Confusing

811 111 4
                                    

Benar saja perkiraannya. Makan malam hari itu berjalan sangat-sangat canggung, tak ada sedikitpun perbicangan diantara Rose dan Chanyeol keduanya hanya sekedar saling melempar senyum saat secara tak sengaja kedua manik mereka bertemu. Sialan bukan tapi Chanyeol sendiri yang notabenenya seorang pria merasa benar-benar canggung hingga ia merasa segan untuk menyudahi kecanggungan brengsek itu.

Chanyeol kini tengah berada di ruang kerjanya, bertumpang kaki di atas meja sembari membayangkan ingatan tentang um ... i-itu. Kalian pasti paham apa maksud Chanyeol.

Semua ingatan erotis itu tiba-tiba saja berputar di kepalanya, awal pertemuan mereka dan juga ciuman kemarin itu, Chanyeol benar-benar tak bisa berhenti mengumpati pikiran kotornya yang tak bisa membiarkan dirinya tenang.

Mengingat soal hal itu Chanyeol kembali teringat dengan ucapan Rose yang mengatakan dia akan kembali ke Gwangju sekitar tiga atau dua hari lagi, dan ini sudah tiga hari berlalu. Apa gadis itu sudah kembali ke Gwangju? Chanyeol harap dia belum pergi sehingga mereka bisa bertemu lagi di pemakaman putranya dan setelah itu Chanyeol bisa menghabiskan setidaknya sedikit waktu sebelum Rose benar-benar meninggalkan Gwangju, untuk sementara tentu saja.

Chanyeol meraih ponselnya berniat untuk menanyakan kabar gadis itu, hanya menanyakan kabar saja Rose pasti tidak akan keberatan untuk membalasnya, kan?

Chanyeol menghela napasnya sejenak, berusaha memikirkan kira-kira pesan seperti apa yang akan dia kirimkan pada Rose, apa Chanyeol harus mulai dengan ...

To Rosie :

| Hai Rose, apa kabar?

Chanyeol terdiam sejenak sembari membaca pesan singkat itu berulang-ulang sampai akhirnya Chanyeol merasa jijik dengan ketikannya sendiri pria itu menghapusnya kembali.

| Rose, apa kau sudah kembali?

Chanyeol kembali membaca pesan singkatnya dan menimbang-nimbang apa ia harus mengirimkan pesan itu atau tidak?

"Bodoh Park Chanyeol hanya sebuah pesan singkat saja kenapa kau tidak bisa melakukannya!?" Geram Chanyeol pada dirinya sendiri. Chanyeol mendesah frustrasi, ayolah mengapa memulai percakapan harus sesulit ini? Kenapa juga harus selalu laki-laki yang memulai semuanya?

Chanyeol memutuskan untuk menghapus pesan itu dan mendiamkan sebentar ponselnya mencoba berpikir kira-kira kalimat seperti apa yang tidak menunjukkan Chanyeol tengah berharap dan berusaha untuk membuka percakapan, kalimat seperti apa itu ayolah bantu Chanyeol!

"Stupid Brain, I can't think about it!" Umpat Chanyeol saking kesalnya dia pada dirinya sendiri. Apa Chanyeol telepon saja ya nomor ponsel Rose? Tapi apakah hal itu tidak akan mengganggu Rose?

Bagaimana jika telepon dari Chanyeol justru membuat suasana Rose sangat buruk dan berakhir dengan memblokir nomor ponselnya, lagi? Ayolah Chanyeol susah payah mendapatkan nomor ponsel Rose meskipun yang ia dapatkan nomor bisnisnya.

Ah kenapa Chanyeol harus frustrasi seperti ini? Chanyeol harus melakukan semuanya senatural mungkin, Chanyeol harus tenang agar dia tidak melalukan hal yang salah, Chanyeol harus hati-hati.

| Rose-ya, kau masih disini? Apa kau sudah kembali ke Gwangju? Kalau belum aku berniat untuk mengajakmu menemui Leon bersama sebelum kau pergi. Apa kau bisa?

Kan, sebenarnya hal ini tidak sulit, Chanyeol saja yang mempersulit hidupnya sendiri. Dengan senyuman percaya dirinya yang mengembang Chanyeol mengirimkan pesan itu kemudian mematikan ponselnya, biar saja ia menunggu notifikasi muncul dari pada ia membuang waktunya untuk menunggu pesan itu di baca.

Chanyeol membuka laptopnya menatap laporan keuangan Minggu ini yang seharusnya sudah selesai ia periksa dari tadi, ayolah CEO perusahaan ini sedang merasakan sulitnya mendapatkan cinta lagi jadi biarkan Chanyeol menyampingkan sejenak urusan bisnisnya ini. Malas sehari saja tidak akan membuat dirinya tiba-tiba bangkrut, kan?

A Little Fault ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang