bro

Seperti itu yang alika dengar dari anak buah karel sambil melihatnya sedikit julid tapi alika bodoamat intinya sekarang ia sedang mencari keberadaan karel. Saat melihat sekeliling rumah alika mendapatkan keberadaan karel yang sedang membaca buku diruang tamu.

" hayo kamu rapi-rapi, mau pergi pasti " tebak farah yang dibelakang nya.

" astagfirullah kaget alika " jawab alika sambil megang dadanya.

" hehehhe maaf non jika tebakan saya benar lebih baik tidak usah pergi pasti tuan bakal tidak memberikan izin " saran farah

" kalo gitu gausah izin ke mas dong " jawab alika.

" tuan akan marah dengan kami nyonya "
Ucap tyo yang berdiri di samping alika.

" udah berapa kali saya bilang jangan manggil non non nonton yang ada panggil alika aja risih saya dengar nya " kesal alika.

" itu sudah peraturan " tutur tyo

" ganti gantii " rengek alika.

" hah saya punya ide tyo " ucap farah

" gimana kalau bu bos " saran farah

" What the hell " ucap alika

" izin dulu sana bu bos " ketawa kecil farah. Farah adalah pengasuh azlan yang seumur dengannya tapi pasti sedikit lebih tua darinya.

" ibu ibu saya masih gadis masih perawan blm di perkodok " ucapan alika membuat dua orang itu terbelalak kaget.

" udah kalian mending bantu saya " cicit alika

" kamu takut? " ucap farah langsung di anggukan oleh alika. Farah melihat tyo yang bodoamat karna peraturan harus dilakukan bukan di larang.

" yo besok aku banda eskrim deh " ucap farah. Membuat tyo kesal dipikirnya ia masih anak-anak di sogok dengan eskrim.

" maaf bu tapi ini peraturan dirumah jika anda ingin keluar di malam hari harus dapat izin dari tuan karel " ucap tyo. Alika segera mendekati karel yang sedang membaca buku diruang tamu.

" m–mas " cicit alika

" aku mau bicara " sambungnya.

Karel yang awalnya fokus ke buku kini menatap lekat wajah alika kemudian menepuk tangan kanan nya ke sofa sebelahnya, alika duduk disebelah karel dengan tangan sedikit tremor.

" mas–aku mau keluar boleh ngga? " ucap alika dengan hati-hati.

" dengan? " jawab singkat karel sambil Menyipitkan kedua matanya.

" Teman cewe! Hehhe " bohong alika.

" kamu bohong? Kok mata kamu gelisah? " tebakan karel membuat alika keringat dingin seketika.

POSSESSIVE KAREL (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang