16🍃

844 144 25
                                    

Kedua insan yang tadinya tengah berdebat itu menolehkan kepalanya kesamping menatap Clare yang entah sejak kapan berdiri di sana, raut wajahnya terlihat begitu khawatir sekaligus marah di waktu yang sama membuat Chanyeol dengan susah payah menelan ludahnya sendiri, sial.

"Kenapa kalian diam?" Tanya Clare kini intonasi suaranya mulai berubah, "apa aku tidak salah dengar Rose, kau hamil?" Tanya Clare membuat Rose langsung menundukkan kepalanya tak bisa menjawab.

"Ada apa kenapa kau berteriak Clare?" Tanya Mason sembari menghampiri sang istri yang terlihat begitu tegang, pria paruh baya itu heran apa yang terjadi sampai-sampai teriakan istrinya terdengar ke ruang tengah.

"Coba kau tanyakan kepada dua orang itu apa yang coba mereka tutupi dari kita!" Murkanya membuat Mason sontak menatap Chanyeol dan Rose bergantian bermaksud mencari penjelasan namun kedua insan itu malah menunduk.

"Masuk kedalam dan kita bicarakan semuanya," perintah Mason dengan tegas. Rose menatap Chanyeol sebelum menghela napasnya, jika saja Chanyeol tidak mengajaknya berdebat di depan pintu seperti tadi semuanya tidak akan seperti ini.

Chanyeol mengikuti langkah Rose dengan jantungnya yang sudah menggila, pria itu menatap kedua orang tua Rose yang sudah duduk di tempat semula yang mereka duduki tapi kali ini situasinya lebih menegangkan.

"Eommeonim, appa," gumam Chanyeol mencoba mengumpulkan keberaniannya, "yang kalian dengar itu tidak salah. S-sebenarnya kedatangan kami kesini ingin mengatakan hal ini, aku minta maaf sebelumnya karena telah membuat Rose di situasi yang begitu sulit seperti sekarang, kami melakukan hal itu dan sekarang Rose tengah m-mengandung  anakku." Jelas Chanyeol.

Sontak penjelasan Chanyeol membuat Mason dan Clare menatap Rose tak percaya sementara yang di tatap hanya bisa menundukkan kepalanya, jantungnya sudah berdetak sangat keras bahkan Rose bisa merasakan lengannya yang bergetar menandakan ketakutannya yang begitu besar.

"Aku ingin meminta restu dari kalian untuk menikahi Rose secepa—"

"Sebelum kau mengambil keputusan ada baiknya kau berpikir Park Chanyeol!" Sela Clare, "kau begitu mudah mengatakan kau akan menikahi putriku apa kau tidak pernah berpikir apa dia siap atau tidak menikah denganmu? Kau tanya pada putriku apa dia setuju dengan keputusanmu ini, aku yakin tidak." Sambungnya.

"Putriku baru saja mendapatkan mimpinya setelah sekian lama dan kau kekasihnya, kan? Kenapa kau malah menghancurkan mimpi kekasihmu sendiri Chanyeol!?"

"Tapi tidak ada keputusan yang lain selain menikah eommeonim, aku harus mempertanggung jawabkan segala perbuatanku." Chanyeol berusaha berujar setenang yang ia bisa, Chanyeol tak ingin membuat masalah baru lagi setelah ini.

"Kenapa kau begitu cepat menyimpulkan? Masih banyak jalan lain yang bisa di tempuh selain pernikahan, kenapa kau begitu memaksa putriku menikah denganmu!?" Chanyeol diam, pria itu tak tau harus menjawab bagaimana.

"Clare, dengarkan dulu jangan membuat mereka kebingungan seperti ini." Mason mencoba menenangkan istirnya yang begitu keras kepala, situasi seperti ini perlu di hadapi dengan kepala dingin bukan dengan emosi.

Mason bukannya tidak peduli dengan masalah ini sehingga ia hanya bisa diam sedari tadi, jujur saja Mason sangat terkejut juga kecewa di waktu yang bersamaan, Rose adalah putri satu-satunya dan juga kebanggaan untuknya Mason sudah berusaha mendidiknya dan menjatuhkan Rose dari hal-hal seperti itu tapi ia bisa kecolongan seperti ini. Memang salah Mason sendiri meninggalkan putri mereka sendiri di negara lain.

"Sekarang aku bertanya padamu Rose, apa kau mau pernikahan ini terjadi, apa kau siap menempuh perjalanan pernikahan yang tidak akan mudah terlebih dengan mengandung seorang anak, resikonya akan sangat besar. Apa kau yakin?"

A Little Fault ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang