Bab 12(END) : Akhir..

83 6 1
                                    

HAI GAISS, INI LAST CHAPTER!! SEMOGA SUKA

.

.

Yumi mengerahkan seluruh energi kehidupan, mengembalikan apa yang harus ia kembalikan meski nyawa adalah taruhannya.

Seteguk darah keluar dari mulut Yumi. Menodai tanah tempat para manusia berpijak. Tatsuya, Kana dan Nenek Yumagichi tiba di saat-saat Yumi mengorbankan dirinya.

"YUMI!! YUMI!!! HENTIKAN!!! JANGAN LAKUKAN INI!!" larang Kana. Wanita itu kemudian memegang lengan suaminya.

"TATSUYA KITA BERJANJI PADA YURI UNTUK MENJAGANYA,KAN?? CEPAT HENTIKAN DIA MENGORBANKAN DIRI!!" pinta Kana.

Tatsuya mencoba mendekati Yumi tetapi Dewa Laut menghalanginya dengan membuat tembok air.

"Ini takdirnya..Sudah perjanjiannya... Tak ada yang bisa dilakukan." kata Yuma sedih.

Yumi melihat ke arah orang tua nya beserta neneknya. Ia tersenyum tanda berterima kasih kepada mereka atas perhatian dan kasih sayang yang diberikan selama ini.

Tangan Yumi terulur dan melepaskan energi kehidupan. Memberikannya pada mereka yang terluka termasuk Samudera. Tetapi, Hiroshi yang sudah meninggal tidak bisa lagi untuk dihidupkan kembali. Yumi menjadi sedih karena nya.

Samudera, Yuichi dan sahabat lainnya yang sadar menatap Yumi dengan rasa sedih dan enggan untuk berpisah.

"Tali takdir tidak bisa putus, perjanjian telah dilanggar. Hukuman dilaksanakan, hadiah di berikan. Perasaan cinta yang pahit seperti kulit Lemon, tanda takdir yang buruk."

"Hiduplah dengan baik dan jaga alam. Jaga Laut seperti kalian menjagaku,"

Samudera menggeleng, dia tidak mau berpisah dengan Yumi. Dia menyadari kesalahan akan pemikirannya yang egois dan ingin diakui dunia.

"TIDAK! MAAFKAN AKU YUMI!! AKU SALAH! AKU MENGAKU SALAH!! TOLONG JANGAN PERGI, AKU MOHON!! ! TOLONG!!" pinta nya sembari menangis dan bersujud-sujud.

Dewa Laut Mengaum, tanda bahwa dia tidak menerima permohonannya. Tubuh Yumi berubah menjadi Bunga Laut dan Naga itu langsung mengambil nya dan pergi dari sana.

Cuaca kembali membaik, Laut menjadi sehat lagi. Meskipun hari itu menjadi cerah, tetapi hujan air mata nampak jatuh dengan deras.

***

Semua orang tidak berbicara satu sama lain di kuil. Mereka hanya diam dan hanyut dalam pemikiran masing-masing setelah menyelesaikan kremasi Hiroshi.

Reindra dan Adimas kemudian membungkuk 90' untuk meminta maaf kepada seluruh warga desa yang ada karena ulah Crystabelle. Tidak hanya warga desa saja, tetapi seluruh negara ini juga marah.

Hubungan kerja sama dua negara pun menjadi retak karena ulah ketamakan suatu kelompok.
Adimas dan Reindra tahu hanya dengan membungkuk dan meminta maaf tidak akan memperbaiki semuanya.

Di belakang mereka berdua. Samudera tampak mengenggam terus gelang biru milik Yumi yang ditinggalkan. Ia tersenyum seperti orang tidak waras ketika memegang gelang itu.

"Meskipun, aku tidak puas. Tetapi, aku lega melihat dia menjadi gila dan menderita dalam khayalannya." ucap Seichi sembari melirik Samudera yang sudah kehilangan akal sehat alias menjadi gila.

"Pergi dari desa ini! Dan jangan pernah injakan kaki kalian lagi di sini!" usir Kirei.

Adimas dan Reindra membungkuk sekali lagi lalu menarik Samudera. Mengajaknya kembali ke tanah air.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rain in Clear SKY | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang