12

351 19 0
                                    

N(Budayakan follow sebelum membaca.
.
.
.
.
*HAPPY READING*

Masih berada di tempat yang sama kini bella dan kenzi sibuk dengan kegiatannya masing-masing bella yang niatnya ingin tidur siang lantas tak jadi karena kepikiran akan sesuatu.

"Mikirin apaan lo"tanya kenzi yang sadar sendari tadi bella hanya melamun di atas kasur nya.

"Ga ada"Bella menjawab seadanya tapi jawaban yang keluar dari mulut gadis itu sangat sulit di percayai oleh kenzi pasalnya tak mungkin ia merenung seperti ini jika tak ada hal yang di pikir kan nya.

"Yaudah tidur sini"kenzi menarik pinggang bella dengan pelan kini gadis itu sudah berbaring tepat di atas dada bidang milik laki-laki itu.

Bella tak menolak ia akui sangat nyaman berada di posisinya saat ini tak lama mata bella terpejam terdengar bunyi dengkuran halus dari gadis itu.

Kenzi tersenyum tipis ntah mengapa hal kecil yang ada pada gadis ini selalu membuat nya tersenyum.

"Tidur yang nyenyak sayang"gumam kenzi dengan pelan agar gadisnya ini tak terganggu.

Cup kenzi mengecup singkat bibir pink Cherry milik bella setelah itu ia menempatkan bella di atas kasur dan beranjak turun untuk pergi ke markas

***

Saat sudah sampai di markas baru saja kenzi menginjakkan kakinya di depan pintu markas ia sudah di sambut dengan pemandangan yang sangat tidak mengenakkan ia sempat bingung mengapa devan mengamuk seperti orang kesurupan tak biasanya laki-laki itu seperti ini.

Kemudian ia perlahan mendekat ke arah depan lio lalu menepuk pundak lelaki itu dengan pelan.

Lio yang kaget lantas melihat ke arah sang pelaku lalu menaikkan satu alisnya.

"Kenapa tuh bocah"tanya kenzi pada anggota nya itu.

"Kucing nya kegencet tadi waktu satya jalan ke belakang gak sengaja nginjak anak kucing nya"jelas lio memberitahu mengapa devan bisa jadi seperti ini.

Di markas besar aodra devan memang memelihara kucing kecil yang ia temui dulu di belakang sekolah sewaktu mereka membolos, awalnya kenzi sempat menolak kucing itu di markas tapi karena devan yang memohon jadi ia mau tak mau memberi ijin agar kucing tetap bisa tinggal di markas aodra.

"Gitu doang sampe ngamuk kaya orang kesurupan"

"Auk"lio berdiri lalu pergi ke arah dapur untuk membuat kopi sendari tadi dirinya mengantuk mau tertidur pun tidak bisa karena devan terus saja mengamuk.

"Dev"panggil kenzi sang empu yang di panggil menoleh ke arah kenzi dapat di lihat dari mata laki-laki itu bahwa ia menangis karena kesayangan nya terluka akibat ulah satya yang tak sengaja.

Devan lalu kembali menatap kucing nya yang kini sudah berada di pangkuannya sedangkan satya laki-laki itu menatap malas devan lagian siapa suruh melihara peliharaan kecil seperti itu.

"Sat"kini kenzi beralih memanggil satya yang duduk berada tak jauh dari devan.

"Hmm"lelaki itu bergumam sepertinya ia sedang tidak mood.

"Terserah lo berdua"final kenzi yang ikut melangkah kan kaki nya menuju dapur untuk menyusul lio yang sedang membuat kopi.

"Lama lo bikin kopi aja"kenzi membuka kulkas yang berada tak jauh dari situ lalu mengambil salah satu minuman yang mengandung alkohol lalu ia menuangkan nya pada gelas yang tersedia di atas meja makan.

Lio yang melihat itu tak melarang sama sekali memang sudah menjadi kebiasaan bahwa sahabat nya itu tidak jauh dari minuman seperti itu.

"Mau lo"kenzi menyodorkan segelas minuman wine itu pada lio yang sepertinya tergoda ingin meminumnya.

Laki-laki itu menggeleng menolak apa yang di berikan oleh kenzi barusan ia lebih memilih meminum kopi agar ngantuk yang di rasakan nya sedikit menghilang.

"Tumben"

"Gue ngantuk"

"Tidur bro bukan ngopi"

"Percuma gak bisa baru mejem sebentar tuh curut berdua ribut lagi"

"Ya di rumah lo lah bego tidur nya"

"Males"

"Bilang aja lo males sama ortu lo kan"

"Yaa seperti yang lo tau mereka terlalu sibuk dengan kerjaan nya sampe lupa dengan anaknya sendiri"

"Mereka kerja juga buat lo"

"Gue gak butuh itu semua yang gue butuhin sekarang itu mereka"

Kenzi tak melanjutkan pembicaraan itu jika sudah menyangkut keluarga ia tak bisa banyak berbicara karena dulu dirinya juga merasakan apa yang sedang di rasakan oleh sahabat nya sewaktu ia duduk di bangku smp orang tua nya yang sibuk dan selalu mementingkan pekerjaan nya sampe akhirnya orang tua kenzi sadar uang bukan lah segalanya dan segalanya tidak bisa jika tampa uang.

Malam semakin larut sepertinya kenzi sudah menghabiskan beberapa botol wine yang memang sudah di sediakan di markas besar aodra maupun di markas cadangan yang berada tak jauh dari sekolah.

Aodra memang memiliki dua cabang markas yaitu utama dan cadangan selama ini hanya orang tertentu yang mengetahui letak markas utama sedangkan musuh mereka hanya tau markas cadangan itu mereka mengira tak ada markas lain lagi selain itu.

Kenzi laki-laki itu sekarang mata nya sudah memerah karena efek alkohol yang terkandung di dalam minuman itu pikiran nya sudah pecah dan pusing di kepalanya membuat dirinya berjalan sempoyongan memasuki rumah mertuanya itu.

Malam sudah larut sudah di pastikan kedua mertuanya sudah tertidur pulas kini ia berjalan mengendap-endap menuju kamar nya.

Sesampainya di depan kamar ia lantas mengetuk pelan pintu kamar itu dan terbuka lah pintu yang menampilkan gadis yang sedang mengenakan pakaian tidur bermotif Doraemon itu.

"Lo mabuk"tanya bella ketika laki-laki itu sudah berada di dalam kamar.

"Gausah banyak omong kepala gue pusing"sargas laki-laki itu lalu membaringkan tubuhnya di kasur dengan keadaan tengkurep.

Bella hanya acuh sudah biasa baginya jika kenzi seperti ini ia terlihat bodo amat lalu mengunci pintu kamarnya dan melanjutkan kegiatan nonton nya yang sempat terjeda.

(。♡‿♡。)

KENZI |ALUR BARU|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang