12🍃

876 147 16
                                    

"APA!?" Pekik Yoora sedangkan kedua orang tuanya masih terdiam tak berkata apapun selain menunjukkan raut wajah terkejutnya, bahkan kedua mata Young-mi sudah di genangi air mata yang sudah siap meluncur kapan saja.

"Berhenti bercanda Park Chanyeol sungguh ini tidak lucu kau tidak lihat eomma seperti ini, bagaimana jika terjadi sesuatu pada eomma karena candaanmu yang tidak lucu sama sekali!" Sambung Yoora kemudian mengusap punggung ibunya yang masih shock perlahan. Sungguh adik laki-lakinya ini benar-benar keterlaluan.

Namun, tak ada perkataan yang terlontar kembali dari mulut Chanyeol membuat jantungnya berdetak semakin kencang, apa Chanyeol mengatakan hal yang sebenarnya? "Rose apa semuanya benar?" Tanya Yoora memilih untuk bertanya pada Rose karena di pikirannya sekarang Chanyeol hanya sedang bercanda.

Rose menunduk dan mulai meneteskan air matanya perlahan gadis itu mengigit bibir bawahnya kuat menahan isak tangis yang sudah ingin ia lepaskan sedari tadi. Yoora menutup mulutnya masih tak percaya atas kenyataan ini.

"Kenapa kalian berdua sama saja!?" Bentak Yoora sembari menatap kedua insan yang kini sama-sama menunduk. "Katakan semuanya hanya omong kosong Chanyeol! Ayo bela dirimu dan katakan semuanya tidak benar! Rose kenapa kau diam saja, katakan ses-"

"Diamlah Park Yoora!" Bentak Sung-jin membuat semua orang terdiam termasuk Yoora, gadis itu menundukkan dirinya kemudian beralih untuk memeluk Young-mi ibunya yang kini sudah mengeluarkan air matanya.

Sung-jin berdiri, pria itu melangkah mendekati putranya yang lebih tinggi darinya matanya menatap kedua manik Chanyeol yang kini tengah berusaha untuk menghindari tatapannya. "Lihat ayahmu ini Park Chanyeol," perintah Sung-jin membuat Chanyeol memberanikan dirinya untuk menatap ayahnya yang tengah menahan emosinya.

"Apa Rose benar-benar hamil?" Tanyanya lengan berkeriput itu kini mengepal sempurna. Chanyeol menganggukan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Sung-jin.

PLAK!

"Ayah!" Pekik Yoora terkejut saat tiba-tiba saja Sung-jin menampar pipi Chanyeol dengan sangat keras, Young-mi sedari tadi hanya menangis tak mampu melakukan apapun bahkan untuk menghentikan suaminya Young-mi rasa ia tak bisa.

"Jawab dengan jelas Park Chanyeol!" Bentak Sung-jin, sementara Rose ia tak bisa berbuat apapun selain menangis karena jujur saja ia merasa sangat takut dan tak tau harus melakukan apa.

"Y-ya," cicit Chanyeol.

PLAK!

Sebuah tamparan kembali di rasakan Chanyeol di sisi kiri pipinya, rasanya tentu saja sangat perih tapi Chanyeol terdiam. Pria itu masih setia berdiri siap menerima tamparan yang akan ayahnya berikan lagi nanti.

"Bagaimana bisa kau menghancurkan hidup seorang wanita dengan perbuatan bodohmu itu Park Chanyeol apa ini yang aku ajarkan padamu ha!?" Sung-jin meremat kerah pakaian yang Chanyeol gunakan, emosi pria itu berada di puncaknya. Jika tidak mengingat Chanyeol adalah putranya maka dengan senang hati ia akan memukuli Chanyeol sampai wajahnya benar-benar hancur.

Sung-jin mendorong tubuh Chanyeol membuat pria itu sedikit terhuyung kebelakang, Sung-jin kembali mendudukkan dirinya karena di rasa kepalanya sedikit pusing, pasti tensi darahnya naik gara-gara emosi seperti ini.

"Young-mi urus anakmu ini aku tidak mau melihatnya lagi!" Sung-jin beranjak dari tempat ini berjalan dengan ringkih meninggalkan semua orang yang masih setia berada disini.

Chanyeol menghela napasnya perlahan, Chanyeol sudah tau ayahnya pasti akan sangat marah tapi Chanyeol tidak memprediksi bahwa kemarahannya akan sebesar ini. Chanyeol mengusap sudut bibirnya yang dirasa perih, luka yang kemarin Soon Bin berikan di sudut bibirnya bahkan belum sembuh sekarang ayahnya memperparah luka ini.

A Little Fault ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang