01. Perkenalan

686 58 6
                                    

[01, Perkenalan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[01, Perkenalan]

"Dulu, hidupku sangat bahagia. Tidak bolehkah aku merasakan hidup seperti dulu?" -Ziregal Mahesa Pratama

***

Jogjakarta, 2020. Dimana kisah orang orang hebat diceritakan melalui cerita ini. Kisah kakak beradik yang selalu dipayungi dengan cerita hangatnya setiap hari bersama teman-teman yang selalu ada selama 4 tahun terakhir ini. Tapi itu dulu.

"Bundaaa! Abang nakaal!" Rigel berteriak kencang pagi pagi buta. Ini gara gara Mahesa yang membangunkan adiknya itu dengan cara yang agak jahat. Datang datang langsung teriak teriak dan menarik kaki adiknya.

"Halaah! diem lo. Gue bangunin buat subuhan mulai tadi lo cuma bolak balik pelukan sama guling. Itu bantal sosis gue! Sempet sempetnya lo ngambil bantal sosis gue di kasur gue."

"Aaaaaa! Gak enak guling gue!"

"Balikin bantal sosis gue!"

Mereka berdua saat ini sedang memperebutkan sebuah guling yang diberi nama 'bantal sosis' oleh Mahesa. Sang kakak menarik selimut Rigel sampai terlepas dari badannya. Rigel sontak berteriak.

"Heessaaaa! selimut gueee!!"

"Heessa heessa bapak lo! Gue abang lo!"

"Bapak kita sama btw."

"Gue cepuin ke Bunda, kalo lo masih punya kebiasaan tidur gapake baju." Ancam Mahesa pada Rigel sambil mengambil bantal sosisnya.

"Anjir lo! Panas woy."

"Panas panas, perasaan ni kamar gue ber-AC deh.."

"Nyenyenye, ini kamar gue!"

"kamar gue!"

"kamar gue!"

"kamar gue!"

"Abaanggg! adeek!! turuun!! Jangan tengkar terus. Ayok siap siap ke sekolah." Bunda memanggil dari dapur dilantai bawah. Bagaimana sampai bisa terdengar? Ya, seorang ibu memang ajaib.

"Abang katanya gak mau sekolah Bun!"

"Jaga congor lo. Iyaaa Bundaaa Abang otw!" Mahesa melempar bantal sosis nya ke kasur yang sudah ia rapikan sebelumnya. Membuka pintu kamarnya dan keluar sambil menyandang handuk di bahunya meninggalkan Rigel.

"Abaangg!! Rigel mandii duluaan!" Rigel turun dari kasurnya dan berlari mengejar kakaknya yang kini sedang berlari di tangga.

"Nggaak!! Gue duluaaan! Bundaaaa toloongg!"

Sang Bunda hanya geleng-geleng kepala melihat kedua buah hatinya bertengkar karena masalah kecil. Senyumannya terukir di bibir manisnya.

***

Tentang Kita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang