(20) Kegelisahan yang ditakuti

1.6K 227 65
                                    

.•♫•♬•TPS - Eunwoo Jisoo•♬•♫•.

мααƒ αραвιℓα α∂α кєѕαℓαнαη кαтα

"maaf" lirihnya menatap Eunwoo

Jisoo berdiri di depan meja kerja suaminya di sebelah kamar. Menatap sendu pada wajah lelah itu, yang rela banting tulang demi menghidupinya

Kemarin malam perdebatan hebat terjadi pada mereka

Entah apa yang terjadi tapi Jisoo mulai sadar dengan perubahan dirinya, semenjak Eunwoo mengatakan

"apa kamu tidak berpikir bahwa dirimu mulai berubah, Jisoo?"

Jisoo menggigit bibir bawahnya mengingat bagian konflik awal atas pertengkarannya kemarin. Dia tau, sangat mengetahui bahwa sifat dan semua yang ada pada dirinya berubah

Ini semua karena faktor kehamilan

"bisakah kamu memperbaiki perilakumu?"

"sudah berapa kali aku katakan jika ini karena bawaan hamil, mas! Kenapa kamu tidak paham dan menyalahkan kemalasanku ini?!"

Pertengkaran yang berisi perdebatan tentang hal tersebut mampu membuat perasaan Jisoo hancur seketika

Oke, memang Jisoo akui pada saat pertengkaran terjadi Eunwoo terus berbicara dengan tutur kata yang lembut, tidak bermaksud menyinggungnya. Tapi entah kenapa Jisoo terus tersulut emosi karena ucapan sang suami

"kamu tidak melakukan tugasmu sebagai istri. Dan lagi, kemalasanmu akhir-akhir ini membuat saya semakin kecewa Jisoo. Saya itu lelah, habis kerja disuguhi dengan pemandangan rumah yang berantakan"

"jadi mau kamu apa? Aku bersih-bersih rumah seperti pembantu, gitu? Iya? Itu mau kamu?"

"bukan seperti--"

"kamu terlalu jahat, mas. Aku itu lagi hamil. Wajar jika kemalasan itu datang. Di perut aku ada dua anak kita mas. Dan kamu menyalahkan aku karena kemalasanku?"

Jisoo mengusap air matanya yang tak berhenti mengalir, mengingat bagaimana jahatnya ia ketika menjawab semua keluh kesah sang suami

Seharusnya Jisoo mengerti. Suaminya lelah sehabis pulang kerja. Dia sebagai istri setidaknya memberikan sambutan hangat, menyiapkan makan malam, membantunya membersihkan rumah

Tapi kembali lagi, ini faktor kehamilannya yang membuat Jisoo merasa malas hanya sekedar untuk membuatkan sarapan ataupun makan malam

"kamu tidak paham, Jisoo. Saya tau kamu memang sedang mengandung. Tapi pikirkan saya juga jika saya ini lelah pulang kerja dan harus mengerjakan pekerjaan rumah sendirian. Makan pun dari luar"

"dan kamu nyalahin aku lagi? Harusnya kamu pikir dong, mas. Aku itu capek bawa dua nyawa kesana kemari. Mau gerak aja rasanya malas dan susah. Dan kamu dengan teganya nuntut aku buat ngerjain urusan rumah seperti biasanya?"

"iya. Karena itu tugas seb--"

"ya aku tau itu tugas seorang istri. Tapi asal mas Eunwoo tau kalo kebanyakan wanita di luar sana juga sama kayak aku. Mereka--"

"mereka tetap menjalankan kewajibannya sebagai istri. Mereka menyambut suaminya pulang, memasakkan sarapan dan makan malam, memberi kata penenang disaat suaminya mengeluh tentang pekerjaannya. Tidak seperti kamu, yang bisanya hanya makan dan tidur"

Memang Jisoo akui akan fakta yang dilontarkan Eunwoo. Ia tau beberapa minggu akhir ini hanya bisa berbaring di kasur kamar, membaca buku lalu bermain ponsel. Keluar dari kamar hanya ketika paket makanan datang

TPS - Kim Jisoo ft Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang