Bab 3 : Kamu yang kemarin itu,kan?!

72 12 8
                                    

Enjoy it!

.

.

.





Kuil yang menghadap ke arah lautan tepat sedang ramai oleh warga desa. Bagaimana tidak? pasalnya hari ini para anak gadis akan melakukan upacara kedewasaan dengan mencari kerang mutiara di laut. jika, mereka berhasil mendapatkannya artinya mereka telah dianggap dewasa. Ini adalah tradisi yang turun temurun.

"Kalian sama-sama memakai Yukata tapi yang satu tidak ikut upacara. Apa tidak apa-apa, Yumi?" tanya Toma khawatir.

"Aku akan baik-baik saja, lagipula aku sudah merasakan bagaimana segarnya air laut."

"Ya betul juga sih, kalaupun kau mau ikut pasti tidak mungkin. Paman dan Bibi juga ikut datang kesini dan berbincang-bincang dengan warga desa," ujar Kirei sembari menunjuk kedua orang tua Yumi yang hadir hanya untuk sekedar berdoa.

"Oh Hiroshi-Kun!" panggil Kirei pada Hiroshi yang baru saja datang.

"Sudah sembuh?" tanya Yumi dan Hiroshi mengangguk.

"Berkat teh Yuzu yang kamu berikan aku sembuh dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berkat teh Yuzu yang kamu berikan aku sembuh dengan cepat. Wagashi yang kamu buat juga membantuku minum obat yang pahit!" ujar Hiroshi.

"Hiroshi, setiap musim panas datang aku selalu membuatkanmu bukan? Hanya kamu yang terkena flu saat musim panas tiba," kata Yumi.

Toma memegang lengan Yumi dan menunjuk sekelompok orang asing yang sedang bercengkrama dengan warga desa. "Itu bukannya yang kemarin?" tanya Toma memastikan.

Yumi menyipitkan matanya dan benar. Pria muda itulah yang kemarin berdebat dengannya. Mengira bahwa dirinya ingin bunuh diri sehingga menariknya mundur. Jika, diingat-ingat kejadian itu cukup mengesalkan bagi Yumi.

"Mereka itu warga baru atau hanya turis ya?" tanya Kirei penasaran.

"Jika kamu penasaran, pergi dan tanyakan kepada mereka apakah mereka warga baru ataupun turis asing!"

"Tidak tidak! aku takut dia memakai Bahasa Inggris padaku! Aku kan tidak bisa Bahasa Inggris!"

"Tentu saja kau tidak bisa, setiap pelajaran Bahasa Inggris kau selalu tertidur sembari mengigau nama Kento Yamazaki!" cerita Toma.

"TOMA-KUN!" tegur Kirei malu karena pemuda itu menceritakan kisah memalukannya.

Suara Kirei yang keras menarik perhatian semua orang. Kepala Desa Shinju lalu mendatangi mereka bersama sekelompok orang asing itu.

"Biar Paman perkenalkan kalian kepada mereka,"

Belum Paman Taka memperkenalkan, Yumi sudah maju duluan untuk menganalisis Samuderan. Ia melihat Samudera dari atas hingga bawah. "Kamu itu yang kemarin,kan?!" tanya Yumi.

Rain in Clear SKY | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang