Bab 5: Dia dan Laut

38 7 2
                                    

Enjoy it

.









Yumi,Hiroshi,Kirei dan Toma sedang rebahan di bawah pohon yang rindang. Lonceng-lonceng angin yang di pasang di dahan-dahan pohon saling berdenting satu sama lain.suara-suara serangga yang ribut mengisi keheningan di siang hari yang cukup panas. Meskipun begitu, mereka nampak menikmati hari pertama liburan di musim panas ini.

"Aku ingin makan semangka dingin," kata Yumi.

"Aku juga" sahut Toma dan Kirei bersamaan.

"YUMI!! YUMIKO!!" teriak ibu nya. Yumi bergegas bangun dan menghampiri sang ibu yang tampak membawa tempat penyimpanan minuman dingin.

"Bagikan ini kepada teman-temanmu!" perintah Kana, Yumi membukanya dan dia melihat minuman segar dan semangka dingin.

"Ibu selalu tahu apa yang aku inginkan!" kata Yumi dengan mata yang berbinar karena senang.

"Tatapan mata apa itu? kotak yang berisi semangka ini untuk tim penelitian. Berikan ini kepada mereka dan yang ini milik kalian! Aku sudah menyiapkannya khusus!" kata sang Ibu sembari memberikan kotak yang lain. isinya tidak berbeda sama saja, hanya porsinya yang sedikit.

"Kenapa harus aku? kenapa tidak ibu yang memberikannya kepada mereka?" tanya Yumi tidak mengerti.

"Apa kau tega melihat ibu mu ini kelelahan?! Cepat antarkan! Toko sedang sibuk!" kata nya lalu menyerahkan kedua kotak penyimpanan itu kepada Yumi.

Yumi menyerahkan dulu kotak penyimpanan kepada teman-temannya. Betapa senangnya Kirei dan Toma melihat Bibi Kana memberikan apa yang mereka inginkan.

"Kamu sendiri mau kemana?"

"Aku harus mengantar kotak ini ke tim penelitian, mereka sedang di pelabuhan. Katanya sih bersiap mau pergi ke tengah laut untuk menyelam," jelas Yumi.

"Aku antar?" tawar Hiroshi namun Yumi menggeleng, menolak tawaran tersebut. Yumi bisa pergi sendiri. gadis itu kemudian bergegas pergi ke pelabuhan kecil, namun dia hanya melihat Adimas yang duduk di tepi jembatan.

Yumi menghampiri pemuda itu dan Adimas tampak terkejut. Bahkan memberikan reaksi yang cukup takut bertemu orang baru.

"Aku Yumi, tidak ingat?" tanya nya. Adimas mengangguk, tentu saja dia ingat. Hanya saja tidak terbiasa dengan orang asing yang baru ia kenal kemarin.

"Kemana yang lain? kata nya akan melakukan penelitian?"

"Mereka akan menyusul, sebentar lagi akan datang."

"Ini, untuk kalian!"

"Apa ini?"

"Semangka dingin dan minuman. Keluarga kami menanamnya sendiri. Tidak ada Semangka yang paling enak kecuali Semangka yang ditanam keluarga Seika!"

"Benarkah??" tanya Adimas tidak percaya. Yumi langsung mengambil sepotong Semangka dan meminta Adimas untuk mencobanya. Pemuda itu tampak ragu dan membuat Yumi akhirnya memberikan Semangka itu secara paksa ke tangan Adimas.

Adimas mencobanya dan benar kata Yumi, buah ini manis dan menyegarkan. Memang cocok untuk di makan di musim panas seperti ini.

"Aku mana pernah bohong soal makanan, aku akan menunjukan banyak makanan enak di desa ini."

Mendengar Yumi akan memperkenalkan banyak makanan enak padanya, Adimas mengangguk dengan ragu. Dia tidak bisa percaya begitu saja kepada Yumi. Dia hanya takut pada akhirnya hanya dimanfaatkan Yumi semasa dia SMA.

"Kalian akan kemana??"

"Kami akan menyelam untuk melakukan penelitian."

Yumi terdiam melihat bagaimana Adimas berbicara. Dia sangat yakin ada sebuah trauma atau ketakutan yang tersimpan di dalam diri Adimas sehingga dia menjadi was-was kepada orang asing.

"Ada keperluan apa Ama datang kesini?" tanya Samudera penasaran. Di belakangnya ada murid-murid yang mengikutinya.

"Ini, ibu ku memberikan ini untuk kalian," kata Yumi sembari menunjuk box pendingin.

"Omong-omong kalian akan meneliti apa?"

"Kami akan pergi meneliti tentang karang-karang laut. Kami akan menyelam," jawab Crystalbelle.

"Aku ikut!"

"Tidak! bagaimana kalau terjadi apa-apa denganmu? Kami yang bisa kena!" tolak Samudera.

"Aih, tidak akan terjadi apa-apa! laut menyayangiku, mereka tidak akan menyakitiku!"

"Berada di tim ini saja sudah beban, jangan menambah beban lagi!" sahut Reindra yang berjalan memasuki kapal.

"Aku tidak akan menjadi beban sungguh! Aku tahu tempat yang lebih baik untuk melakukan penelitian karang," kata Yumi lalu naik ke kapal tanpa menunggu jawaban lagi dari Samudera.

"Profesor, bagaimana ini?" tanya Crystalbelle berbisik. "Karena dia keras kepala maka biarkan saja, Paman Nahkoda akan menjadi saksi betapa keras kepalanya gadis itu!" putus Samudera.

Mereka semua kemudian menaiki kapal dan perlahan meninggalkan pelabuhan. Hiroshi baru saja sampai di pelabuhan dan dia menghela nafasnya kesal karena gagal menghentikan Yumi untuk ikut mereka.

Sesuai instruksi Yumi, kapal berhenti di dekat sebuah dua pulau yang kecil. Pulau itu di sebut Pulau Watatsumimon' atau dalam Bahasa Indonesia yang berarti Gerbang Dewa Laut. layaknya Pohon Beringin Kembar di Jogjakarta. Dua pulau itu pun juga kembar,konon celah diantara kedua pulau itu merupakan gerbang menuju istana Dewa Laut.

Tidak ada yang tahu pasti mengenai celah antara dua pulau karena arus nya sangat kuat dan berbahaya pagi para penyelam. Kapal bahkan memiliki jarak demi keamanan para penumpang.

Yumi melihat semua orang bersiap menyelam kecuali Adimas yang masih diam saja sembari memegangi dokumen yang akan dia isi.

"Semua orang akan menyelam, kau tidak ikut?"

"A-Aku tidak begitu suka air laut yang dingin. Aku akan disini saja untuk memonitor." Adimas.

"Adimas, kau dikirim ke sini juga untuk healing. Sia-sia saja kalau tidak bisa menikmati ini semua!" sahut Reindra lalu terjun ke laut untuk menyelam.

"Tidak apa-apa jika tidak ingin ikut, kamu bisa memonitor kami dan menjaga anak ini!" kata Samudera lalu menyusul Reindra.

"Kami akan segera kembali, aku akan membawakan sesuatu dari laut untukmu!" kata Crystalbelle lalu terjun dari kapal menyusul profesor juga rekan sebayanya.

"Karena aku sudah disini, rugi kalau tidak ikut menyelam," ucap Yumi lalu mengambil ancang-ancang dan lompat dari kapal. Paman Taki yang merupakan nahkoda kapal menepuk jidatnya, ia pasrah melihat Yumi yang seperti ini.

Seluruh desa tahu betapa dilarangnya Yumi untuk menyelam semenjak kejadian upacara kedewasaan. Mengira bahwa Yumi hanya memandu, Taki mempersilahkannya untuk ikut. Tapi, siapa sangka gadis keras kepala itu ikut menyelam juga?

Tanpa bantuan alat selam, Yumi bisa menyelam dengan baik di dalam laut. dia mengatur nafasnya dengan baik sehingga bisa menyelam lebih lama daripada orang biasa meskipun sesekali naik ke permukaan untuk mengambil oksigen.

Ketiga penyelam itu tidak percaya dengan apa yang mereka lihat akan kemampuan Yumi. Dia selalu membawa mereka ke tempat yang sekiranya memang cocok untuk diteliti.

Mau tidak mau, Samudera mengikuti Yumi untuk mengawasinya. Mau bagaimanapun, tim nya tinggal di rumah keluarga Seika dengan gratis dan dia harus tahu cara berterima kasih kepada mereka.

Samudera melihat Yumi menyatukan telapak tangannya dan tampak berdoa. Pemuda itu tidak mengerti mengapa gadis itu berdoa di dalam laut seperti ini.

Tak lama, bunga karang menjadi tampak lebih bercahaya dan segar. Ikan-ikan berbagai warna keluar dari tempatnya seolah untuk menyambut kehadiran Yumi. Ikan-ikan kecil itu juga mengelilingi Yumi. Mereka tampak seolah-olah bermain.

"Apa dia sungguh Gadis Laut yang aku cari-cari selama ini?" tanya Samudera dalam benaknya.

Sekarang, Yumi tampak lebih bersinar dan seolah menyatu dengan kehidupan laut.

"Dia dan Laut, saling terhubung." Pikir Samudera.


Rain in Clear SKY | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang