LIMABELAS

3.4K 256 0
                                    

              ~Happy Reading uhuyy~
.
.
.
.
.

Malam tiba Ruby dan orang tuanya berada didalam ruangan meja makan.

Mereka menunggu makanan yang dihidangkan sambil berbincang ringan.

"Ruby apa kau tak penasaran dengan keluarga lama mu itu?"ucap Arion

"Keluarga?CK mereka tak pantas disebut keluarga, papa!"kesal Ruby

"Arion apa maksud mu?"ucap Irish sengak karna suaminya membawa bawa keluarga asli Ruby. Irish tak ingin Ruby mengingat mereka.

"Aku hanya bertanya sayang jangan marah.."ucap lembut Arion pada istrinya.

"Apa kita harus menghukum mereka putriku?"tawar Arion pada Ruby

Ruby berpikir sejenak kemudian dia berkata"jangan papa! Itu bahaya untuk kita.. mereka bukan dari negara yang dipimpin kita itu akan menyebabkan peperangan karna kita menghukum bangsawan dari kerajaan tetangga"

Arion berpikir benar juga apa yang dikatakan anak nya itu bisa berbahaya karna merusak hubungan pertemanan antar kerajaan.

"Tapi kita bisa melakukan apapun untuk mu nak bahkan kita bisa melakukan peperangan"tawar Arion sekali lagi untuk memastikan.

Ruby menghela nafas lelah"huh! Papa ini bagaimana sih masa belum paham juga papa kan raja harusnya paham dong jangan seperti itu.. peperangan bisa membuat kita rugi banyak dan membuat rakyat sengsara mereka akan mati!--" Ruby menjeda ia melirik pelayan

Arion paham dia menyuruh para pelayan untuk keluar dari ruangan.

"Aku juga akan ketahuan jika aku bukan anak kandung kalian.."lirih Ruby dengan berbisik

Arion dan Irish terkejut ah mereka melupakan hal itu identitas Ruby akan terbongkar. Mereka takut jika Ruby dikucilkan dan tidak dianggap oleh rakyat, Ruby juga bisa tersingkir dari tahta.

Jika putri/pangeran mahkota tersingkir dari tahta mereka akan di gantikan oleh saudara mereka yang lebih berpotensi.

"Tapi mama papa.. apakah aku boleh memberikan mereka pelajaran sedikit?" Tanya Ruby hati hati

"Tentu asalkan tidak membahayakan mu" ucap Arion

"Boleh sayang..beri pelajaran yang banyak juga boleh benar kata papa mu asal tidak membahayakan mu dan membuat mu terluka mengerti?"

"Terimakasih yang mulia raja dan ratu.."kekeh Ruby

Mereka tertawa suasana yang hangat dimeja makan keluarga kerajaan Martanesia.

.

.

.

Ini sudah larut malam tapi gadis cantik bermata merah Semerah Ruby itu masih belum mengantuk. Ia melihat bulan yang indah dijendela. Anggun menerpa wajah cantik nya siapa lagi jika itu bukan Ruby?

"Hutf~ aku bosan.."Ruby tidak bisa tertidur jadi ia memutuskan melihat bulan tapi lama kelamaan dia bosan.

Tiba tiba ia teringat sesuatu"ah astaga! Aku lupa bahwa aku mempunyai ruang jiwa! Huaa kenapa aku bisa melupakan nya"

Ruby segera melempar kan tubuhnya ke kasur kemudian memejamkan mata untuk fokus.

Ruby memasuki ruang jiwa. Ia membuka matanya ternyata ruang ini masih sama seperti di chapter sebelas :)

"Hmm dimana Alice ya? Aku sudah lama tak melihatnya"gumam Ruby samb mencari Alice di sekitar taman.

"Ish Dimana dia? Alice! Oh Alice! Aku disini apa kau tak merindukan ku?!"teriak Ruby memanggil Alice

Putri mahkota ۝ ͒ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang